Uliya Helmi Ali
11 Maret 2021
unsplash.com

Si Kecil tak Bisa Diam Apa Selalu Tanda Anak Hiperaktif?

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. William

Mums, apakah si Kecil termasuk anak yang aktif dan tidak bisa diam? Banyak yang berpandangan bahwa anak yang aktif itu wajar. Namanya juga anak-anak. Anak yang aktif berbeda dengan hiperaktif. Nah, Mums harus mulai memperhatikan apakah perilaku aktif si Kecil sudah menunjukkan tanda-tanda hiperaktif.

 

Anak aktif umumnya akan berhenti saat lelah dan istirahat. Setelah bermain bola selama beberapa menit, kemudian duduk dan menonton TV atau membaca buku setelahnya. Namun, ada beberapa anak yang memang tidak bisa berdiam diri. Mereka selalu ingin bergerak, mengambil barang-barang, berbicara, atau berlari meskipun sudah diminta untuk berhenti. Mereka bersikap lebih dari aktif. Nah, ahli menyebut kondisi ini sebagai anak hiperaktif.

 

Sebelumnya, Mums perlu tahu bahwa anak-anak tidak bersikap seperti ini karena tujuan tertentu. Mereka memiliki kebutuhan untuk terus bergerak dan belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mengontrolnya.  Sayangnya, beberapa orang melihat anak hiperaktif dan menilainya secara negatif. Mungkin mereka menganggap anak tersebut tidak disiplin atau tidak sopan. Mereka mungkin juga akan mengeluarkan komentar yang membuat Mums atau anak Mums merasa tidak nyaman atau malu.

 

Kalau si Kecil menunjukkan tanda anak hiperaktif, coba pelajari lebih jauh tentang perilaku ini ya, Mums!

 

Baca juga: Agar Si Kecil Tetap Aktif, Coba 5 Ide Aktivitas untuk Anak di Rumah Ini!
 

Tanda Anak Hiperaktif

Apa itu hiperaktivitas? Menurut beberapa orang, hiperaktivitas pada anak ditandai dengan anak yang tidak bisa diam dan selalu bergerak. Namun, hiperaktivitas sebenarnya lebih dari itu. Hiperaktivitas adalah perilaku aktif terus menerus pada waktu atau keadaan yang tidak sepantasnya.

 

Bagian ‘terus menerus’ yang menjadi perbedaan utamanya. Jika hanya terjadi satu atau dua kali, orang tidak akan terlalu memikirkannya. Berikut beberapa tanda anak hiperaktif yang perlu Mums ketahui:

  • Lari dan berteriak saat sedang bermain, meskipun sedang di dalam ruangan.
  • Berdiri dan berjalan-jalan di kelas saat guru sedang mengajar.
  • Bergerak dengan sangat cepat, sehingga menabrak orang lain atau barang.
  • Bermain terlalu kasar dan secara tidak sengaja melukai anak lain atau dirinya sendiri.

 

Hiperaktivitas bisa memiliki tanda yang berbeda-beda pada usia yang berbeda-beda. Tanda anak hiperaktif juga bisa beragam. Selain selalu ingin berlari dan lompat, berikut tanda anak hiperaktif lainnya:

  • Selalu berbicara
  • Selalu menyela ketika orang berbicara
  • Bergerak dengan cepat dari satu tempat ke tempat lainnya
  • Selalu bergerak, mekipun sedang duduk
  • Menabrak barang atau orang lain
  • Gelisah dan selalu ingin mengambil apapun dan memainkan barang tersebut
  • Sulit duduk tenang di waktu makan atau aktivitas tenang lainnya.

 

Baca juga: Si Kecil Batal Masuk PAUD karena Pandemi, Ajari 4 Ilmu Ini di Rumah
 

Apa Penyebab Anak Hiperaktif?

Hiperaktivitas berbeda dengan berperilaku sangat aktif. Anak yang hiperaktif memiliki keinginan untuk bergerak terus menerus yang tidak bisa ia kontrol. Hiperaktif pada anak bukan disebabkan oleh kurangnya kedisiplinan atau ingin menentang. 

 

Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan terkait hiperaktivitas pada anak adalah faktor usia. Anak membutuhkan waktu untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam mengontrol perilaku.

 

Selain itu, setiap anak tidak memiliki laju perkembangan yang sama. Satu anak mungkin sudah bisa memiliki kontrol diri yang baik di usia 4 tahun, sementara anak lainnya baru bisa mengontrol di di usia 6 tahun. Namun, ada waktu di mana kebanyakan anak di satu kelompok usia memiliki kemampuan mengontrol diri yang sama. Di waktu inilah seringkali terlihat anak yang tertinggal.

 

Salah satu penyebab utama hiperaktivitas pada anak adalah ADHD (Attention-deficit/hyperactivity disorder), yaitu kondisi umum yang menyebabkan perbedaan di cara kerja otak. Hiperaktivitas merupakan gejala utama ADHD. ADHD sendiri tidak akan hilang seiring dengan bertambahnya usia anak. Namun, gejala hiperaktifnya umumnya akan hilang atau berkurang seiring dengan bertambahnya usia.

 

Ada juga beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan perilaku hiperaktif, seperti gangguan tiroid, kurang tidur, kecemasan, atau masalah lain yang terkait dengan psikologis, seperti kekerasan. 

 

Baca juga: Mengenal Sindrom Nefrotik, Gangguan Ginjal yang Sering Dialami Anak
 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Hiperaktif?

Jika si Kecil memiliki tanda anak hiperaktif, coba berikan dia beberapa cara untuk berperilaku aktif lewat permainan, olahraga, dan aktivitas positif lainnya. Mums juga bisa berkonsultasi dengan ahli untuk mencari cara membantu si Kecil membangun kontrol diri.

 

Jika anak sulit berdiam diri untuk mengerjakan PR atau makan di meja makan, cobalah cari aktivitas berulang untuknya selama lima hingga 10 menit sebelumnya. Contoh aktivitas yang dimaksud, seperti permainan mencari kata, puzzle, atau lainnya. 

 

Jika Mums berpikir bahwa si Kecil memiliki ADHD, maka sebaiknya Mums periksakan dan konsultasikan lebih jauh dengan ahlinya untuk mencari cara mengatasinya. (UH)

 

Sumber:

Understood. Understanding your child’s hyperactivity. Januari 2017.
HelpGuide. ADHD in Children. September 2020.

  • # Anak
  • # TBN Kesehatan
  • # TBN Psikologi
  • # TBN Tumbuh Kembang
  • # TBN 4 Tahun
  • # Hiperaktif