iera sipahutar
23 Mei 2020
freepik.com

Hikmah Tidak Mudik untuk Mums dan si Kecil

Lebaran di tahun berangka cantik, 2020, ternyata tidak secantik harapan kita semua. Akibat penyebaran COVID-19 yang menjadi pandemi global, bepergian dan bertemu orang banyak bukanlah aktivitas yang bijak untuk dilakukan.

 

Artinya, kita memang harus ikhlas menjalani perayaan Hari Idul Fitri dengan cara yang tak biasa, yaitu tidak mudik dan tidak bersilaturahmi ke rumah kerabat atau keluarga. Namun, tak perlu terlalu lama bersedih, Mums. Jika diulik, sebenarnya ada kok hikmah dari absennya kegiatan mudik Lebaran tahun ini. Berikut beberapa di antaranya.

 

Nekat Mudik, Siap-siap dengan Ancaman Infeksi COVID-19 

Membatasi mobilitas di tempat umum dan ramai menjadi kunci utama untuk menekan laju penyebaran COVID-19. Pasalnya, walau tidak menyebar lewat udara, virus corona menyebar melalui tetesan air liur yang muncrat dari mulut penderita COVID-19 saat batuk atau bersin. 

 

Cairan (droplets) tersebut akan menempel pada benda dan permukaan, kemudian disentuh oleh orang lain dan masuk ke tubuh melalui mata, hidung, atau mulut. Virus kemudian masuk ke jalur pernapasan dan membran mukus di bagian belakang tenggorokan, menempel pada reseptor di dalam sel, lalu mulai berkembang di sana. 

 

Virus COVID-19 atau SARS-CoV-2 mempunyai protein dengan ujung tajam, yang membuat virus bisa menempel ke membran sel, sehingga materi genetis virus masuk ke sel tubuh manusia. Materi genetis tersebut kemudian membajak metabolisme sel dan membuat sel tidak lagi berkembang, melainkan untuk memperbanyak virusnya. Tak heran, angka kematian akibat COVID-19 sangat tinggi dan memiliki gejala yang tidak khas.

 

Gawatnya lagi, efek virus SARS-CoV-2 ini tidak langsung terlihat, melainkan memakan waktu kurang lebih 14 hari sejak pertama kali menular atau menginfeksi seseorang. Artinya, jika memutuskan untuk mudik atau pulang kampung menjelang Lebaran dan ternyata terinfeksi COVID-19 saat di perjalanan, besar kemungkinan penyakit ini baru menampakkan gejala setelah sudah kembali lagi ke tempat asal. 

 

Yang mana, akan menghasilkan jumlah kasus baru positif COVID-19 yang lebih banyak lagi. Dengan bahasa lain, kapan turunnya nih kasus COVID-19 di Indonesia kalau masih nekat mudik padahal kondisinya tak memungkinkan? Hmmm, pusing ya memikirkannya.

 

Baca juga: Waspada Penyakit Misterius Terkait Covid-19, Sindroma Inflamasi Multisistem pada Anak!

 

Hikmah Tidak Mudik untuk Mums dan si Kecil

Namun, dua jempol untuk Mums dan Dads yang sudah berkomitmen untuk menjaga jarak dengan menunda tidak mudik di Lebaran tahun ini. Dengan melakukan hal tersebut, Mums sudah menyelamatkan seluruh keluarga dari ancaman COVID-19, juga menghargai kerja keras para tenaga kesehatan yang berjibaku melawan pandemi ini di garis depan. Tak hanya itu, sebenarnya ada beberapa hikmah yang bisa Mums dan si Kecil rasakan lho dengan say no to mudik di Lebaran kali ini. Beberapa di antaranya adalah:

 

  • “Kapan nambah anak lagi”

Jujur saja, pasti ada terselip 1-2 hal yang membuat nilai silaturahmi berkurang, salah satunya adalah adanya pertanyaan semacam ini. Pertanyaan yang pada dasarnya dilakukan untuk menyapa atau menunjukkan perhatian, jadi terdengar tak nyaman ketika diucapkan oleh anggota keluarga dan kerabat di tengah suasana silaturahmi hari raya.

