Umur Berapa Anak Sebaiknya Tidak Lagi Pakai Stroller?
Sebagai orang tua, mungkin sulit menentukan kapan harus berhenti menggunakan stroller. Kita semua tahu bahwa kereta dorong bayi adalah temuan hebat untuk menjaga anak tetap aman saat bepergian di tempat umum. Namun, menggunakan stroller pun ada batasannya. Dan Mums perlu mempertimbangkan kapan si kecil berhenti menggunakan stroller.
American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa penggunaan stroller sebaiknya dilakukan pada bayi hingga balita, dan sebaiknya dihentikan saat anak berusia 3 tahun. Dokter anak juga memperingatkan agar tidak menggunakan stroller secara berlebihan. Apa alasannya? Simak selengkapnya di artikel ini ya.
Plus Minus Menggunakan Stroller Terlalu Lama
Naomi Neufeld, direktur medis KidShape Foundation, sebuah program pengelolaan berat badan nirlaba untuk anak-anak di Amerika Serikat, mengatakan bahwa orang tua yang sibuk, jarang bisa meluangkan waktu untuk mengajak anak mereka jalan-jalan.
“Saat mereka pergi keluar bersama anak, pilihannya adalah menempatkan anak dalam stroller yang tidak membutuhkan terlalu banyak waktu dan tenaga ekstra,” kata Neufeld. Perilaku ini, tambah Neufeld, mendorong gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan meningkatkan risiko anak mereka terkena obesitas.
Oleh karena itu, para ahli mendorong para orang tua untuk berjalan bersama anak-anak mereka tanpa kereta dorong. Selain bagus untuk melatih anak bergerak, mereka juga bisa setiap saat berhenti dan menjelajahi alam sekitarnya. Saat berjalan ini, anak biasanya akan “melipir” atau “berbelok” dan merapat ke sesuatu yang menarik perhatian mereka. Ini adalah bagian dari eksplorasi, yang tidak mungkin terjadi saat anak duduk di stroller.
Namun, selalu ada sisi baik dan buruk dalam penggunaan teknologi, termasuk stroller. Secara umum, berikut ini sisi baik dan buruk menggunakan stroller terlalu lama:
Sisi Baik
Keamanan: Stroller menawarkan tempat yang aman untuk anak, terutama di tempat yang ramai, atau tempat baru.
Memudahkan: Bagi orang tua, stroller sangat berguna karena memungkinkan Mums dan Dads bergerak lebih cepat dan tidak perlu repot membawa perlengkapan bayi yang penting, membuat perjalanan menjadi lebih mudah.
Waktu Istirahat: Kereta bayi memberi anak kesempatan dan tempat untuk bersantai, terutama selama perjalanan jauh.
Sisi Buruk
Aktivitas terbatas. Menggunakan stroller terlalu sering dapat membuat anak berhenti bergerak. Hal ini dapat menyebabkan masalah seperti kegemukan.
Berhenti bereksplorasi: Stroller dapat menghentikan seorang anak untuk eksplorasi dan menemukan dunia di sekitarnya. Padahal ini penting untuk pembelajaran dan perkembangan anak.
Ketergantungan: Menggunakan stroller terlalu lama bisa membuat anak bergantung padanya. Hal ini dapat mempersulit mereka untuk mulai berjalan sendiri.
Kapan Berhenti Menggunakan Stroller?
Secara umum, anak-anak tidak lagi memerlukan stroller setelah usia tiga tahun. Meskipun stroller bayi nyaman digunakan, sebagai orang tua harus mempromosikan gaya hidup aktif setelah anak mulai berjalan mandiri.
Kapan anak-anak harus berhenti menggunakan stroller ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan anak, pilihan orang tua, dan keamanan. Beberapa anak mungkin sudah siap untuk berhenti menggunakan stroller sejak usia 18 bulan, anak lainnya mungkin memerlukan waktu lebih lama.
Jadi, kapan sebaiknya kita mengucapkan selamat tinggal pada stroller? Mums dan Dads bisa mengamati tanda-tanda si kecil sudah tidak memerlukan bantuan stroller lagi:
1. Si kecil sudah bisa berjalan sendiri
Jika anak dapat berjalan sendiri dengan mudah dan percaya diri, mungkin ini saatnya untuk mengurangi penggunaan stroller.
2. Si kecil sangat menikmati jalan kaki.
Apakah balita Mums lebih suka berjalan kaki daripada duduk di kereta dorong? Hal ini dapat menjadi tanda bahwa mereka siap untuk mendapatkan lebih banyak kebebasan.
3. Si kecil bisa mengikuti petunjuk sederhana
Jika anak dapat memahami dan mengikuti instruksi sederhana seperti “berhenti” atau “tunggu”, mereka mungkin siap untuk lebih banyak berjalan kaki daripada duduk si strollernya yang nyaman.
4. Tidak lagi menginginkan stroller
Jika balita sudah tidak mau duduk di stroller atau sering meminta untuk berjalan, ini pertanda baik bahwa ia tidak terlalu membutuhkannya lagi. Saatnya Mums melipatnya atau mendonasikannya ke orang tua lain yang punya bayi.
Tips Menyapih Anak dari Stroller
Selalu ada masa transisi. Bisa jadi Mums ingin mulai mencoba memisahkan si kecil dari kereta dorongnya. Mums bisa melakukannya beberapa teknik berikut agar prosesnya lebih lancar dan tidak ada drama:
Bertahap
Mulailah dengan mengurangi penggunaan stroller secara bertahap. Mums bisa memulainya dengan jalan-jalan singkat yang bisa dilakukan anak tanpa kereta dorong.
Beri pujian
Pujilah anak saat mereka memilih berjalan daripada menggunakan stroller. Penguatan positif ini dapat memotivasi mereka untuk lebih sering berjalan kaki.
Beri contoh
Tunjukkan pada anak bahwa berjalan adalah bagian normal dalam kehidupan. Biarkan mereka melihat Mums dan Dads berjalan secara teratur, dan kemungkinan besar mereka akan mengikutinya.
Jadikan jalan kaki menyenangkan
Ubah jalan kaki menjadi aktivitas yang menyenangkan. Mums dapat bermain game, menyanyikan lagu, atau menjadikannya sebuah petualangan untuk membuat anak tetap terlibat dan tertarik selama berjalan kaki.
Nah, ternyata kita jadi tahu bahwa membiarkan anak terlalu tergantung pada stroller tidak bagus buat tumbuh kembang dan juga perkembangan fisiknya. Meskipun stroller sangat membantu, tapi Mums perlu mempertimbangkan akapan anak berhenti menggunaan stroller. Saat anak bisa anak berjalan dan bereksplorasi, jangan malah terhambat karena kemudahan yang ditawarkan stroller.
Referensi:
Riverbabygroup. too-old-for-the-stroller-signs-its-time-to-let-go
Parentmap. the-dangers-of-stroller-overuse
-
# Obesitas
-
# Anak
-
# Stroller