Amanda Sagarmatha
30 Agustus 2021
shutterstock

Cara Jitu Mengatasi Batuk Anak

Selain pilek dan demam, batuk adalah salah satu penyakit yang kerap menghampiri si Kecil. Jika penyebabnya adalah virus infeksi saluran pernapasan, maka anak-anak bisa mengalami batuk dan pilek sekitar 6-12 kali dalam setahun. Banyak kan, Mums? Belum lagi dengan faktor penyebab lainnya. Yuk, cari tahu apa saja yang menyebabkan batuk dan bagaimana cara mengatasi batuk anak!

 

Penyebab Batuk pada Anak

Ada banyak penyebab batuk pada anak. Biasanya, masalah kesehatan yang satu ini kerap dibarengi dengan pilek dan muncul jika cuaca sedang dingin. Meski biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ada beberapa indikasi yang mengharuskan Mums membawa si Kecil ke dokter. Berikut jenis-jenis penyebab batuk pada anak dan tanda Mums harus segera membawa si Kecil ke dokter.

 

1. Batuk akibat Selesma

Selesma atau batuk pilek sering terjadi pada si Kecil. Tanda ia mengalami masalah ini adalah batuknya berdahak dan frekuensinya cukup sering.

 

Kapan harus ke dokter?

Sebenarnya, tidak ada obat-obatan yang secara spesifik meredakan batuk dan pilek jika si Kecil mengalami selesma. Namun jika suara si Kecil menjadi serak dan frekuensi batuknya semakin sering, maka Mums bisa membawanya ke dokter.

 

2. RSV

Infeksi RSV atau respiratory syncytia virus menyebabkan gejala-gejala yang mirip dengan selesma. Namun hati-hati karena penyakit yang dialami bisa lebih parah, bahkan mengancam nyawa, pada bayi dan anak-anak.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika si Kecil mengalami kesulitan bernapas, maka jangan menunda untuk pergi ke dokter. Tanda-tanda yang bisa Mums lihat adalah dada si Kecil akan melesak ke dalam serta tulang rusuknya terlihat menonjol selama bernapas.

 

3. Bronchiolitis

Walaupun penyebab umum dari bronchiolitis adalah RSV, bukan tidak mungkin virus lain akan menyebabkan gejala ini. Bronchiolitis paling sering ditemui pada anak usia 2 tahun ke bawah, dan mengakibatkan munculnya mengi dan kesulitan bernapas.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika terdengar suara sengau ketika si Kecil menarik napas selama batuk dan kesulitan bernapas.

 

4. Pneumonia

Gejala pneumonia yang dialami oleh anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Pada anak-anak, umumnya tidak terlalu parah, tetapi dibarengi dengan demam tinggi.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika frekuensi batuk si Kecil cukup sering disertai dengan demam tinggi dan/atau kesulitan bernapas.

 

5. Asma

Berdasarkan keterangan dari Beyond ABC, asma merupakan masalah kronis yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak, yakni menyerang 1 dari 10 anak. Gejala asma dipicu oleh beberapa faktor, seperti udara dingin, asap rokok, polusi, debu, dan sebagainya.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika batuk si Kecil diiringi dengan mengi.

 

6. Croup

Batuk croup terjadi karena saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorokan bagian atas) membengkak, sehingga anak menjadi susah bernapas. Selain lebih sering terjadi selama cuaca dingin, masalah ini juga lebih banyak menyerang anak laki-laki ketimbang anak perempuan serta anak usia di bawah 5 tahun.

 

Kapan harus ke dokter?

Batuk croup biasanya mendengkang atau terdengar seperti suara kodok, disertai dengan suara sengau ketika menarik napas. Jika Mums mendengar keduanya ketika si Kecil batuk, segera bawa ia ke dokter.

