Alasan Bayi Tersenyum Saat Tidur

Melihat tingkah bayi tentu sangat menggemaskan ya Mums, termasuk ketika bayi tiba-tiba tampak tersenyum saat tidur. Namun apakah senyuman itu muncul karena ia bermimpi atau sekadar refleks saja? Ternyata ada asalan mengapa bayi tersenyum saat tidur?

Di antara semua pencapaian pertama bayi Mums, tersenyum bisa dianggap sebagai salah satu hal yang paling lucu dan menggemaskan tentunya. Banyak orang tua yang penasaran mengapa bayi tersenyum saat tidur, apakah mimpinya terlalu indah sehingga ia menyunggingkan senyum dengan mata terpejam.

Sebagai seorang ibu, Mums tentu sangat menantikan senyuman manisnya saat beradu pandang, namun bayi Mums mungkin akan memberikan kejutan dengan menunjukkan senyuman kecilnya saat ia tertidur, bahkan dalam beberapa minggu pertama setelah kelahirannya.

Lalu mengapa bayi tersenyum saat tidur?

Meskipun tampak menggemaskan, senyum mengantuk yang ditunjukkan bayi Mums kemungkinan besar disebabkan oleh refleks yang tidak disengaja. Bayi dapat membuat wajah yang sangat ekspresif selama berbagai tahap tidur. Jadi, bukan hal yang aneh bagi Mums saat melihat senyuman pertama bayi saat ia tertidur. Menariknya, selain tersenyum, bayi mungkin juga akan mengerutkan kening, bergerak-gerak, memukul atau menghisap bibir saat tidur.

Refleks tidur ini dapat berfungsi sebagai 'latihan' bagi bayi Mums, membantunya untuk menguasai keterampilan sosial di masa depan. Penelitian menunjukkan bahwa gerakan-gerakan ini dapat memperkuat otot-otot yang sengaja digunakan bayi untuk tersenyum dan membuat ekspresi wajah lainnya seiring bertambahnya usia.

Tentu saja, seperti yang telah dibuktikan oleh banyak orang tua, bayi mungkin juga menunjukkan senyuman refleksif ketika buang angin atau buang air besar. Mungkin karena ia merasa tenang setelah bisa 'melepaskan beban' ya Mums.

Baca juga: Apa Saja Plus Minus Bayi Tidur dengan Empeng?

Tahapan Tidur pada Bayi

Sama seperti orang dewasa, bayi baru lahir menghabiskan waktu dalam tidur Rapid Eye Movement (RED). Bayi baru lahir akan menghabiskan separuh waktu tidurnya dalam kondisi REM, sedangkan orang dewasa biasanya menghabiskan 20 persen malamnya dalam REM.

Orang dewasa biasanya mengalami tidur REM pertama sekitar 90 menit setelah mereka tertidur, sedangkan bayi biasanya akan langsung memasuki tidur REM. Nah, senyuman manis yang Mums lihat saat ia tidur siang atau sebelum tidur kemungkinan besar terjadi selama periode tidur REM ini. Mums sebenarnya dapat mengetahui kapan si kecil memasuki tidur REM, karena bayi biasanya menunjukkannya dengan gerakan mata dan kedutan pada lengan dan kaki.

Tidur bayi baru lahir diklasifikasikan sebagai tidur tenang atau aktif, yang setara dengan tidur non-REM atau REM pada orang dewasa. Lalu pada usia 1 tahun, bayi tidak lagi langsung memasuki tidur REM. Kemudian pada usia 5 tahun atau lebih, sebagian besar anak hanya akan memiliki 20 persen tidur REM. Selain itu, ritme sirkadian bayi Mums atau jam internal tubuhnya tidak selaras dengan siklus 24 jam siang dan malam yang biasa dilakukan orang dewasa. Sehingga menyebabkan pola tidur yang tidak menentu.

Sebagian besar bayi baru lahir dapat tidur dalam siklus tidur satu hingga tiga jam sepanjang siang dan malam. Namun ketika tubuh mereka tumbuh dan kebutuhan makan berubah, maka siklus tersebut pun dapat memanjang, dan fase lebih banyak tidur akan terjadi pada malam hari Mums.