Cara Bijak Hadapi Remaja yang Suka Melawan Orangtua
Anak remaja suka melawan orang tua, normal atau tidak? Umumnya, remaja kerap dikaitkan dengan sikap rebel atau membangkang termasuk terhadap orang tuanya sendiri. Kondisi ini sebenarnya hanya adanya perubahan interaksi orangtua dan anak, saat anak memasuki fase pubertas. Masa transisi ini umumnya terjadi sejak usia pra remaja atau 9 tahun.
Sebagai orangtua, Mums harus bersiap menghadapi situasi ini. Persiapan bisa dilakukan dengan memahami apa saja penyebab anak remaja suka melawan orangtua.
6 Penyebab anak remaja suka melawan orangtua
Setidaknya ada 6 penyebab paling umum anak remaja suka melawan orangtua, yaitu :
Kapasitas berpikirnya belum berkembang sempurna, sehingga remaja sering bersikap reaktif tanpa pikir panjang
Khawatir akan diperlakukan masih seperti anak kecil
Produksi hormon-hormon perkembangan yang ikut memengaruhi mood remaja
Kemampuan mengontrol emosi yang belum berkembang. Kematangan mengelola emosi dimulai pada usia sekitar 20 tahun
Perkembangan sosial media ikut andil dalam memicu terjadinya anak remaja suka melawan orangtua
Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan, baik dari sisi remaja maupun orangtua memicu munculnya konflik dalam bentuk remaja suka melawan orangtua
Pastikan hubungan tetap berkualitas, ini indikatornya
Kabar baiknya, kendati anak remaja suka melawan orangtua, hal itu tidak selalu berarti hubungan keduanya buruk. Sebab indikator hubungan orangtua dan anak yang berkualitas ditandai dengan :
Ikatan emosional yang tinggi, peduli satu sama lain
Nyaman saat bersama dan ikut kumpul keluarga
Anak terbuka bercerita berbagai ativitas dan pengalamannya di luar sana
Pertengkaran kecil cepat selesai tidak berlarut-larut
Solusi hadapi anak remaja suka melawan orangtua
Mums, berikut ini cara terbaik yang bisa orangtua lakukan dalam menghadapi anak remaja suka melawan orangtua :
Pastikan bahwa perilaku anak remaja suka melawan orangtua semata karena fase transisi dari anak-anak ke remaja. Di mana hormon dan perkembangan berpikirnya sedang berproses. Jadi bukan perilaku cerminan masalah yang lebih berat di luar itu.
Menghukum anak bukan solusi, lebih baik bicaralah, beri anak kesempatan menyampaikan argumen dan keinginannya. Menghukum hanya akan membuat anak semakin melawan dan merasa ia tidak dipahami. Salah-salah, ia bisa mencari pelampiasan ke pergaulan yang salah.
Saat anak memasuki masa remaja, perlakukan ia seperti manusia yang beranjak dewasa. Longgarkan kendali, berikan anak kepercayaan dan kebebasan yang bertanggung jawab. Biarkan ia mengeskpresikan diri sendiri sesuai caranya. Hal ini karena otak remaja membutuhkan tantangan. Orangtua cukup memantau dari kejauhan, tetap terlibat secara emosional. Beri kesempatan ia berpikir sendiri dan mengembangkan kemampuannya dalam mencari solusi masalah yang dihadapi.
Salah satu hal kecil yang penting adalah menghormati privasinya. Misalnya, terlebih dulu mengetuk pintu kamarnya sebelum masuk. Atau meminta izin untuk meminjam barang pribadinya.
Apakah aturan di rumah menjadi tidak berlaku saat anak memasuki masa remaja? Tentu saja aturan tetap diterapkan, namun dalam bentuk kesepakatan. Aturan dan kesepakatan ini diterapkan dengan konsisten karena ini adalah bagian dari proses pembelajaran. Perlahan, ia akan mulai berpikir yang sistematis sehingga melatih kemampuan anak melahirkan solusi yang tepat.
Jadilah teman. Meskipun anak remaja sulit membuka percakapan dengan orang tuanya, maka Mums dan Dads mungkin lebih proaktif. Luangkan waktu untuk mendengar keluh kesah anak tanpa harus menghakimi. Jika ia melakukan kesalahan, pastikan hukuman yang diberikan proporsional tidak berlebihan.
Intinya Mums, samakan dulu persepsi dengan remaja untuk menghadapi remaja suka melawan orang tua. Jangan langsung cap sebagai pembangang. Ubah sudut pandang orang tua dari pandangan remaja, dan tugas orang tua adalah mengawasi dan mengoreksi kesalahan anak tanpa harus merendahkannya. Remaja punya hak untuk mengekspresikan diri sehingga bisa menjalani masa remaja tanpa masalah berarti.
Referensi:
Psycholoytoday. teens-and-parents-in-conflict
Kidshealth. fight
-
# Anak
-
# Keluarga