Ella Nurlaila
12 Juli 2025
Shutterstock

7 Alasan Bayi Menangis, Nomer 5 Sering Enggak Disadari

Suara bayi nangis memang jadi impian banyak pasangan yang menantikan kehadiran buah hati. Namun, pada kondisi tertentu suara bayi nangis bisa jadi justru bikin orang tua bingung bahkan pusing dibuatnya. Apalagi bila belum memahami apa arti tangisan bayi tersebut. 


Itu sebabnya, Mums dan pasangan perlu mengetahui alasan bayi menangis dan cara mengatasinya. Sebab, sebagai bentuk komunikasi, tangisan bayi selalu punya alasan. Dan tugas orang tualah untuk memahami alasan di balik suara bayi nangis. 

Baca juga: Kolik pada Bayi Ditandai dengan Tangisan Berjam-jam


Alasan Bayi Menangis dan Cara Mengatasinya


Karena bayi belum bisa berbicara, maka menangis adalah salah satu cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang tua maupun orang lain yang ada di sekitarnya. Suara bayi nangis pada kondisi tertentu memang bikin pilu apalagi jika tidak bisa dipahami, apa maksud dari tangisan tersebut. 


Berikut ini beberapa alasan bayi menangis yang bisa orang tua pahami : 


1. Menangis karena lapar 

Lapar adalah salah satu alasan umum bayi menangis. Terutama pada bayi baru lahir, akan sering menangis karena lapar. Sebab, lambungnya yang kecil belum mampu menampung banyak makanan. Jadi ia akan cepat merasa lapar dan haus. 


Segera berikan ASI, sekalipun rasanya belum terlalu lama ia menyusu. Begitulah bayi baru lahir. Inilah yang disebut dengan menyusui responsif atau sesuai permintaan. Bayi akan berhenti sendiri saat merasa cukup dan kembali tenang tanpa tangisan lagi. 


2. Menangis karena kolik 

Jika bayi sering menangis tapi tampak sehat, mungkin mengalami kolik. Ciri-cirinya terlihat memerah dan frustrasi saat menangis, menolak untuk ditenangkan, mengepalkan tangan, menarik lutut ke dada, atau melengkungkan punggung. Kondisi ini bukan penyakit, tetapi istilah yang menggambarkan bayi sering menangis tanpa sebab yang jelas. 


Sebisa mungkin tenangkan dengan pemberian ASI maupun pijatan lembut di bagian perutnya, karena kolik bisa jadi terkait dengan masalah pencernaan maupun alergi atau intoleransi terhadap ASI atau susu formula. Jika memungkinkan bawa ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatannya. 


3. Ingin digendong 

Suara bayi nangis tidak selalu berarti lapar atau haus. Bisa jadi ia hanya perlu digendong, dipeluk, atau konyak fisik lainnya. Sebab hal ini membuat bayi nyaman dan aman. Jadi menangis mungkin bisa meredakn tangisannya. 


Selain menggendong, mengayunkan dan menyanyikan lagu sambil memeluknya juga bisa membantu mengalihkan atau menghentikan tangisannya ini. Terkadang bayi ingin mendengar detak jantung, kehangatan tubuh, dan aroma Mums seperti halnya ketika berada dalam kandungan. 


4. Lelah dan butuh istirahat 

Sebagai pusat perhatian di keluarga, seorang bayi sering kali jadi “mainan” dengan digendong sana sini ataupun mendapatkan over stimulasi. Kondisi ini jelas membuatnya lelah dan merasa tidak nyaman. Dan menangis adalah cara bayi mengungkapkan bahwa dirinya lelah dan butuh istirahat. 


Selain lewat tangisan, bayi yang lelah ditandai dengan mengantuk, rewel karena hal sepele, tatapan kosong atau tiba-tiba diam dan tenang. Jika ini yang dialaminya, segera bawa bayi ke tempat tidur atau ruangan yang tenang untuk menyusui dan membantunya cepat tertidur. 


5. Menangis karena kondisi cuaca 

Kondisi cuaca maupun ruangan yang kedinginan atau kepanasan, sering memicu tangisan bayi. Ia merasa tidak nyaman berada dalam situasi tersebut. Untuk memastikannya, periksa suhu tubuh bayi dengan menyentuh perut atau bagian belakang lehernya. Jangan gunakan tangan atau kaki sebagai patokan, karena bagian tersebut cenderung terasa dingin. Atur suhu ruangan menjadi ideal untuk bayi sekitar 160-200C.


6. Popok basah atau kotor 

Suara bayi nangis bisa jadi karena popoknya basah atau kotor sehingga membuatnya tidak nyaman dan minta segera dibersihkan. Apalagi jika ia mulai mengalami iritasi kulit, kondisi popok yang basah akan semakin merasakan perih. Segera ganti popoknya dengan yang baru, sehingga bayi merasa nyaman dan tenang. Popok yang basah terlalu lama tidak hanya membuatnya rewel tapi juga berisiko memicu iritasi kulitnya yang sangat sensitif.  


7. Sakit atau tidak enak badan 

Sama seperti orang dewasa, bayi juga bisa merasakan tidak enak badan atau pun sakit. Jika ia sakit, tangisannya biasanya terdengar berbeda dari biasanya. Mungkin lemah, lebih mendesak, terus menerus, atau bernada tinggi. Terkadang diseratai dengan rintihan atau seperti mengeluhkan sesuatu. 


Kondisi ini juga berlaku ketika ia tumbuh gigi, yang akan jadi rewel dari biasanya. Sebaliknya, jika biasanya rewel, tapi tiba-tiba diam, ini pun bisa jadi tanda dia sakit. Jika disertai gejala demam, batuk, pilek apalagi mual muntah, segera bawa ke dokter anak untuk mendapatkan pertolongan. 


Mums, itulah 7 tanda tangisan bayi dan cara mengatasinya. Tidak ada yang lebih mengenal arti suara bayi nangis selain orang tuanya, terutama itu. Karena itu pahami dan kenali arti tangisan bayi agar Mums bisa mengatasinya segera. 


Untuk mengenal lebih jauh soal tangisan bayi dan wawasan parenting lainnya, Mums bisa mengunduh berbagai artikel menarik di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan berkonsultasi secara online di sini.


Referensi : 

  • # Arti Bayi Menangis
  • # Bayi