10 Hal Membahagiakan Menjadi Ibu
Tak selamanya perjalanan menjadi ibu dipenuhi pelangi dan hujan warna-warni. Namun tentu saja, tak sedikit pula hal membahagiakan hadir saat menjadi ibu. Teruntuk Mums hebat yang dikaruniai anugerah terbesar menjadi ibu, tulisan ini spesial untukmu.
Fakta Menarik tentang Ibu
Wanita akan melalui babak baru dalam hidupnya ketika menjadi seorang ibu. Kurang lebih kalimat seperti itu yang bisa menyimpulkan secara singkat bagaimana kehidupan akan berubah setelah seorang wanita melahirkan bayi yang telah dikandungnya. Namun, tahukah Mums bahwa tersimpan beberapa fakta unik di balik peran seorang ibu? Dirangkum dari beberapa sumber, berikut fakta-faktanya:
- Panggilan untuk ibu umumnya diawali dengan huruf “m”
Dalam bahasa Inggris, ibu dipanggil mom, bahasa Mandarin mama, bahasa Islandia disebut mamma, ma dalam bahasa Punjab, em dalam bahasa Ibrani, serta me dalam bahasa Vietnam. Ditambah lagi, kata pertama yang keluar dari mulut bayi adalah “ma”, terlepas dari apa pun bahasanya. Hebat, ya!
- Hubungan ibu dan anak tak akan terpisahkan
Istilah “anak adalah darah daging orang tua” bukan sekadar ungkapan. Secara medis, Mums dan si Kecil saling bertukar sel melalui plasenta. Dalam beberapa kasus, sel-sel ini bertahan dalam tubuh Mums, bahkan selama bertahun-tahun.
Diprediksi bahwa seorang ibu memiliki sekitar 50% sel dari sang Anak di dalam tubuhnya, yang paling sering tertanam di kulit dan organ lainnya, seperti paru, lever, dan ginjal. Sejauh ini, belum diketahui secara pasti apakah sel-sel tersebut memiliki efek pada tubuh sang Ibu. Namun, beberapa peneliti menduga bahwa keberadaan sel anak dalam tubuh ibu dapat berkontribusi atau melindungi mereka dari penyakit autoimun.
- Setiap ibu berbakat menjadi supermom
Sadar enggak Mums, setelah memiliki si Kecil, Mums jadi punya pendengaran super? Walau berada berjauhan dengan si Kecil, Mums tetap mampu mendengar suara tangisannya? Hal itu bisa terjadi bukan hanya berdasarkan intuisi, lho, melainkan karena adanya perubahan pada otak yang dipengaruhi oleh hormon oksitosin atau sang Hormon Cinta.
Para peneliti dari New York University mengatakan bahwa lonjakan oksitosin di otak ibu setelah melahirkan turut mengubah cara sinyal pendengaran diproses. Inilah yang membuat Mums lebih sensitif terhadap suara tangisan si Kecil.
15 Hal Membahagiakan yang Dirasakan Setiap Ibu
Semua wanita terlahir menjadi seorang ibu, bagaimanapun caranya. Semua wanita memiliki insting keibuan di dalam jiwanya dengan berbagai macam cara untuk mengekspresikannya.
Tak heran, tak terhitung banyaknya hal membahagiakan yang bisa dirasakan setiap wanita ketika ia menjadi ibu. Bertanya kepada 10 Mums, inilah kebahagiaan yang mereka rasakan setelah menjadi ibu:
1. “Cinta pada pandangan pertama itu ternyata benar ada. Dan itu saya rasakan kepada makhluk kecil yang selama 38 minggu saya bawa ke mana-mana dan sering membuat saya sulit tidur. Saya pun enggak menyangka bisa mencintai seorang makhluk hidup secepat itu, tapi beneran kejadian saat suster mengantarkan si Kecil pertama kali di hadapan saya.”
Andyana, 23 tahun.
2. “Jadi ibu itu…. capek! Tapi anehnya, bahagianya menjadi ibu bisa mengalahkan rasa lelah itu. Rasanya, selalu ada kekuatan ekstra sebagai penawar rasa lelah setiap kali melihat wajah anak saya. Aneh, tapi nyata.”
