Ella Nurlaila
13 Mei 2024
shutterstock

Kenapa Bayi Sering Gumoh? Ini Alasan dan Cara Mengatasinya

Hal yang lumrah kenapa bayi sering gumoh. Saking lumrahnya, Mums kadang mengabaikan gumoh yang terjadi pada si buah hati. Menurut William Byrne, M.D., kepala gastroenterology anak di Doernbecher Children’s Hospitals, Oregon, 70% bayi di bawah usia 3 bulan akan gumoh tiga kali dalam sehari. 


Bahkan jika gumoh sebanyak 10-12 kali dalam sehari pun masih dianggap sesuatu yang normal. Karena itu, Mums tidak perlu khawatir kenapa bayi sering gumoh setiap harinya. 


Kenapa Bayi Sering Gumoh 

Mums, jika bayi terus muntah dalam waktu dua jam setelah menyusu namun tampak sangat tenang dan biasa-biasa saja, kemungkinan besar ia mengalami gastroesophageal reflux (GER). Pada usia 2 bulan, 70% hingga 85% bayi mengalami regurgitasi setiap harinya. 


Menurut National Institutes of Health, otot yang memisahkan bagian bawah kerongkongan bayi dari lambung masih berkembang, sehingga memungkinkan isi lambung kembali naik. 

Berikut ini penyebab umum kenapa bayi sering gumoh. 


Bayi perlu mengonsumsi banyak kalori untuk mendukung pertumbuhannya yang cepat, 3-4 kali lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Selain itu mereka cenderung bernapas melalui hidung dan mulut sehingga perut bayi cenderung penuh. 


Otot yang belum matang, yang memisahkan lambung dari kerongkongan, membuat mereka rentan untuk memuntahkan kembali sebagian susu tersebut. Bayi cenderung gumoh setelah menangis atau batuk dengan kuat. 


Beberapa gejala pada anak muncul kembali ketika bayi mulai belajar merangkak, kondisi ini berpengaruh pada ‘isi perut’ yang bergeser, inilah yang membuat kenapa bayi sering gumoh lebih dari biasanya. 


Kabar baiknya, gumoh biasanya akan hilang sepenuhnya ketika bayi menginjak usia 1 tahun. Hal ini terjadi karena otot-otot di bagian bawah kerongkongan menjadi lebih kuat. Namun ada beberapa bayi yang terus gumoh hingga menginjak usia 2 tahun. 

Baca juga: Apa Dampak Pemberian ASI yang Diselingi dengan Susu Formula?



Tips Mengatasi Bayi Sering Gumoh 

Jika Mums sudah mengetahui penyebab kenapa bayi sering gumoh, saatnya menerapkan cara mengatasi bayi sering gumoh. Berikut ini cara mengatasi bayi sering gumoh: 


1. Hindari memberi makan berlebihan 

Perut yang terlalu kenyang adalah penyebab utama kenapa bayi sering gumoh. Karena itu hindari memberi makan bayi secara berlebihan. Pahami ketika bayi menunjukkan tanda-tanda bahwa ia sudah kenyang, bahkan jika itu tidak menghabiskan botol atau susunya dalam jangka waktu yang sama setiap harinya. 


2. Sendawakan setelah menyusui 

Menelan terlalu banyak udara saat makan menyebabkan gas di perut yang dapat menjebak sebagian makanan. Saat udara keluar kembali sebagai sendawa, begitu pula sisa ASI atau susu formula. Pastikan bayi menyusu dengan benar dan bersendawa sebelum, selama, dan setelah menyusui dapat membantu mengurangi masalah ini. 


3. Gunakan botol anti gas 

Jika bayi sering gumoh setelah minum susu botol, pertimbangkan untuk menggunakan botol yang dirancang khusus untuk mengurangi gas. Botol-botol ini dirancang dengan ventilasi dan katup khusus untuk membantu mengurangi jumlah udara yang masuk selama menyusu. 


4. Bayi tetap tegak setelah menyusu

Setelah menyusu, gendonglah bayi dalam posisi tegak minimal selama 20 menit. Hal ini berfungsi untuk memberikan posisi yang nyaman dan memberikan kesempatan pada susu untuk segera turun ke lambung. Jika pun terjadi refluks, bayi dalam posisi tegak akan membuat muntahannya bisa keluar dengan lancar. 


5. Tenangkan bayi

Setelah menyusu pastikan bayi dalam kondisi tenang, jangan diajak bermain aktif, jangan pula diletakkan dalam ayunan dan digerakkan. Kondisi ini membuat tubuhnya stabil sehingga bisa mencerna susu yang masuk dengan baik. Posisikan tidur terletang, jangan ditelakkan tidur tengkurap yang bisa memicu gumoh. 


Jadi, jelas ya Mums tidak perlu khawatir kenapa bayi sering gumoh. Sebab gumoh merupakan hal biasa yang terjadi pada bayi sehat. Selama tiga bulan pertama, bayi mengalami isi perut naik kembali ke kerongkongan, suatu kondisi yang dikenal sebagai gastroesophageal reflux. 


Biasanya otot antara esofagus dan lambung (sfingter esofagus bagian bawah) yang berfungsi menjaga isi lambung tetap pada tempatnya masih belum matang. Sehingga gumoh mungkin akan sering terjadi terlebih ketika bayi relatif kenyang setelah menyusu. Seiring bertambahnya usia, otot tersebut akan matang secara alamiah dan gumoh pun berkurang bahkan hilang dengan sendirinya. 

Referensi : 

Parents. spit up faqs

Mayoclinic. healthy baby

  • # Menyusui
  • # Bayi