Fitri Wulandari
02 Juni 2024
Shutterstock

Kenali 4 Jenis Pola Asuh Anak, Mana yang Cocok dengan Mums?

Setiap orang tua umumnya memiliki pola asuh anak yang berbeda-beda. Ini diterapkan untuk membuat ia tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan kelak mampu mengurus dirinya sendiri Mums. Nah, Mums perlu tahu jenis pola asuh anak yang Mums terapkan, untuk bisa dievaluasi, kira-kira sudah sesuai atau belum?

Mengasuh anak hingga dewasa dan mampu mandiri, memang bukan merupakan tugas yang mudah Mums. Dalam prosesnya, orang tua harus bisa menetapkan batasan yang tepat dan membiarkan anak merasakan konsekuensi dari tindakan yang diambil. Lalu jenis pola asuh anak seperti apa yang Mums terapkan?

4 Jenis pola asuh anak

Coba Mums perhatikan baik-baik, di antara 4 jenis pola asuh anak ini, kira-kira Mums mendekati tipe yang mana? Bisa saja dalam satu pola pengasuhan, orang tua menggabungkan lebih dari satu jenis pola asuh, namun ada satu pasti yang dominan.

1. Pola asuh anak otoritatif

Pola asuh anak 'otoritatif' kerap dianggap sebagai pola ideal dalam mendidik anak, karena menggabungkan antara kehangatan dan fleksibilitas. Kendati demikian, jenis pola asuh ini tetap memperjelas bahwa 'orang tualah yang memegang kendali'.

Anak dari orang tua yang menerapkan pola asuh ini biasanya mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya. Orang tua pun akan menjelaskan alasan mengenai peraturan dan konsekuensi yang akan dihadapi anak, jika ia melanggarnya. Pada jenis pola asuh ini, pendapat anak akan tetap didengar. Namun pada akhirnya, orang tualah yang akan mengambil keputusan utama.

Orang tua otoritatif mengembangkan hubungan yang bersifat membina, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bertanggung jawab dan mampu mengelola emosinya.

2. Pola asuh anak permisif

Orang tua permisif mungkin merasa bangga bisa menjadi sahabat terbaik bagi anaknya. Jenis pola asuh anak seperti ini menunjukkan sikap orang tua yang hangat dan mengasuh dengan komunikasi terbuka. Mereka juga akan secara aktif terlibat dalam kesejahteraan emosional anak.

Mums, orang tua yang menggunakan pola asuh ini memiliki ekspektasi yang rendah dan menerapkan lebih sedikit disiplin. Biasanya, mereka akan membiarkan anak menentukan pilihannya sendiri. Namun pada saat yang sama, mereka mengatakan bahwa tiap keputusan tentu ada risikonya.

Anak-anak dari orang tua permisif biasanya memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan dan cenderung memiliki harga diri serta keterampilan sosial yang baik. Namun sisi negatifnya, ia impulsif dan banyak menuntut.

3. Pola asuh anak otoriter

Orang tua otoriter biasanya menggunakan aturan yang ketat, standar tinggi dan hukuman untuk mengatur perilaku anak. Selain itu, mereka memiliki ekspektasi yang tinggi dan tidak fleksibel. Bahkan anak sampai tidak tahu adanya aturan, hingga akhirnya menyadari setelah mendapatkan hukuman karena telah melanggarnya.

Mums, anak-anak dari orang tua otoriter pandai mengikuti instruksi dan berperilaku baik. Namun mungkin akan tumbuh dengan rasa takut akan hukuman dan kurang pengalaman dalam mengambil keputusan sendiri. Akibatnya, beberapa anak mungkin akan tumbuh menjadi pemberontak dan tidak memiliki keterampilan sosial.

4. Pola asuh anak lalai

Mums, orang tua yang menerapkan pola asuh seperti ini pada dasarnya tetap memenuhi kebutuhan dasar anak. Namun pada saat yang sama, mereka kurang memberikan perhatian dan hanya memiliki sedikit harapan atau batasan terhadap anak.

Nah, anak-anak dari orang tua lalai biasanya tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri karena kebutuhan, namun merasa kesulitan dalam mengendalikan emosi.

Memilih jenis pola asuh anak yang tepat

Mums, jenis pola asuh anak otoritatif merupakan gaya pengasuhan yang paling direkomendasikan. Karena menggabungkan komunikasi yang jelas dan standar yang sesuai dengan usia. Sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang stabil secara emosional dan mampu menangani diri sendiri dalam situasi sosial.

Terkait pendekatan pola asuh anak otoritatif, orang tua dapat melakukan hal berikut :

1. Tetapkan batasan yang jelas dan bicarakan kepada anak

2. Tawarkan pilihan aturan, lalu diskusikan mengenai apa yang pantas dan tidak pantas

3. Dengarkan dan lakukan eksplorasi tentang kesehatan emosional anak

4. Sering-seringlah mengungkapkan kasih sayang terhadap anak, berikan pujian dan penghargaan saat anak berbuat baik dan mampu menyelesaikan tugasnya

Terlepas dari apapun jenis pola asuh anak yang diterapkan, tentunya ia akan tetap melibatkan Mums dalam kehidupannya. Karena ada masa di mana anak akan menceritakan tentang kesulitan yang dihadapi. Nah, Mums harus sabar dalam menghadapinya ya.

Referensi :

  • # Tips
  • # Anak
  • # Ibu
  • # ibu rumah tangga
  • # Psikologi Anak
  • # Pola Asuh