Ella Nurlaila
01 Oktober 2025
Shutterstock

Ganti-ganti Pengasuh, Apa Dampaknya untuk Anak?

Pengasuh punya peran sebagai pengganti orang tua bagi anak-anak ketika orang tua tidak berada di rumah. Sayangnya, memiliki pengasuh yang ideal memang sangat sulit. Tidak sedikit orang tua yang akhirnya bergant-ganti pengasuh. Padahal berganti-ganti pengasuh bisa berdampak pada anak. 


Tidak hanya pada anak, dampak berganti-ganti pengasuh juga bisa dirasakan oleh orang tua. Yang pasti, akan sangat merepotkan ketika pengasuh tiba-tiba ingin berhenti sementara orang tua belum punya pengganti. 

Baca juga: Tips Pengasuhan Anak untuk Orang Tua yang Sibuk


Dampak Berganti-ganti Pengasuh pada Anak


Mencari pengasuh yang ideal tidak ubahnya mencari jarum di tumpukan jerami. Sulit bahkan sangat sulit. Sebab mencari pengasuh tidak semudah mencari ART yang mengurus benda mati dalam hal ini rumah dengan segala perabotannya. Melainkan mengasuh anak yang masih kecil, bahkan bayi, di momen emas tumbuh kembangnya. 


Selain tidak mudah, berganti-ganti pengasuh juga bisa berdampak pada tumbuh kembang anak. berikut ini dampak berganti-ganti pengasuh ada anak yang perlu Mums ketahui :: 


1. Gangguan kelekatan 

Attachmenet atau kedekatan antara anak dan pengasuh terutama yang bayi dan balita bisa terganggu. Sebab attachment atau kelekatan antara anak dan pengasuh utama sebagai dasar rasa aman sudah terbangun sedemikian rupa dengan pengasuhnya. Jika berganti di tengah jalan, atau sering ganti pengasuh, bisa berdampak pada anak. Pergantian pengasuh terlalu sering membuat anak sulit membangun kelekatan yang stabil, sehingga muncul rasa tidak aman atau cemas. 


2. Masalah emosional 

Anak bisa menjadi lebih rewel, mudah marah, atau cemas saat berpisah dengan pengasuhnya. Pada usia yang usianya lebih besar, anak dapat menunjukkan perilaku menarik diri atau agresif sebagai bentuk ketidaknyamanan. 


3. Perkembangan sosialnya terhambat 

Mums, anak belajar keterampilan sosial dari pengasuh melalui interaksi sehari-hari. Dampak berganti-ganti pengasuh pada anak bisa mengganggu proses belajar si Kecil dalam memahami ekspresi emosi, empati, kepercayaan. 


4. Inkonsistensi 

Setiap pengasuh mungkin memiliki gaya pengasuhan berbeda, seperti jadwal makan, cara menenangkan, belajar memahami aturan. Nah, dampak bergant-ganti pengasuh bisa membuat inkonsistensi dalam pengasuhan. Sehingga membuat anak jadi bingung dan sulit membentuk kebiasaan seperti pola tidur, jadwal makan, juga disiplin anak itu sendiri. 


Hal Penting Saat Memilih Pengasuh yang Tepat 


Mendapatkan pengasuh yang tepat memang tidak mudah. Mintalah rekomendasi dari teman atau keluarga sehingga bisa mendapatkan pengasuh yang terpercaya. Maupun melalui kanal resmi seperti yayasan atau pihak ketiga yang legal. 


Namun hal ini kadang tidaklah cukup. Agar tidak berganti-ganti pengasuh, ada beberapa hal penting yang mesti diperhatikan dalam mencari pengasuh untuk si Kecil, di antaranya : 


1. Memiliki referensi yang baik 

Jangan ragu meminta referensi. Sama seperti proses rekrutmen lainnya, meminta referensi pengasuh itu wajar dan sangat dianjurkan. Setelah ia memberikan referensi, hubungi langsung untuk menanyakan umpan balik kinerja dan keterampilannya. Jika ia tidak mau atau ragu memberikan referensi, hal ini bisa jadi peringatan. 


2. Memiliki pelatihan 

Pelatihan memang bukan syarat wajib tetapi bisa sangat menguntungkan. Mengetahui pengasuh telah memiliki pelatihan merawat bayi akan membuat orang tua lebih tenang. Karena ia siap menghadapi situasi darurat dan paham pengasuhan bayi secara umum. 


3. Mampu berinteraksi baik dengan anak 

Jika masih ragu, biarkan pengasuh bermain dengan anak, sambil Mums mengawasi di rumah. Lihat gaya pengasuhan, cara mengikuti instruksi, menghadapi situasi, dan terutama interaksinya dengan anak. Percayalah pada insting Mums, apakah ia pengasuh yang tepat atau tidak. 


4. Anak menyukainya

Jika anak sudah bisa bicara, libatkan ia dalam proses ini. Setelah sesi uji coba, tanyakan pendapat si Kecil tentang waktu bersama pengasuhnya, apakah ia ingin bertemu lagi. Ini memberi gambaran seberapa nyaman anak bersama pengasuh tersebut. 


Mums, pergantian pengasuh sering kali memicu rasa tidak aman dan kesulitan pada anak dalam membangun kedekatan dan kepercayaan pada orang asing. Apalagi jika sering berganti-ganti pengasuh. Itu sebabnya menjaga konsistensi pengasuhan sangatlah penting. 


Lakukan transisi dengan lembut, dan pertahankan rutinitas yang dapat membantu mengurangi dampak berganti-ganti pengasuh pada tumbuh kembang si Kecil. Untuk Mums yang ingin bertanya lebih jauh soal pengasuhan anak, Mums bisa bertanya pada para pakar secara online di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan berbagai artikel menarik lainnya di sini.



Referensi : 

  • # Tumbuh Kembang
  • # Keluarga
  • # Psikologi Anak