 

Pasalnya, pertanyaan itu umumnya dihaturkan oleh orang yang hanya tahu kehidupan Mums dari jauh dan tidak menelaah dengan panjang apakah pertanyaan itu sudah pas ditanyakan atau belum.

 

Sudah jelas, menambah anak tidaklah sesederhana pertanyaan tersebut. Ada pertimbangan usia si Kecil yang belum menginjak 1 tahun, ada rencana keuangan yang masih harus ditata setelah mengeluarkan biaya besar untuk persalinan, atau memang Mums dan Dads sudah menyepakati akan membangun keluarga dengan anggota 3 orang, alias 1 anak saja cukup. Apa pun alasan Mums, semuanya valid, kok. Dan, tak perlu dapat persetujuan dari banyak orang.

 

Namun, pertanyaan semacam itu tak bisa dipungkiri akan selalu ada di setiap momen berkumpul dengan keluarga besar. Dan untungnya, Mums bisa berkelit dari situasi canggung tersebut karena tahun ini menunda mudik dulu. Hore!

 

Mums pun tak perlu repot untuk mengarang alasan kenapa menghindari mudik di tahun ini karena di tengah pandemi bukanlah waktu yang tepat untuk bepergian dan berkumpul di tempat ramai.

 

  • MPASI lancar jaya

Di usia ini, si Kecil pastinya sudah mulai makan makanan padat dengan penyesuaian tekstur sesuai usia dan kemampuan makannya. Pemberian MPASI diwajibkan memperhatikan komposisi nutrisi makanannya agar memenuhi kebutuhan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) sebagai sumber energi, serta nutrisi mikro (vitamin dan mineral) untuk memastikan fungsi tubuhnya bekerja dengan baik.

 

Namun jujur saja, bepergian pada saat si Kecil mulai MPASI bukanlah sesuatu yang simpel. Mums perlu persiapan yang cukup detail, seperti menyiapkan kaldu dan mengemasnya, mengolah pure, membawa buah, menyusun menu, dan lain sebagainya. Belum lagi ada sederetan perlengkapan pendukung yang perlu dibawa agar rutinitas makan si Kecil tetap berjalan nyaman dan higienis seperti yang biasa dilakukan di rumah. 

 

Repot? Sudah pasti. Walaupun banyak tips untuk membuat rutinitas makan si Kecil tetap berjalan lancar selama bepergian, tak ada tempat senyaman di rumah. Beruntunglah tahun ini Mums bisa sedikit lega karena Lebaran kali ini justru lebih baik untuk tidak bepergian dulu dan diam di rumah.

 

 

  • Tak perlu risau dengan jaga jarak

Berinteraksi secara langsung dengan orang lain menjadi satu di antara penyebab penularan virus corona SARS-CoV-2. Interaksi ini tak hanya dalam bentuk mengobrol, berpelukan, atau bersalaman, melainkan juga bisa berbentuk menggendong, mencium, atau memegang si Kecil.

 

Bayangkan, betapa repotnya untuk berkelit agar si Kecil jangan digendong atau tidak usah mencium tangan orang yang lebih tua di tengah suasana hari raya. Belum lagi, tak semua orang bisa diharapkan paham bahwa tidak bersalaman adalah bentuk kepedulian kita dengan orang lain demi mencegah terjadinya penyebaran virus. Jadi, memang ada sedikit rasa lega bahwa kekhawatiran ini tak perlu Mums alami jika memilih untuk tidak mudik dulu.

 

Ya, memang akan terasa janggal jika Lebaran tahun ini dilewati tanpa ritual sungkem, berjabat tangan, atau berkumpul dengan keluarga besar. Namun perlu diakui juga, kita tak bisa bernegosiasi dengan kondisi saat ini.

 

Saatnya berbesar hati menerima kenyataan bahwa hari raya kali ini akan sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Demi keselamatan dan kesehatan semua orang, berjauh-jauhan dulu memang yang terbaik. (AS)

 

Sumber

  • # TBN Tumbuh Kembang
  • # TBNBulan7
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 7-12 Bulan