Ella Nurlaila
08 Juli 2025
Shutterstock

Bahaya Ibu Hamil Kurang Minum , Awas Dehidrasi

Minum air putih dan tetap terhidrasi merupakan bagian penting dari kehamilan yang sehat. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak air daripada saat mereka tidak hamil dan berisiko kehilangan lebih banyak air sepanjang hari.


Ibu hamil berisiko mengalami dehidrasi pada trimester pertama, kedua, atau ketiga. Dehidrasi selama kehamilan meningkatkan risiko masalah kesehatan serius bagi ibu hamil dan janin. Tetap terhidrasi dapat membantu tubuh ibu hamil memenuhi kebutuhan kehamilan yang meningkat.


Untungnya, dehidrasi dapat dicegah dengan minum lebih banyak air dan mengatasi mual di pagi hari.


Penyebab Dehidrasi Selama Kehamilan

Beberapa perubahan fisiologis selama kehamilan menyebabkan tubuh membutuhkan lebih banyak air. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak air daripada sebelum hamil, dan mereka juga kehilangan lebih banyak air sepanjang hari. Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang diserapnya.


Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko dehidrasi selama kehamilan meliputi:


1. Volume darah meningkat

Tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak aliran darah. Volume darah mereka meningkat sebanyak 30% hingga 45%. Untuk mengimbangi peningkatan volume darah ini, tubuh membutuhkan lebih banyak air.


2. Perubahan sistem urin

Ginjal biasanya sedikit membesar selama kehamilan. Hal ini menyebabkan perubahan pada sistem urin yang menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak air.


3. Perubahan sistem pernapasan

Meningkatnya tuntutan pada tubuh ibu hamil menyebabkan mereka bernapas lebih banyak. Setiap kali ibu hamil mengembuskan napas, tubuh kehilangan air melalui napas.


4. Peningkatan metabolisme

Kehamilan menyebabkan fungsi adrenal dan tiroid dalam tubuh menjadi sedikit hiperaktif. Hal ini menyebabkan peningkatan metabolisme dan lebih banyak keringat. Ketika tubuh kehilangan air melalui keringat, risiko dehidrasi meningkat.


5. Peningkatan kebutuhan nutrisi

Ibu hamil membutuhkan tambahan 300 kalori setiap hari, meningkat menjadi 450 kalori harian tambahan pada akhir kehamilan. Makan lebih banyak berarti seseorang perlu minum lebih banyak untuk mendukung pencernaan dan mencegah sembelit.



6. Morning sickness

Mual dan muntah umum terjadi selama kehamilan. Karena muntah akibat morning sickness menyebabkan kehilangan cairan, hal itu meningkatkan risiko dehidrasi. Orang yang mual sepanjang hari juga mungkin mengalami kesulitan minum air yang cukup.


Gejala Dehidrasi Kehamilan

Tidak jarang bumil mengalami dehidrasi ringan selama kehamilan. Gejala awal dehidrasi dapat meliputi:

- Sembelit

- Urine berwarna kuning tua

- Berkurangnya frekuensi buang air kecil

- Mulut kering dan bibir pecah-pecah

- Merasa haus

 Sakit kepala


Jika tubuh tidak menerima cukup air saat mengalami dehidrasi ringan, gejala lebih lanjut dapat meliputi kelelahan, pusing, kepanasan, dan kontraksi  palsu atau Braxton Hicks (pengencangan dan pelepasan rahim yang bukan disebabkan oleh kontraksi persalinan).


Gejala Darurat yang Tidak Boleh Diabaikan

Dehidrasi parah dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius dan memerlukan perawatan medis segera. Tanda dan gejala darurat dehidrasi selama kehamilan meliputi:

- Kebingungan

- Pingsan

- Rasa mudah tersinggung

- Sedikit atau tidak ada urine

- Tekanan darah rendah

- Denyut jantung dan laju pernapasan cepat

- Syok

- Mata cekung


Dehidrasi kronis yang tidak diobati selama kehamilan meningkatkan risiko komplikasi berikut:

- Kontraksi prematur

- Berat badan dan panjang badan lahir rendah

- Lingkar kepala dan lingkar dada rendah

- Cacat tabung saraf (malformasi pada perkembangan awal otak dan tulang belakang)

- Produksi ASI rendah


Mencegah Dehidrasi Selama Kehamilan

Tetap terhidrasi sangat penting untuk kehamilan yang sehat. Status hidrasi seseorang memengaruhi kesehatan dan hasil kehamilannya.


Ibu hamil membutuhkan air ekstra untuk menghasilkan cukup cairan ketuban, yang mengisi kantung ketuban yang berisi janin. Ketika kadar cairan ketuban rendah, janin tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh dan bergerak.


Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda, serta masalah pada tali pusat. Jika tali pusat tertekan, bayi tidak dapat menerima oksigen dan nutrisi. Hal ini dapat dengan cepat menyebabkan keadaan darurat.


Mengonsumsi lebih banyak air dan mengurangi kehilangan air dapat mencegah dehidrasi:


1. Berusahalah untuk minum 12 gelas air per hari

Jika minum air sulit karena mual atau kenyang, cobalah minum di antara waktu makan daripada saat makan. Selalu bawa botol air, dan minumlah apa pun yang Anda bisa saat Anda tidak merasa mual.


2. Minuman lain

Sumber hidrasi lain yang baik termasuk susu, jus buah alami, dan kaldu. Untuk mengurangi kehilangan air, hindari minuman yang mengandung kafein atau gula tinggi.


3. Istirahat

Beristirahatlah sesering mungkin dan minum lebih banyak air saat menghabiskan waktu di tempat yang panas.



Kebanyakan ibu hamil dapat mengobati dehidrasi ringan dengan aman di rumah. Untuk mengatasi dehidrasi ringan, beristirahatlah di tempat yang sejuk dan minum banyak air putih. Atau Mums bisa minum minuman olahraga, atau larutan rehidrasi oral seperti Pedialyte. Jika gejala tidak membaik, hubungi dokter.


Referensi:

  • # Kehamilan
  • # Air Putih
  • # Air mineral