Theresia, 37 tahun.
3. “Sudah menjadi fitrah manusia untuk merasa diinginkan, diterima, dan diharapkan. Dan ternyata, semua perasaan itu saya dapatkan bukan dari suami saya, tapi dari bayi mungil yang saya lahirkan 7 bulan lalu. Enggak nyangka, deh!”
Wina, 31 tahun.
4. “Ingin selalu menjadi yang pertama? Jadilah ibu! Baru saya sadari bahwa sayalah orang yang pertama kali suaranya didengar oleh anak saya, yang ia cari pertama kali setiap bangun tidur, yang ia panggil di kata pertamanya, yang mengajarinya banyak hal untuk pertama kali, dan orang pertama yang ia cintai. Ngerasa spesial banget jadinya.”
Rika, 28 tahun.
5. “Entah ada apanya di dalam tawa bayi, tapi setiap kali mendengar anak saya tertawa, rasanya saya sanggup melakukan apa saja untuk membuatnya bahagia sepanjang hidupnya. Kalau dipikir-dipikir, aneh. Tapi, hal itu benar-benar saya rasakan.”
Anes, 26 tahun.
6. “Suami saya berulang kali mengatakan bahwa dia rasanya enggak sanggup untuk menjalani masa PSBB di masa pandemi ini tanpa kehadiran si Kecil. Ada aja tingkah atau celotehan lucunya yang membuat kami tergelak dan terhibur. Anak itu hiburan, ternyata beneran, ya. Saya bersyukur banget bisa memiliki anak selucu dia.”
Renita, 32 tahun.
7. “Sebelum punya anak, saya hanya seseorang yang punya tujuan jangka pendek. Kerja, menerima gaji, senang-senang, dan berulang begitu saja. Namun setelah punya anak, saya seperti terlahir kembali menjadi orang yang baru. Saya jadi tahu tujuan hidup saya apa. Pikiran saya jadi terbuka harus melakukan apa supaya kehidupan saya membaik dan saya bisa memberikan yang terbaik untuk anak saya. Enggak disangka, hal itu disebabkan oleh bayi sekecil itu.”
Mila, 34 tahun.
8. “Suatu hari, anak saya yang berusia 4 tahun bilang kalau nanti dia sudah besar dan saya sudah tua, dia akan jagain saya. Secara logika, saya tahu itu adalah celotehan seorang balita. Namun jujur, saya tetap berhasil dibuat mewek karena terharu dicintai begitu besarnya oleh anak saya.”
Nadia, 26 tahun.
9. “Enggak pernah terbayangkan kalau makhluk sekecil itu bisa memahami saya, bahkan tanpa perlu berkata-kata. Suatu hari saya mellow karena cekcok dengan suami. Tiba-tiba, anak saya yang berusia 1 tahun memeluk dan mengusap pipi saya tanpa sebab. Dia memang belum terlalu lancar ngomong, tapi apa yang dia lakukan barusan lebih bermakna dari perkataan apa pun. Kok, bisa gitu, ya, anak kecil itu?”
Tia, 27 tahun.
10. Jadi ibu itu membuat kita punya banyak prestasi yang berhasil diraih. Enggak perlu hal-hal yang besar. Hal terkecil sekalipun, terasa sangat berharga ketika saya bisa melakukannya. Dulunya saya paling enggak kuat sakit. Ternyata, saya bisa melahirkan Bayu, anak saya, walaupun harus menjalani proses induksi dan menunggu pembukaan lengkap hingga 20 jam. Dulunya saya orang yang enggak sabaran. Tapi ketika harus menidurkan anak saya yang rewel, entah kenapa saya bisa sabar untuk menghadapinya. Banyak banget deh ‘prestasi’ yang bisa saya raih setelah menjadi ibu dan saya merasa semakin kuat jika berhasil melakukannya.”
Maria, 31 tahun. (AS)
Sumber
Livescience. Amazing Facts of Motherhood.
VOX. Science and Motherhood.
Smithsonian Mag. What Science Says about Being A Mom.
-
# TBNBulan3
-
# Bayi & Balita
-
# TBN 0-6 Bulan
-
# TBN Parents Life
-
# TBN Psikologi