GueSehat
04 Juli 2021
unsplash.com

Napas Bayi Berisik, Perlukah Khawatir?

Bayi memang cenderung memiliki pola pernapasan yang tidak beraturan dan bergantian antara cepat dan lambat. Kalau nafas bayi berisik, Mums perlu memerhatikan suara yang ditimbulkan. Hal tersebut untuk mempermudah mendeteksi jika ada masalah di dalam saluran pernapasanya.

Untuk membahas lebih dalam, berikut penjelasan lengkap tentang suara berisik pada pernapasan bayi, seperti yang dilansir oleh portal WebMD.

 

Baca juga: Mengenai Belekan pada Mata Bayi

 

Suara Berisiki Saat Bayi Bernapas 

  • Suara siulan: penyumbatan kecil di rongga hidung bisa menimbulkan suara siulan ketika bernapas. Bayi baru lahir mengeluarka nafas lewat hidung, bukan mulut. Hal tersebut membantu bayi untuk bisa makan sambil bernapas. Namun, hidung bayi yang kecil memiliki saluran udara yang kecil. Jadi, sedikit lendir ataupun susu yang masuk dan mengering di dalam hidungnya bisa memperkecil saluran pernapasan. Hal tersebut menyebabkan suara siulan dan ketidaklancaran aliran masuk dan keluar udara di hidung.
  • Suara serak saat menangis dan batuk: penyumbatan di laring menyebabkan suara bayi serak saat menangis serta batuk keras. Penyumbatan tersebut biasanya disebabkan oleh lendir. Suara serak dan batuk keras ini bisa menjadi pertanda infeksi laring, infeksi trakea, dan infeksi tabung bronkial.
  • Suara batuk yang berat dan dalam: penyumbatan di bronkial (sambungan dari trakea yang menuju ke paru-paru) biasanya menimbulkan suara batuk yang berat dan dalam.
  • Suara melengking dan bernada tinggi: suara yang biasa terdengar saat bayi bernapas ini biasanya disebut stridor atau laringomalasia. Biasanya suaranya akan bertambah parah ketika bayi berada dalam posisi berbaring telentang. Suara melengking dan bernada tinggi ini disebabkan oleh jaringan berlebihan di sekitar laring. Kondisi ini tidak berbahaya dan biasanya hilang ketika anak sudah berusia 2 tahun.
  • Nafas bayi cepat dan sesak: adanya cairan di saluran udara terkecil (alveoli) menyebabkan pneumonia. Infeksi ini diakibatkan oleh virus atau bakteri. Pneumonia menyebabkan pernapasan bayi menjadi cepat dan sesak, serta batuk-batuk.

 

Yang Harus Diperhatikan Jika Nafas Bayi Berisik 

Mums harus tahu bagaimana suara pernapasan bayi saat normal, jadi kalau ada perubahan dalam pernapasannya, Mums bisa mendeteksinya. Coba perhatikan berapa kali bayi bernapas dalam kurun waktu 1 menit. Mengetahui keadaan normal pernapasan bayi akan mempermudah Mums mencari potensi masalahnya lebih cepat.

Kalau masih khawatir juga, coba rekam dalam video pola pernapasan bayi yang mengkhawatirkan Mums. Setelah itu, coba perlihatkan ke dokter, supaya ia bisa mengamatinya.

 

Baca juga: Gejala Pneumonia pada Bayi dan Anak
 

Kapan Mums Harus Khawatir Terhadap Suara Berisik Saat Bayi Bernapas

Pertanda kondisi yang mengkhawatirkan dan berpotensi menjadi masalah pernapasan pada bayi diantaranya adalah:

Jumlah nafas yang semakin meningkat: kalau nafas bayi sudah melebihi 60 kali dalam 1 menit, maka segera periksakan ke dokter.

Kesulitan bernapas: pertanda bayi kesulitan bernapas diantaranya seperti:

  • Suara seperti mendengkur: bayi akan mengeluarkan suara seperti mendengkur di akhir nafas. Biasanya suara ini keluar sebagai usaha bayi membuka saluran pernapasan yang tersumbat.
  • Lubang hidung membesar: jika lubang hidung bayi membesar saat bernapas, itu artinya ia kesulitan dan membutuhkan tenaga untuk bisa bernapas.
  • Gerakan dada terlalu terlihat: saat bernapas, otot di dalam dada bayi (di bawah tulang rusuk) dan leher terlalu menonjol dan masuk ke dalam ketimbang biasanya.

Sianosis: kondisi dimana kulit bayi menjadi kebiruan akibat darah tidak menerima asupan oksigen yang cukup dari paru-paru (seperti kondisi pada pneumonia). Kondisi sianosis yang parah adalah jika seluruh darah di bagian tubuh bayi terlihat biru. Perhatikan area dimana terletak banyak aliran darah, seperti di bibir dan lidah. Namun, terkadang, kaki dan tangan bayi juga bisa membiru, meski bagian tubuh lainnya terlihat normal. Kondisi ini bukanlah sianosis, melainkan respon umum dari perubahan suhu.

Selera makan berkurang: kesulitan bernapas seringkali disertai dengan penurunan selera makan bayi.

Kelesuan: tingkat energi bayi akan berkurang jika ia memiliki masalah pernapasan yang berbahaya. 

Demam: kebanyakan infeksi paru-paru juga akan menyebabkan demam. Oleh sebab itu, periksa suhu tubuh bayi jika Mums khawatir.

 

Pada dasarnya, masalah pernapasan (termasuk napas berisik) pada bayi yang hanya terjadi beberapa saat adalah kondisi yang normal. Namun, masalah pernapasan yang mengkhawatirkan biasanya terjadi secara terus menerus. Kalau Mums khawatir tentang pernapasan bayi, sebaiknya periksakan ke dokter. (UH)

  • # Batuk
  • # TBN 7-12 Bulan
  • # TBN Kesehatan
  • # Bayi & Balita