 

7. Pertusis

Pertusis dikenal juga dengan batuk rejan. Penyakit yang satu ini sangat menular. Disebabkan oleh bakteri, penyakit yang satu ini mudah sekali menular melalui batuk dan bersin. Kabar baiknya, pertusis dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin DPT!

 

Kapan harus ke dokter?

Si Kecil batuk-batuk dengan kencang, diikuti dengan bunyi sengau ketika menarik napas.

 

Bagaimana Mengatasi Batuk Anak?

Butuh beberapa minggu bagi anak untuk sembuh dari batuk. Mums bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk meredakan batuk pada anak di rumah.

 

  • Penuhi Asupan Cairan

Dengan banyak minum, lendir atau ingus di yang menutupi saluran pernapasan si Kecil akan lebih cair, sehingga mudah dikeluarkan. Sebisa mungkin berilah air hangat atau berikan ia makanan yang berkuah, seperti sop ayam.

 

  • Menghirup Uap Hangat

Menghirup uap dari air hangat dapat membantu melegakan pernapasan, sehingga hidung si Kecil tidak tersumbat dan batuknya mereda. Mums bisa mengalirkan air panas di kamar mandi lalu ajak si Kecil duduk ketika ruangan sudah dipenuhi uap.

 

Mums juga bisa menaruh air hangat di dalam baskom, lalu meminta si Kecil mendekatkan wajahnya ke baskom untuk menghirup uap hangat dari air. Lakukan selama 10 menit. Apabila dilakukan sebelum tidur, si Kecil akan tidur lebih nyenyak.

 

  • Lembapkan Udara

Udara yang lembap dapat mengurangi dan meredakan batuk pada anak. Mums bisa menaruh humidifier di dalam kamar atau ruangan di rumah, terutama di dekat tempat ia tidur. Namun jika tidak memiliki humidifier, Mums bisa menggantungkan handuk yang basah di dalam kamar tidur si Kecil.

 

  • Menghirup Udara Dingin

Khusus bagi si Kecil yang mengalami batuk kering atau batu croup, menghirup udara dingin bisa membantu meredakan batuk. Dengan menghirup udara dingin, bengkak pada jalur pernapasan akan berkurang, sehingga intensitas batuk pun dapat ditekan. Ada beberapa cara yang bisa Mums lakukan:

  • Membuka jendela rumah.

  • Mengajak si Kecil keluar rumah untuk menghirup udara luar.

  • Membiarkan si Kecil menghirup udara dari air dingin.

  •  

    • Memberikan Madu

    Apabila si Kecil sudah berusia di atas 1 tahun, sesendok madu dapat membantu melawan tubuh untuk meredakan batuk.

     

    • Menghindari Aktivitas Fisik

    Si Kecil yang mengalami batuk kering sebaiknya menghindari olahraga atau aktivitas berat untuk sementara waktu. Pasalnya, batuk akan lebih parah jika ia terlalu banyak beraktivitas.

     

    • Perbanyak Istirahat

    Meski sulit karena si Kecil kemungkinan akan batuk di malam hari, sebaiknya ajak ia beristirahat seharian dan lebih banyak tidur untuk mempercepat penyembuhan.

     

    • Vaksinasi

    Batuk rejan atau pertusis bisa dicegah dengan vaksin DPT.

     

    Nah, Mums bisa mencoba cara-cara di atas untuk meredakan batuk pada anak. Namun bila batuk disertai dengan demam tinggi, batuk semakin parah, batuk tidak kunjung membaik lebih dari 5 hari, atau mengalami kesulitan bernapas, sebaiknya jangan menunda untuk membawa si Kecil ke dokter ya, Mums. Karena ditakutkan ia mengalami penyakit yang lebih serius dan membutuhkan penanganan tenaga medis. Semoga si Kecil cepat sembuh! (AS)

     


    Referensi

    Children’s Health: Home remedies for cough in kids



    • # TBN Kesehatan
    • # Bayi & Balita
    • # TBN 1 Tahun
    • # Prosedur Kesehatan