Bernadette Andika Gitawardani
19 April 2021
pexels.com

Pentingnya Peran Ayah Dalam Tumbuh Kembang Anak Selama Era New Normal

Mengurus dan mendidik anak bukan semata-mata hanya menjadi kewajiban seorang ibu, melainkan juga kewajiban ayah. Ayah tidak hanya sekadar menjadi sosok penyedia kebutuhan jasmani keluarga, tetapi juga rohani, karena ayah dinilai sebagai pelindung, guru, role model, teman bermain, serta penyayang keluarga.

 

Masa pandemi yang mengharuskan kita untuk lebih banyak di rumah memberikan kesempatan pula untuk seorang ayah semakin meningkatkan bonding dengan anggota keluarga, meningkatkan aspek spiritual keluarga, dan mengembangkan keterampilan baru, khususnya terkait pola asuh anak.

 

Baca juga: Tidak Hanya Mencari Nafkah, Inilah Peran Penting Ayah dalam Keluarga!
 

Membangun Hubungan Suami Istri yang Tetap Harmonis Selama Pandemi

Meski kesempatan untuk melakukan bonding di rumah dengan anggota keluarga sangat besar selama masa pandemi, tak jarang kondisi ini justru menjadi sumber ketidakharmonisan antara Mums dan Dads.

 

Beberapa faktor yang mungkin memicu disharmonisasi ini di antaranya kebingungan adaptasi kegiatan school from home dan work from home, anak yang menuntut perhatian lebih, hingga kelelahan secara fisik dan mental.

 

Membangun hubungan suami istri yang harmonis selama pandemi bisa sangat efektif dalam menjaga rumah tangga berjalan dengan baik, termasuk mendukung tumbuh kembang anak.

 

“Ayah adalah katalisor dalam keluarga karena mampu menyeimbangkan peran ibu dalam ketahanan keluarga. Ayah yang selalu dekat dan siaga, akan menjamin anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tidak hanya sehat fisiknya, namun juga sehat mentalnya, terutama di masa krisis seperti pandemi ini,” ujar Irma Gustiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog Anak dan Keluarga, dalam Webinar Baby Happy dengan tema "Peran Ayah dalam Dunia Parenting di Era Normal Baru", yang diadakan Kamis, 8 April 2021 lalu.

 

Selain siaga memberikan perhatian dalam masa tumbuh kembang anak, ayah juga harus berperan dalam membangun hubungan suami istri yang harmonis dan sehat di tengah pandemi. Beberapa hal yang dapat dilakukan ialah meluangkan waktu berkomunikasi tanpa memberikan penilaian, memahami kecemasan pasangan, melakukan kegiatan bersama-sama agar lebih mengenal karakteristik pasangan, serta memberikan penghargaan atas usaha yang dilakukan pasangan. Upaya-upaya ini dinilai penting dalam meningkatkan kekuatan serta harmonisasi pasangan suami istri.

 

Baca juga: Gengs, Sudah Tahu 13 Fakta Ayah Menurut Ilmu Pengetahuan Berikut Ini?
 

Pendidikan Anak di Era Normal Baru

Kondisi pandemi yang sudah berjalan lebih dari setahun ini juga memaksa sektor pendidikan untuk mengubah pola mekanismenya dengan mengadakan sistem pendidikan jarak jauh. Peran pengawasan yang dulunya dilakukan oleh guru di sekolah, kini harus diambil alih oleh orang tua. Adaptasi peran baru ini tentunya tidak mudah bagi orang tua, khususnya ayah.

 

Selama masih harus menjalani masa pandemi ini, kita membutuhkan adaptasi kebiasaan baru di dunia pendidikan, termasuk pembiasaan sistem sekolah dari rumah. Sehingga, peran orang tua sangat penting untuk menyiapkan rumah sebagai lingkungan sekolah yang baru. Di lain sisi, tenaga pendidik harus mempersiapkan orang tua menjadi guru untuk anak-anak mereka. Dengan adaptasi kebiasaan baru ini, peran ayah menjadi sangat penting untuk mempersiapkan anak dari segi psikis karena akan menjadi role model mereka hingga membangun rumah tangga di masa depan,” jelas Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.Si., Ketua HIMPAUDI.

 

Dalam hal pendidikan, peran ayah tidak hanya sebatas menjelaskan tentang pelajaran yang disampaikan oleh guru agar diterima dengan baik oleh anak. Lebih jauh lagi, ayah juga harus memberikan dukungan semangat agar anak tidak mudah stres serta menjadi teman bermain di sela-sela waktu istirahat sekolah. Tujuannya tentu saja agar anak tetap merasa senang menjalani ativitas sehari-harinya.

 

Untuk menjadi ayah yg hebat, ayah harus bisa mendidik, mengasuh, memberikan makanan bergizi dan sehat, melindungi, serta menyejahterahkan. Anak akan menyimpan semua yang dia dengar dan lihat dalam memori bawah sadarnya. Jadi, interaksi ayah dengan ibu dan bayi sangat penting. Bagaimana kata-kata yang keluar, eye level-nya, dan sentuhan fisiknya. Pastikan anak bermain dengan cara belajar. Kita jalankan kehidupan pandemi ini sebagai sebuah kesempatan untuk menjadikan rumah menjadi lembaga pendidikan untuk semakin mengedukasi anak dengan benar dan bahagia. Jangan sampai Ayah dihapus dari memori anak karena kurangnya interaksi dengan anak, terutama di usia anak 0-2 tahun,” tutup Prof. Netti. (AS)





 

  • # Anak
  • # Psikologi Anak
  • # TBN 3 Tahun
  • # TBN Parents Life
  • # Bayi & Balita