Ella Nurlaila
03 Oktober 2024
shutterstock

Mengenal Daddy Issue dan Ciri-cirinya pada Remaja

Tidak semua remaja tumbuh dengan sosok dan peran ideal seorang ayah. Itu sebabnya muncul istilah daddy issue dalam pergaulan Gen Z saat ini. Daddy issue adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya masalah serius dalam hubungan anak dan ayah di keluarga. 


Sebagai istilah yang popular di kalangan Gen Z saat ini, daddy issue memang jadi perhatian khusus. Namun, istilah ini bukanlah diagnosis resmi dalam bidang kesehatan mental. Hanya saja memang sering digunakan akhir-akhir ini. 

Baca juga: Bukan Hanya Mencari Nafkah, Ini 5 Tugas Penting Ayah dalam Keluarga

 

Ciri-ciri Daddy Issue pada Remaja 


Beruntunglah anak-anak yang tumbuh dengan berlimpah kasih sayang seorang ayah. Hubungan yang harmonis dan ideal antara anak dan ayah, juga dukungan moral tanpa syarat dari ayah ke anak, maupun sikap hormat dan respek anak terhadap ayahnya. Bagi sebagian remaja yang kurang beruntung, daddy issue adalah sebuah pil pahit yang harus diminum sepanjang hidupnya. 


Berikut ini ciri-ciri daddy issue pada remaja yang perlu dipahami: 


1. Sulit berhubungan dengan orang lain 

Anak-anak yang memiliki hubungan bermasalah dengan ayahnya, saat tumbuh dewasa mungkin mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Ketika ayah bersikap lalai atau kasar, hal ini berdampak pada konsep atau mindset seorang anak yang mudah meniru hal tersebut. Sehingga ia pun sulit menjalin hubungan yang ideal dengan orang lain.  


2. Tidak percaya diri 

Salah satu ciri-ciri remaja yang mengalami daddy issue adalah tidak memiliki rasa percaya diri. Sebab masalah hubungan orang tua dan anak yang tidak sehat ini dapat membuat anak menjadi pribadi yang minder, menyalahkan diri sendiri sehingga ia tumbuh jadi anak yang tidak percaya diri. 


3. Kehilangan sosok ayah  

Remaja dengan daddy issue adalah mereka yang tumbuh tanpa figur ayah. Baginya figur ayah tidak pernah hadir dalam hidupnya. Dalam hal ini, bukan karena ayahnya sudah tiada. Melainkan ayah yang mengabaikan tugas dan perannya dalam pengasuhan anak. Mungkin ayah yang terlalu sibuk bekerja, meninggalkan keluarga, atau ayah yang bermasalah dengan hidupnya sendiri karena narkoba atau alkohol. Sehingga tidak dapat diandalkan. 


4. Tidak memiliki panutan 

Bagi anak laki-laki, sosok ayah adalah role model yang palin nyata. Namun daddy issue adalah pengecualiannya. Ia pun tidak memiliki panutan yang nyata. Sama halnya dengan anak perempuan dengan daddy issue, tidak ada referensi sosok laki-laki ideal yang bisa memberikan perhatian dan tanggung jawab seperti halnya seorang ayah. 


5. Mengulangi kesalahan yang sam

Ini yang sangat memprihatinkan atas daddy issue terhadap kehidupan seseorang, yaitu ia akan melakukan hal yang sama seperti sosok ayah terhadapnya. Artinya kesalahan hubungan ayah dan anak bukan tidak mungkin terulang di kehidupannya. Kendati, tetap ada yang bisa menjadikannya pelajaran untuk tidak diulangi. Karena ia merasakan sendiri dampak buruknya. 


Cara Mengatasi Daddy Issue pada Remaja


Tidak mudah memang tumbuh menjadi anak dengan daddy issue dalam kehidupannya. Namun, bukan berarti tidak ada harapan untuk bisa memperbaikinya. Minimal bisa berdamai dengan daddy issue yang sudah terjadi selama ini.


Berikut ini cara mengatasi daddy issue dalam kehidupan seorang anak: 


1. Menerima daddy issue sebagai bagian dari hidupnya. Sikap ini menjadi hal utama yang harus dilakukan. Dengan menerima keadaan tersebut, seorang anak bisa berdamai dengan apa yang sudah terjadi dalam hidupnya. 


2. Memotivasi diri sendiri memang tidak mudah, namun yang perlu dipahami adalah dirinya ternyata mampu melewati fase-fase berat dalam hidupnya. Bahwa daddy issue memang menyakitkan tetapi ia bisa menjalaninya, dan bahkan masih bisa bertahan hingga saat ini. 


3. Salah satu cara untuk mengatasi masalah hubungan yang tidak harmonis antara ayah dan anak adalah dengan merekonsiliasi pengalaman masa kecil dan menemukan cara baru untuk mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan. Misalnya, meluangkan waktu untuk bertemu, berbicara dari hati ke hati, mengakui kesalahan, meminta maaf, dan sebagainya. 


4. Dan yang tidak kalah penting untuk dicoba adalah dengan meminta bantuan profesional dalam mengatasi masalah daddy issue ini. Jika memungkinkan, berkonsultasilah pada psikolog maupun psikiater untuk membantu membimbing dalam berjuang mengatasi masalah ini. Kehadiran seorang profesional sangat penting karena berdasarkan keilmuan dan riset yang valid. 


Itulah problem daddy issue yang kini ramai dibicarakan oleh remaja saat ini. Betapa pentingnya hubungan yang sehat dengan figur ayah. Keterlibatan dan kehadiran ayah dalam keluarga sangat berdampak positif pada perkembangan anak. Sebaliknya, menghabiskan waktu dengan sosok ayah yang toksik, juga berdampak buruk bagi anak dalam prosesnya menuju individu yang dewasa.  


Karena itu mengatasi daddy issue sangat penting dilakukan segera, terutama dengan melibatkan terapi dari ahlinya. Sebab orang yang terluka akibat daddy issue dalam hidupnya, melalui terapi yang tepat akan mampu menemukan cara baru untuk memiliki hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang di masa depan. 



Referensi : 

  • # Anak
  • # Keluarga