Si kecil Kena Cacar Air, Terapkan Tips Berikut Biar Enggak Rewel!
Cacar air adalah infeksi virus yang tidak mengenal musim, bisa menyerang kapan saja dan usia berapa. Namun, penyakit ini sangat menular sehingga si kecil mudah tertular jika kontak dengan anak lain yang kena cacar air.
Cacar air menyebabkan demam dan ruam gatal dengan bintik-bintik di seluruh tubuh. Dulunya, penyakit ini merupakan penyakit umum pada anak-anak terutama pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Sekarang, penyakit ini sudah jauh lebih jarang terjadi, berkat vaksin cacar air.
Tanda dan Gejala Cacar Air
Cacar air sering kali dimulai tanpa ruam klasik, disertai demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, atau sakit perut. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa hari, dengan demam dalam kisaran 38–39°C.
Ruam kulit merah dan gatal biasanya dimulai di perut atau punggung dan wajah. Kemudian menyebar ke hampir semua bagian tubuh lainnya, termasuk kulit kepala, mulut, lengan, kaki, dan alat kelamin.
Ruam dimulai sebagai banyak benjolan merah kecil yang tampak seperti jerawat atau gigitan serangga. Ruam muncul bertahap dan bergelombang selama 2–4 hari, kemudian berkembang menjadi lepuh berdinding tipis yang berisi cairan. Dinding lepuh pecah, meninggalkan luka terbuka, yang akhirnya mengeras menjadi koreng kering berwarna cokelat.
Ketiga tahap ruam cacar air (benjolan merah, lepuh, dan koreng) muncul di tubuh secara bersamaan. Ruam dapat menyebar lebih luas atau lebih parah pada anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau gangguan kulit seperti eksim.
Penyebab cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Virus ini juga dapat menyebabkan ruam kulit yang menyakitkan yang disebut herpes zoster (herpes zoster) di kemudian hari. Setelah seseorang terkena cacar air, virus tersebut tetap tidak aktif (beristirahat) di sistem saraf selama sisa hidupnya. Virus tersebut dapat aktif kembali ("bangun") di kemudian hari sebagai herpes zoster.
Anak-anak yang divaksinasi terhadap cacar air jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terkena herpes zoster saat mereka bertambah dewasa.
Cacar air sangat menular. Kebanyakan anak yang memiliki saudara kandung yang terinfeksi juga akan tertular jika mereka belum terinfeksi atau belum divaksinasi, dan menunjukkan gejala sekitar 2 minggu setelah anak pertama terinfeksi.
Seseorang yang terkena cacar air dapat menyebarkan virus melalui percikan di udara saat batuk atau bersin, melalui lendir, air liur (ludah), atau cairan dari lepuh, Cacar air menular sekitar 2 hari sebelum ruam muncul hingga semua lepuh berkerak.
Seseorang yang menderita herpes zoster dapat menyebarkan cacar air (tetapi bukan herpes zoster) kepada orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi.
Karena cacar air sangat menular, anak yang terkena harus tinggal di rumah dan beristirahat hingga ruam hilang dan semua lepuh mengering. Ini biasanya memakan waktu sekitar 1 minggu. Jika Mums tidak yakin apakah anak sudah siap untuk kembali ke sekolah, tanyakan kepada dokter.
Waspada cacar air jika mengenai orang lebih berisiko karena dampaknya bisa lebih berat yaitu:
- wanita hamil
- bayi baru lahir yang lahir dari ibu yang pernah menderita cacar air
- pasien leukemia
- anak-anak yang menerima obat yang menekan sistem kekebalan tubuh
- siapa pun yang memiliki masalah sistem kekebalan tubuh
Pengobatan dan Pencegahan Cacar Air
Virus menyebabkan cacar air, jadi antibiotik tidak dapat mengobatinya. Namun, dokter akan meresepkan antibiotik jika bakteri menginfeksi luka. Hal ini dapat terjadi ketika anak-anak menggaruk dan mengutak-atik lepuh.
Dokter juga mungkin meresepkan obat antivirus untuk penderita cacar air yang berisiko mengalami masalah. Hal ini bergantung pada usia, tingkat keparahan penyakit, dan waktu pengobatan. Semakin dini anak dibawa ke dokter, maka keparahan cacar air bisa dicegah karena dokter segera memberikan antivirus sebelum virus menyebar.
Kebanyakan orang yang mendapatkan vaksin cacar air tidak akan terkena cacar air. Dan jika mereka terkena cacar air, gejalanya akan jauh lebih ringan.
Dokter menganjurkan agar anak-anak mendapatkan vaksin cacar air. Panduannya sebagai berikut:
- suntikan pertama saat mereka berusia 12–15 bulan
- suntikan booster saat mereka berusia 4–6 tahun
- Orang berusia 6 tahun ke atas yang belum pernah terkena cacar air dan tidak divaksinasi dapat dan harus mendapatkan dua dosis vaksin.
- Anak-anak yang pernah terkena cacar air tidak memerlukan vaksin, mereka biasanya memiliki perlindungan seumur hidup terhadap penyakit tersebut.
Merawat anak yang kena cacar air
Anak yang kena cacar air umumnya merasa tidak nyaman karena gatal. Untuk membantu meredakan rasa gatal dan ketidaknyamanan akibat cacar air:
1. Gunakan kompres basah dingin atau mandi dengan air hangat setiap 3–4 jam selama beberapa hari pertama. Produk mandi berbahan oatmeal, yang tersedia di supermarket dan toko obat, dapat membantu meredakan rasa gatal. (Mandi tidak menyebarkan ruam.)
2. Tepuk-tepuk (jangan digosok) tubuh hingga kering.
3. Oleskan losion kalamin pada area yang gatal (tetapi jangan gunakan pada wajah, terutama di dekat mata).
4. Tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang krim pereda nyeri untuk dioleskan pada luka di area genital, dan penggunaan obat bebas untuk diminum guna mengatasi rasa gatal.
Untuk mencegah si kecil menggaruk:
- Pakai sarung tangan atau sarung tangan pada tangan anak untuk menghindari menggaruk saat tidur.
- Potong kuku jari dan jaga kebersihannya.
- Jika anak mengalami lepuh di mulut, berikan makanan yang dingin, lembut, dan hambar karena cacar air di mulut dapat membuat anak sulit minum atau makan. Hindari makanan yang asam atau asin, seperti jus jeruk atau pretzel.
- Berikan anak parasetamol untuk membantu meredakan nyeri.
- Jangan pernah memberikan aspirin kepada anak yang menderita cacar air. Hal ini dapat menyebabkan penyakit serius yang disebut sindrom Reye.
Hubungi dokter jika anak mengalami hal ini:
- demam lebih dari 4 hari
- batuk parah atau kesulitan bernapas
- memiliki area ruam yang mengeluarkan nanah (cairan kental dan kekuningan) atau menjadi merah, hangat, bengkak, atau nyeri mengalami sakit kepala parah
- sangat mengantuk atau sulit bangun
- sulit berjalan dan tampak bingung
- muntah atau tampak sangat sakit
- leher kaku
Mums, tetap waspada dengan penyakit-penyakit menular yang bisa menyerang si kecil. Lakukan vaksinasi lengkap untuk melindungi si kecil dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan vaksin, dan terapkan gaya hidup sehat. Mums bisa mendapatkan berbagai informasi seputar perawatan bayi dan balita di aplikasi Teman Bumil.
Referensi:
Kidshealth. chicken-pox
-
# Vaksin
-
# Cacar Air
-
# Cacar Air (Varicella / Chickenpox)
-
# Vaksinasi