iera sipahutar
14 Juli 2021
freepik.com

Ini Dia Tips Bersalin Normal Tanpa Jahitan

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Andreas Wilson Setiawan

Setiap ibu hamil pastinya menginginkan persalinan yang lancar, mudah, dan minim jahitan, atau bahkan tidak ada sama sekali. Lalu, langkah apa yang bisa diusahakan agar persalinan normal dapat bebas jahitan? Yuk, kita ulas lebih jauh di sini. 

 

Bisakah Melahirkan Tanpa Jahitan?

Ketakutan umum yang dirasakan oleh setiap ibu hamil adalah apakah kelahiran akan merobek jaringan antara vagina dan anus, yang juga dikenal sebagai perineum. Bagaimana bisa bayi sebesar 3,5 kg keluar dari sesuatu yang kecil seperti vagina tanpa menimbulkan kerusakan?

 

Untungnya, vagina memang dirancang untuk melahirkan seorang bayi. Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan persalinan, serta meningkatnya suplai darah ke area organ intim, turut memengaruhi kelenturan jaringan di area tersebut.

 

Berdasarkan data, hanya 2% wanita mengalami bentuk robekan perineum paling parah. Sekitar 27% wanita lainnya tidak mengalami robekan sama sekali, sementara 23% mengalami robekan atau luka kecil pada vagina, yang sering kali tidak memerlukan jahitan dan akan sembuh sendiri. Sedangkan, sekitar 26% wanita mengalami robekan perineum, yang mungkin perlu dijahit.

 

Dari data tersebut, bisa diartikan bahwa Mums sangat mungkin bersalin secara normal tanpa mengalami robekan sama sekali di area vagina. Tentu saja, ada beberapa langkah yang bisa disiapkan sejak hamil dan menjelang persalinan untuk mencegah atau meminimalkan robekan.

 

Baca juga: Rekomendasi POGI Terkait Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil

 

Tips Melahirkan Normal Tanpa Jahitan

Ada beberapa saran yang bisa Mums lakukan untuk mengurangi kemungkinan robeknya vagina saat melahirkan, antara lain:

 

  • Persiapkan tubuh Mums

Kedengarannya sederhana, tetapi memastikan tubuh Mums siap untuk tugas seberat persalinan adalah suatu keharusan. Tidak hanya berat, persalinan memerlukan daya tahan yang baik karena bisa berlangsung selama berjam-jam, bahkan beberapa hari. Bagian tubuh Mums pun akan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

 

Oleh karena itu, usahakan agar Mums tetap aktif beraktivitas fisik, seperti berolahraga. Bukan tanpa alasan, olahraga selama hamil bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah ke area vagina dan perineum, serta meningkatkan elastisitas kulit.

 

Jangan lupakan asupan nutrisi yang baik, cairan yang cukup, dilengkapi dengan tetap mengonsumsi vitamin kehamilan untuk mendukung kesehatan kulit dan otot, ya. Semua ini akan mendukung kemampuan tubuh Mums untuk melakukan peregangan selama proses persalinan dan cepat pulih setelah persalinan.

 

  • Latihan dasar panggul

Kehamilan dan persalinan melemahkan otot-otot dasar panggul. Padahal, penting agar panggul, vagina, dan semua otot dasar panggul rileks, sehingga bisa maksimal terbuka dan memberi ruang yang cukup bagi bayi untuk turun ke jalur lahir. 

 

Senam kegel atau senam dasar panggul baik dilakukan secara rutin selama masa kehamilan untuk memperkuat otot-otot di dasar panggul. Manfaat lain senam kegel adalah Mums dapat pulih lebih cepat setelah persalinan dan terhindar dari risiko inkontinensia urine atau kesulitan menahan buang air kecil yang biasanya dialami pasca persalinan.

 


 

  • Posisi lahir

Posisi mengejan memiliki pengaruh besar pada hasil robekan. Posisi berbaring, posisi litotomi (berbaring dengan kaki diangkat), atau posisi setengah berbaring memberi tekanan pada tulang ekor dan perineum, mengurangi ukuran dasar panggul, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya robekan.

 

Sementara, posisi terbaik untuk melahirkan bayi yang bisa dipilih antara lain:

  • Merangkak dengan meletakkan kedua tangan dan lutut di lantai.
  • Posisi berlutut atau duduk dengan badan condong ke depan.
  • Berbaring miring.

 

  • Utamakan bernapas daripada mendorong bayi keluar

Pada saat mulut rahim sudah membuka penuh, inilah saatnya Mums mengejan. Namun ingat, mengejan tidak perlu sambil menahan napas sekuat tenaga agar bayi keluar. Pasalnya, hal ini akan mengurangi oksigen dalam tubuh dan membuat seluruh tubuh menegang, bukan malah mengendur. 

 

Justru dengan bernapas secara teratur, Mums mendorong secara lebih terkontrol, sehingga bayi terdorong keluar secara lembut dan perlahan. Jadi, jaringan di sekitar jalan lahir meregang secara perlahan untuk memberi jalan bagi bayi. Ingat, mengejanlah tepat waktu, yaitu ketika pembukaan sudah mencapai 10 cm dan sesuai arahan penolong persalinan.

 

  • Kompres hangat 

Meletakkan kompres atau kain hangat di area perineum saat fase aktif atau fase kedua persalinan, dapat mengurangi risiko robekan yang parah. Suhu hangat meningkatkan aliran darah ke area tersebut, juga bisa membuat Mums merasa nyaman.

 

  • Pijat perineum

Cara lain mempersiapkan perineum untuk persalinan pervaginam adalah dengan melakukan pijat perineum. Bidan biasanya akan memberi tekanan ringan di dalam vagina dan melakukan pijatan. Ingat, konsultasikan dulu dengan dokter untuk melakukan cara ini.

 

Bersalin tanpa jahitan memang bisa diusahakan. Namun, perlu diingat kembali bahwa setiap proses persalinan unik dan indah dengan caranya masing-masing. Yang terpenting, lewati proses persalinan dengan rileks agar semuanya berjalan lancar dan minim trauma. Semangat terus ya, Mums! (AS)

 

Referensi

The Conversation. Perineal Tears

Parents. Vaginal Birth

  • # Kehamilan
  • # Persalinan
  • # Persiapan Persalinan
  • # TB Persalinan & Postpartum
  • # TBTrimester3