Ella Nurlaila
17 September 2025
Shutterstock

Penyebab Bumil Tidak Merasakan Kontraksi Menjelang Persalinan

ketika masa kehamilan sudah mendekati HPL dan Mums tidak kunjung merasakan kontraksi, wajar kalau Mums merasa khawatir. Meskipun kontraksi merupakan tanda persalinan yang umum, beberapa ibu mengalaminya secara berbeda, dan persalinan dapat berlanjut tanpa merasakan kontraksi yang kuat dan teratur. 


Sebelum mengalami kontraksi sungguhan, beberapa ibu hamil akan mengalami kontraksi palsu atau Braxton Hicks, yang bisa jadi tidak teratur dan hilang pergi. Ada juga ibu hamil yang tidak merasakan kontraksi namun mengalami keputihan, tekanan panggul, atau nyeri punggung, tetapi bukan kontraksi yang kuat dan teratur seperti biasanya.

Baca juga: Persalinan Induksi: Alasan, Prosedur, Risiko & Hasil


Apa itu kontraksi persalinan?


Kontraksi dirasakan saat terjadi pengencangan dan relaksasi otot-otot rahim yang berirama. Kalau dibandingkan, kontraksi itu serupa dengan mengepalkan tangan, lalu melepaskannya dan mengendurkannya. 


Kontraksi rahim dalam proses persalinan, bertujuan untuk:

- Membuka dan menipiskan serviks.

- Mendorong janin ke jalan lahir agar dapat lahir melalui vagina.

- Menekan pembuluh darah di rahim untuk meminimalkan perdarahan setelah melahirkan.


Kontraksi sebagai tanda persalinan, memiliki ciri-ciri:

- semakin kuat atau lebih intens seiring waktu.

- Terjadi lebih sering dan jarak antar kontraksi semakin dekat.

- Berlangsung antara 40 dan 60 detik setiap kali kontraksi

- Menyebabkan nyeri di seluruh perut, terkadang menjalar ke punggung bawah dan kaki.

- Menjadi begitu intens sehingga ibu hamil merasakan nyeri hebat.



Seperti apa rasanya kontraksi?

Kontraksi terasa berbeda untuk setiap orang. Beberapa cara orang menggambarkannya adalah seperti kram menstruasi yang sangat kuat dan intens. Serasa kencang seperti gelombang yang dimulai di bagian atas rahim dan bergerak ke bawah. Ibu hamil juga akan merasakan sensasi seperti diremas atau didorong di seluruh perut.


Kontraksi sangat menyakitkan sehingga ibu hamil tidak dapat berjalan atau berbicara selama kontraksi. Selama kontraksi, rahim mengeras. Setelah satu atau di antara kontraksi, rahim rileks dan menjadi lunak. waktu di antara kontraksi, akan mendatangkan rasa lega dan ibu hamil kembali rileks.


Meskipun setiap orang mengalami kontraksi secara berbeda, kebanyakan orang mengatakan bahwa kontraksi itu menyakitkan. Rasa sakitnya juga cenderung bertambah parah seiring waktu. 



Penyebab Kontraksi tidak Terjadi

Tidak adanya kontraksi saat persalinan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk posisi bayi, stres dan kecemasan ibu, atau kurangnya kontraksi rahim yang kuat. Terkadang, ukuran bayi atau ukuran panggul ibu juga dapat menyebabkan proses persalinan yang lebih lambat.


Berikut penjelasan lebih rinci tentang kemungkinan penyebabnya:


1. Posisi bayi

Bayi yang tidak diposisikan dengan kepala menghadap ke bawah, menghadap ke belakang atau ke kiri, dapat menyebabkan persalinan terhenti. Mengoreksi posisi bayi melalui gerakan atau intervensi lain mungkin diperlukan untuk mendatangkan kontraksi. 


2. Stres dan kecemasan

Tingkat stres, ketakutan, atau kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan adrenalin, yang dapat mengurangi aliran darah ke rahim dan melemahkan kontraksi.

Hal ini dapat diperburuk oleh perasaan tidak aman atau tidak didukung.



3. Kontraksi rahim

Kontraksi rahim yang lemah atau jarang dapat menjadi alasan utama persalinan yang berkepanjangan atau terhenti. Kontraksi ini mungkin tidak cukup kuat untuk melebarkan serviks secara efektif atau mendorong bayi ke jalan lahir.


4. Perbedaan ukuran

Bayi yang terlalu besar atau panggul yang terlalu kecil dapat menyebabkan bayi tidak dapat bergerak melalui jalan lahir, yang menyebabkan persalinan terhenti.

5. Faktor lain

- Kelelahan dan kurang istirahat juga dapat memperlambat persalinan.

- Obat-obatan tertentu dapat memengaruhi kontraksi rahim.

- Kondisi seperti diabetes atau tekanan darah tinggi terkadang dapat menyebabkan komplikasi persalinan.


Apa yang harus dilakukan?

Berkomunikasi dengan dokter atau bidan adalah hal yang harus dilakukan jika kontraksi tidak datang meskipun sudah mendekati HPL. Dokter akan memantau kemungkinan penyebab tidak adanya nyeri persalinan hingga hari perkiraan lahir dan mencari tahu apakah bayi masih berkembang di dalam rahim dan apakah bayi tersebut aman atau tidak. 


Lalu dokter akan mengambil langkah lebih lanjut untuk menanganinya. Jika kehamilan berisiko rendah, dokter mungkin tidak akan langsung menginduksi persalinan dan mungkin menunggu beberapa hari agar persalinan terjadi dengan sendirinya. Pada pemeriksaan antenatal minggu ke-39, dokter akan membahas semua hal penting, termasuk:


- mengukur tekanan darah dan melakukan beberapa tes protein pada urin

- memeriksa kondisi bayi.

- Melakukan pemeriksaan vagina untuk memeriksa apakah serviks terasa lunak dan siap untuk melahirkan.

- Melakukan beberapa tes lain, termasuk pemeriksaan selaput ketuban untuk melihat apakah hal tersebut memicu persalinan.



Referensi:

Clevelandclinic. contractions

  • # Persalinan
  • # Persiapan Persalinan