GueSehat
23 Januari 2019
google image

Jakarta Memasuki Status Waspada Demam Berdarah

Saat ini Jakarta dan daerah lainnya memasuki kondisi waspada demam berdarah (DBD). Pasalnya, selama beberapa hari terakhir ini kasus DBD semakin meningkat. Peningkatan kasus DBD ini kemungkinan besar disebabkan oleh musim hujan juga yang sedang melanda Indonesia. Oleh sebab itu, seharusnya masyarakat dan dokter harus mewaspadai penyakit ini.

 

Namun, pasien DBD biasanya baru datang ke dokter dalam kondisi demam tinggi dan sudah berlangsung lebih dari 3 hari. Ketika diperiksa jumlah trombositnya juga sudah berkurang di bawah 150.000. Padahal, DBD sebenarnya mudah diatasi jika ditemukan sedini mungkin. Selain itu, jika ditangani sedini mungkin juga akan mencegah beragam komplikasi dari DBD, seperti syok atau pendarahan. 

 

Baca juga: Mengenali Gejala dan Cara Mengatasi Demam Berdarah Sejak Dini

 

Kenali Gejala Umum DBD

DBD sebenarnya termasuk penyakit endemis di Indonesia, karena kasusnya bisa ditemukan sepanjang tahun. Jadi, sudah seharusnya masyarakat Indonesia meningkatkan kesadaran tentang gejala dan penanganan DBD. Dengan menganli gejalanya diharapkan kasus-kasus demam berdarah segera ditangani dan tidak datang terlambat ke rumah sakit. Karena makin terlambat, semakin susah untuk ditangani.

 

Gejala umum demam dengue atau demam berdarah dengue (DBD) adalah demam tinggi mendadak. Pada umumnyam, gejala yang dialami penderita DBD cukup bervariasi. Demam yang dialami pasien pun beragam, ada yang demam secara terus menerus, ada yang demamnya naik turun, ada pula yang demamnya hanya berlangsung selama 1 - 2 hari. Namun, hal yang identik dengan DBD adalah demamnya tinggi dan muncul mendadak.

 

Selain demam, gejala umum lain dari DBD adalah gangguan pada pencernaan, nyeri di ulu hati, mual dan muntah, nyeri perut, dan susah buang air besar. Pada sekitar 5% - 6% kasus DBD penderitanya juga mengalami diare. Selain itu, penderita DBD juga bisa mengalami sakit kepala, serta nyeri dan pegal otot. 

 

Sementara itu, jika DBD-nya sudah parah, penderita bisa mengalami manifestasi pendarahan, yang biasanya identik dengan bintik-bintik merah pada kulit, terutama di tangan, kaki, dan dada. Selain itu, penderita juga bisa mengalami mimisan, gusi berdarah, bahkan hingga muntah darah.

 

Jika DBD terlambat ditangani, penderita bisa mengalami syok, yang gejalanya ditandai dengan penurunan tekanan darah, ujung kaki dan tangan menjadi dingin, serta denyut nadinya menjadi cepat. Kondisi ini berbahaya karena bisa menyebabkan penderita menjadi semakin lemah dan tidak bertenaga bahkan berujung kematian. 

 

Oleh sebab itu, jangan sampai terlambat memeriksakan pasien DBD ke dokter. Pada umumnya, DBD berkembang menjadi parah jika pasien sudah mengalami demam lebih dari 2 - 5 hari. Jadi, kalau Kamu terkena demam tinggi secara mendadak, sebaiknya segera periksakan ke dokter. 

 

Bagaimana Cara Menangani dan Mencegah DBD?

Tidak ada pengobatan khusus untuk DBD. Pegobatan utama adalah menjaga sirkulasi cairan dengan infus yang cukup dan minum yang banyak. Sementara itu, untuk obat-obatan yang dikonsumsi biasanya hanya untuk menghilangkan gejala yang dialami pasien. Sebagai contoh, kalau pasien masih mengalami demam, maka akan diberikan parasetamol. Kalau pasien mengalami mual, maka dokter akan memberikan obat anti mual.  Jadi, obat-obat yang dikonsumsi umumnya hanya bersifat suportif  dan disesuaikan dengan gejala yang dialami setiap pasien.

 

Untuk pencegahan, hal paling penting adalah memberantas sarang nyamuk. Kamu harus mewaspadai adanya jentik-jentik di genangan air sekitar rumah dan tempat kerja. Apalagi karena saat ini sedang musim hujan, maka jumlah jentik-jentik nyamuk juga semakin banyak.

 

Dalam mencegah DBD, yang perlu Kamu ingat adalah mengadaptasi 3M, yaitu mengubur, menguras, dan menutup. Yang pertama adalah mengubur barang-barang yang tidak dapat diuraikan dan sering menjadi tempat nyamuk berkembang biak, contohnya adalah kaleng bekas. Yang kedua adalah menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi. Yang ketiga adalah menutup tempat penampungan air yang sering menjadi sarang nyamuk, seperti selokan.

 

DBD sebenarnya merupakan penyakit yang mudah ditangani jika ditemukan sejak dini. Sayangnya, kebanyakan kasus DBD di Indonesia terlambat ditangani, sehingga semakin sulit untuk disembuhkan. Kalau Geng Sehat mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya. (UH/AY)

 

  • # Demam Berdarah Dengue (DBD / DHF)
  • # Demam Berdarah