Mums, Ini Alasan Imunisasi Harus Tepat Waktu Sejak Bayi Lahir
Setelah bayi lahir, salah satu hal yang paling penting mendapatkan manfaat imunisasi tepat waktu. Para ahli sepakat, pemberian imunisasi tepat waktu jauh lebih efektif dibandingkan jika ditunda. Kenapa demikian?
Bayi baru lahir kekebalan tubuhnya belum terbentuk, sehingga membutuhkan imunisasi untuk melindungi dirinya agar tidak mudah sakit. Tujuan dari pemberian imunisasi adalah meningkatkan kekebalan tubuh anak secara aktif terhadap suatu penyakit, serta menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit berbahaya.
Manfaat Imunisasi Tepat Waktu
Imunisasi tepat waktu dengan dengan selalu mengikuti perkembangan jadwal vaksinasi setiap bulan, akan memastikan bahwa anak akan mendapatkan perlindungan terbaik. Sejumlah penyakit dapat dicegah dengan vaksin pada waktu yang tepat. Dan Mums juga akan melindungi keluarga, teman, dan tentunya lingkungan juga.
Imunisasi sangat penting untuk menjaga kekebalan dan perlindungan terhadap penyakit yang berpotensi membahayakan seperti campak, polio, pneumonia, dan banyak lagi.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahkan menyatakan, manfaat imunisasi tepat waktu dapat mencegah wabah, sakit berat, cacat, dan kematian bayi dan balita. Oleh karena itu, saat ini program imunisasi dilakukan terus-menerus di banyak negara. Semua negara berusaha meningkatkan cakupan agar lebih dari 90%.
Alasan lain manfaat imunisasi tepat waktu:
1. Anak terlindungi dari penyakit serius
Tahukah Mums jika anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap tepat waktu akan mudah terserang berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti hepatitis, TBC, batuk rejan, dan difteri?
Selain itu, anak juga rentan mengalami berbagai masalah kesehatan lainnya; misalnya, ketika seorang anak menderita campak, komplikasi seperti diare, pneumonia, kebutaan, dan malnutrisi sering terjadi.
2. Tidak menulari penyakit serius ke orang lain
Orang dewasa adalah sumber paling umum infeksi pertusis (batuk rejan) pada bayi, yang bisa berakibat fatal bagi bayi. Ketika anak Mums mendapatkan vaksinasi, ini berarti Mums telah melindungi diri sendiri dan keluarga, serta orang-orang di sekitar Mums yang mungkin tidak dapat menerima vaksinasi.
Orang dewasa juga dapat tertular dan mengalami gejala ringan dengan komplikasi yang fatal; Misalnya, ibu hamil yang terinfeksi virus rubella berisiko tinggi melahirkan anak dengan berbagai kelainan yang disebut sindrom rubella kongenital (CRS). Ibu hamil yang tertular virus campak berisiko mengalami keguguran.
3. Mencegah terjadinya wabah penyakit di masyarakat
Kasus penyakit menular pada kelompok rentan dapat menyebabkan wabah di masyarakat yang lebih luas. Inilah sebabnya mengapa pemerintah masih melakukan vaksinasi polio pada anak-anak. Ketika semakin banyak anak yang melewatkan vaksinasi, penyakit yang telah menurun selama bertahun-tahun bisa tiba-tiba muncul kembali.
4. Mencegah biaya pengobatan penyakit dan komplikasinya
Mengobati penyakit memerlukan pengobatan yang mahal dan memakan waktu. Misalnya saja penyakit difteri yang memerlukan penanganan segera di rumah sakit yang mampu menangani penyakit ini dan komplikasinya.
Pasien akan ditempatkan di ruang isolasi dan memerlukan obat khusus. Rata-rata penyakit campak dapat berlangsung hingga 15 hari, biasanya dengan lima atau enam hari tidak masuk kerja atau sekolah. Orang dewasa yang terkena hepatitis kehilangan rata-rata satu bulan kerja. Dalam kasus bayi yang lahir dengan CRS, mereka memerlukan pengobatan seumur hidup serta bantuan dan terapi medis yang mahal.
5. Penurunan kualitas hidup
Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup, misalnya campak yang dapat menyebabkan kebutaan. Kelumpuhan adalah gejala paling parah yang berhubungan dengan polio karena dapat menyebabkan cacat permanen dan kematian.
6. Cegah menurunnya angka harapan hidup
Vaksinasi yang tidak lengkap berkontribusi terhadap penurunan angka harapan hidup, sedangkan vaksinasi lengkap pada balita berdampak pada peningkatan angka harapan hidup. Data menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap pada masa kanak-kanaknya lebih besar kemungkinannya tertular berbagai penyakit lain sehingga mengalami penurunan angka harapan hidup.
7. Melindungi anak dan negara
Beberapa negara mewajibkan orang asing yang berkunjung untuk mendapatkan imunisasi lengkap. Tanpa imunisasi, anak-anak dapat kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di negara-negara tersebut.
Semakin banyak sekolah yang mencantumkan 'status imunisasi lengkap' sebagai salah satu kriteria penerimaan untuk memastikan semua anak dan warga sekolah terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dan siswa dapat sepenuhnya menikmati hak mereka untuk belajar di sekolah.
Soal Keamanan Imunisasi
Kementerian Kesehatan RI telah menguji keamanan semua vaksin dan terus memantau selama produksi. Apalagi Indonesia memiliki Bio Farma sebagai produsen vaksin dalam negeri. Bio Farma telah memproduksi berbagai macam vaksin yang sebagian besar telah memenuhi persyaratan prakualifikasi WHO.
Untuk mendapat manfaat imunisasi tepat waktu, Mums dan Dads perlu mematuhi jadwal dan waktu pemberian vaksin yang direkomendasikan IDAI.
Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
Secara umum, bayi baru lahir hingga usia 2 tahun wajib diberikan imunisasi dasar yang lengkap sesuai jadwal, yaitu
Vaksin hepatitis B untuk mencegah penularan Hepatitis B. Dilakukan sebanyak empat kali, yaitu 24 jam setelah bayi lahir, kemudian di usia 2, 3, dan 4 bulan.
Vaksin DPT (Difteri Pertusis Tetanus) untuk mencegah penularan penyakit difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia, yang diberikan di usia 2, 3, dan 4 bulan.
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) untuk mencegah penularan tuberkulosis dan polio, sebanyak satu kali pada usia 0–1 bulan.
HiB (Haemophilus influenzae type b) untuk mencegah infeksi HiB, sebanyak tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Vaksin polio sebanyak 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun untuk mencegah penyakit polio.
Vaksin PCV (pneumokokus) sebanyak tiga kali pada usia 2, 4, dan 6 bulan, untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus penyebab pneumonia dan meningitis.
Vaksin Rotavirus sebanyak 2 kali pada usia 6 minggu dan 4 minggu setelahnya, atau maksimal di usia 24 minggu. Vaksin ini merupakan imunisasi tambahan untuk melindungi si kecil dari infeksi virus penyebab diare pada bayi dan anak-anak.
Vaksinasi anak diberikan Pemerintah secara gratis di Puskesmas, Posyandu, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Sekarang tidak ada alasan menunda imunisasi karena manfaat imunisasi tepat waktu sangat banyak dan penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Jika anak Mums memiliki jadwal imunisasi yang terlewat, segera hubungi dokter atau puskesmas.
Referensi:
What to Expect. what-shots-to-get
Kementerian Kesehatan.manfaat-imunisasi-ganda
IDAI
-
# Vaksin
-
# Imunisasi
-
# Bayi