iera sipahutar
30 April 2024
YouTube

Kita Semua Bisa kok, Sabar ke Anak Seperti Nikita Willy, Ini Tips Menahan Emosi!

Sudah lihat video Nikita terbaru yang viral? Bukannya terpancing marah atau membentak saat Issa, anaknya, melemparkan benda berat ke meja marmer, justru ia terlihat tenang mengatur emosi. Ternyata, begini tips menahan emosi.


Sosok Nikita Willy perlu diakui memberikan warna baru di dunia parenting. Tak bermaksud viral, namun apa pun yang ia lakukan dalam pengasuhan anak menjadi panutan dan pembicaraan.  Sebagai figur publik, Nikita memang menarik untuk disorot dan diikuti. Namun ada satu hal yang menarik darinya. Bukan cuma karena penampilan fisik, tapi karena kematangannya dalam mengasuh Issa Xander dan kemampuan menahan emosi.


Layaknya anak yang berusia 2 tahun pada umumnya, Issa kerap berulah lucu sekaligus “menggemaskan”. Gemas di sini artinya membuat kesal juga ya, karena usia Issa yang memang sedang gemar bereksplorasi dan mengembangkan banyak keterampilannya.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Tantrum pada Anak yang Bisa Dicoba

Tips Menahan Emosi dalam Mengasuh Anak

Lalu, bagaimana sih, caranya supaya bisa menjadi ibu yang tenang dan tips menahan emosi saat situasi di luar kendali kita? Dari Nikita, kita bisa mengambil ilmu berikut ini:


1. Anggaplah selalu ada orang yang mengawasi kita

Dari banyaknya video Nikita dan Issa yang viral di media sosial, mungkin beberapa dari kita menganggap bahwa ia bertindak setenang itu karena di depan kamera dan sedang direkam. Nah, bagaimana kalau sekarang kita mengambil sudut pandang itu? Artinya, anggaplah bahwa selama 24 jam 7 hari seminggu, kita berada di bawah pengawasan orang lain, sehingga perlu menjaga tingkah laku kita ketika berinteraksi dengan anak.


Tentunya, setiap ibu ingin menjadi sosok yang penuh kasih, lembut, dan tulus di sebanyak mungkin momen yang kita bisa bersama anak. Tentu kita ingin bisa selembut dan setenang terhadap anak, baik di tempat umum ataupun saat pintu rumah tertutup dan terkunci. Dengan pemahaman dan mentalitas seperti ini, nyatanya Mums bisa lho, melakukan upaya ekstra untuk lebih tenang dan terkendali ketika berhadapan dengan anak.

2. Anak adalah pengamat dan peniru ulung

Masih ada kaitannya dengan poin di atas, “kamera cctv” yang selalu mengawasi adalah …. anak kita sendiri. Tanpa perlu menilik banyak ilmu parenting dari ahlinya, orang tua adalah panutan bagi setiap anak. Kitalah  yang menunjukkan kepada mereka cara melatih kesabaran dan menangani pemicu stres, serta masalah yang muncul.


Anak pun melihat bagaimana kita bereaksi, sekaligus melihat kekurangan dan kekuatan kita. Anak mencari petunjuk dari kita untuk belajar bagaimana berfungsi dalam tubuh kecilnya, di saat ia merasakan berbagai emosi yang meluap-luap, serta keinginan untuk bereksplorasi menggunakan mulut, tangan, dan kakinya.


Dari sini jelas, bahwa kitalah yang menunjukkan pada anak bagaimana menyaring perkataan agar tidak melukai hati orang lain dengan kemarahan kita. Selain itu, kita pula yang mengajari anak bagaimana menggunakan kata-kata untuk meminta apa yang diperlukannya, bukannya menuntut dan membentak.


Hmmmm, jadi makin tertantang ya, untuk terus memberikan contoh kepada anak bagaimana melatih kesabaran dengan cara berhenti sejenak dan tarik napas dalam-dalam sebelum bereaksi terhadap suatu masalah. Atau, boleh kok, memilih menjauh untuk beristirahat sebelum situasi menjadi lebih buruk.


Bagaimanapun, anak adalah hakim kita yang terkritis dan terpenting. Pandangan si Kecil terhadap kita, ibu dan ayahnya, adalah hal yang paling penting, lebih penting daripada penilaian tetangga atau keluarga. Pandangan anak terhadap kita tidak hanya membentuk ingatannya tentang kita, namun juga bagaimana ia akan tumbuh dan hadir di dunia.


Jadi mellow setelah membaca tulisan ini? Belum terlambat kok, untuk memulainya sejak hari ini. Have a nice parenting journey, Mums!


Referensi:

American Psychological Association. Regulating Emotions

  • # Parenting
  • # Anak
  • # Parents Life