Bermesraan di Depan Anak Itu Penting, lho!
Jika diibaratkan tanaman, pernikahan harus senantiasa disirami dengan kasih sayang dan kemesraan. Terlebih lagi setelah menikah sekian lama dan terjebak dengan rutinitas. Tak perlu canggung, nyatanya tak apa kok, jika bermesraan di depan anak. Tapi, tentu ada aturannya, ya. Yuk, simak selengkapnya di sini.
Sering Terlupakan Setelah Punya Anak: Mesra dengan Pasangan
Perbuatan “terdengar lebih kencang” daripada teriakan. Kira-kira begitulah gambaran cara kita seharusnya menanamkan nilai-nilai positif kepada anak. Si Kecil tidak akan mengikuti omongan orang tuanya, namun akan meniru perbuatan kita. Inilah yang menjadi dasar kenapa orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi si Kecil dalam segala aspek.
Nilai positif yang ingin ditanamkan kepada si Kecil salah satunya adalah cinta. Ia akan belajar tentang mencintai dan dicintai, dari rumahnya terlebih dulu dan orang tuanya yang akan pertama kali mengajarkannya. Nah, seberapa sering nih, Mums dan Dads terlihat mesra dan penuh kasih sayang di depan anak-anak? Kemauan dan kebiasaan Mums dan Dads untuk tampil sebagai pasangan suami-istri yang mesra di depan anak-anak, nyatanya memiliki dampak baik, lho.
Beberapa manfaat positif bermesraan di depan anak, antara lain:
1. Baik untuk kesehatan mental dan fisik anak
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh U.S. Department of Health and Human Services, menemukan bahwa kualitas pernikahan orang tua seorang anak memiliki pengaruh yang sama besarnya terhadap kesehatan mental dan fisiknya di masa depan. Ini juga membantu mengajari anak-anak tentang cinta, pernikahan, dan kasih sayang yang dapat mempersiapkannya untuk hubungan masa depannya.
2. Memiliki hubungan percintaan yang bahagia
Kita semua tahu bahwa betapa pentingnya untuk menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada anak-anak. Tapi, penting juga lho, bagi anak-anak untuk melihat ibu dan ayahnya saling mencintai, terutama dengan pasang-surut dan kesibukan kehidupan sehari-hari. Ketahuilah bahwa, sama seperti anak-anak yang dibesarkan di rumah tangga bermasalah yang dapat melanjutkan siklus itu di masa dewasa, anak-anak yang melihat pernikahan yang penuh kasih di rumah akan membawa pelajaran itu ke keluarga masa depannya nanti.
3. Membuat si Kecil bahagia
Menunjukkan kepada si Kecil betapa Mums dan Dads saling mencintai satu sama lain merupakan contoh perilaku penuh kasih yang dapat mereka tiru ketika dewasa. Selain itu, menyaksikan kasih sayang fisik antara orang tua, meyakinkannya bahwa orang tuanya saling mengasihi. Perlu Mums ketahui, bayi sekalipun dapat merasakan ketegangan jika orang tuanya bertengkar dan itu dapat membuatnya stres.
4. Mengajarkan perbedaan kasih sayang antara kepada pasangan dan anak
Tampil mesra di depan anak-anak menunjukkan kepada si Kecil bahwa kasih sayang antara orang dewasa yang sedang jatuh cinta, terlihat berbeda dengan kasih sayang antara anak dan orang tua.
5. Mengajarkan konsep konsensual tentang sentuhan fisik
Konsensual (consent) adalah persetujuan kedua belah pihak dalam sebuah tindakan, termasuk sentuhan fisik. Jika sebuah interaksi fisik tidak konsensual, maka tindakan tersebut tergolong pelecehan atau kekerasan seksual. Konsep ini mungkin terlihat sulit untuk dipahami anak-anak. Namun, Mums dapat mengajarkannya dengan gambaran kemesraan antara Mums dan Dads sehari-hari. Melihat interaksi antara kedua orang tuanya, perlahan si Kecil dapat membedakan antara sentuhan yang bersifat konsensual dan sentuhan yang berpotensi menjurus ke kekerasan seksual. Bukan hal sepele, pemahaman seperti ini akan menjadi bekal penting untuk melindungi dirinya dari orang-orang yang mengambil keuntungan tanpa persetujuannya.
Sampai Mana Boleh Mesra di Depan Anak?
Sudah jelas bahwa menjadi orang tua yang mesra di depan anak-anak adalah kebiasaan yang menguntungkan. Tapi ingat, pertahankan dalam batas wajar, ya. Waspadalah; ada perbedaan antara kasih sayang biasa dan perilaku seksual. Bukannya baik, bermesraan yang terlalu seksual justru akan membuat si Kecil merasa tidak nyaman dan bingung. Jika anak-anak melihat dan mendengar bercinta sebagai hal yang konstan, ia bisa saja berpikir bahwa itulah hubungan dan berisiko membuatnya terjerumus ke dalam hubungan seksual sebelum waktunya. Di samping itu, di usianya yang beranjak menuju prasekolah , ia bisa saja lho, protes dengan hal tersebut.
Lalu, seperti apa ya, batas wajar untuk bermesraan di depan anak? Ini dia beberapa di antaranya:
1. Berpegangan tangan
Walau terlihat cuek atau tidak memerhatikan, si Kecil melihat dan senang lho, ketika orang tuanya berpegangan tangan. Di tengah kehidupan keluarga sehari-hari, melihat bahwa ibu dan ayahnya masih peduli satu sama lain, sangat menenangkan baginya.
2. Berpelukan
Memeluk si Kecil tentu jadi kebiasaan sehari-hari. Namun, biasakan juga ya, memeluk pasangan, dan lebih baik lagi bila melakukannya di depan si Kecil. Ia pun akan paham bahwa kasih sayang adalah perekat yang membuat keluarga tumbuh kokoh.
3. Mengatakan kalimat sayang
Enggak perlu menunggu hari jadi atau Hari Kasih Sayang untuk mengatakan “I love you”, kan? Apalagi, kalimat sakti ini mujarab banget lho, untuk menghidupkan getaran dalam pernikahan. Teruslah mengatakan, "Aku mencintaimu," kepada pasangan setiap hari dan cobalah untuk tidak pernah menerimanya begitu saja, namun balas dengan respons yang mesra dan hangat. Bagi si Kecil, ini adalah contoh seperti apa komunikasi terbuka dalam hubungan yang sehat.
4. Memuji dan mengatakan hal-hal baik
Mengatakan hal-hal baik antara satu sama lain di depan anak, juga penting, lho. Misalnya, "Ayah tadi baik banget deh, mau ikut jemurin pakaian. Makasih ya, Ayah.” atau “Hmmm, masakan Ibu enak banget! Cobain deh, Dek!”. Bukan sekadar memuji, cara Mums dan Dads berkomunikasi seperti ini adalah contoh positif yang akan melekat di ingatan si Kecil hingga dewasa, lho.
Dengan berupaya setiap hari untuk menghargai pasangan satu sama lain di depan anak-anak, Mums mengajari si Kecil pelajaran penting tentang keintiman, konflik, dan menyeimbangkan pekerjaan dan rumah. Pelan tapi pasti, ini menjadi bekalnya saat ia menjadi laki-laki atau wanita dewasa nantinya. Selamat mencoba! (IS)
Baca juga: Bolehkah Anak-anak Makan Popcorn?
Referensi:
Nashville Parent. Be Affectionate In Front of Kids
She Knows. Showing Affection
Smart Parenting. Affection
-
# TBN Psikologi
-
# Bayi & Balita
-
# TBN 3 Tahun
-
# TBN Parents Life