iera sipahutar
08 April 2022
Photo by Nubia Navarro (nubikini) - pexels

Inilah Aturan Mudik Lebaran 2022 untuk Balita

Senangnya Lebaran kali ini pemerintah memberikan lampu hijau untuk mudik. Jika pada orang dewasa diberlakukan beberapa syarat, bagaimana dengan balita? Yuk, simak infonya berikut ini.

 

Syarat Mudik Lebaran 2022

Bersamaan dengan diresmikannya libur dan cuti bersama Lebaran 2022 yang akan berlangsung dari 29 April-6 Mei, kesempatan untuk mudik sudah di depan mata. Namun, ada sejumlah syarat yang ditetapkan oleh Pemerintah bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) untuk mencegah lonjakan Covid-19

 

Melalui Surat Edaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Virus Corona Disease (Covid-19), diberlakukan beberapa syarat vaksinasi yang harus dipenuhi jika ingin mudik tahun ini, antara lain:

  • PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi dosis lanjutan (booster) tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes Real Time (RT)-PCR atau rapid test antigen.
  • PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1x24 jam atau hasil negatif tes RT PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan.
  • PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan.
  • PPDN dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang tidak dapat menerima vaksinasi, wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan. Selain itu, wajib pula melampirkan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum atau tidak dapat mengikuti vaksinasi Covid-19.

 

Baca juga: 5 Kesalahan yang Banyak Dilakukan Pasutri saat Program Hamil

 

Seperti yang sudah umum diketahui, mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap hingga booster membantu melindungi dengan menciptakan respons antibodi tanpa harus mengalami penyakit. Sakit karena Covid-19 sendiri memiliki konsekuensi serius, yaitu:

  • Dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, bahkan pada anak-anak. Bahayanya, tidak ada yang dapat memprediksi dengan pasti siapa yang akan menderita gejala ringan atau berat.
  • Mungkin saja memiliki masalah kesehatan jangka panjang setelah terinfeksi Covid-19. Bahkan orang yang tidak memiliki gejala saat pertama kali terinfeksi, dapat memiliki masalah kesehatan yang berkelanjutan.
  • Seseorang yang terinfeksi dapat menyebarkan Covid-19 ke orang lain yang tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi, yang mana ini bisa saja menempatkan teman atau keluarga pada risiko lebih tinggi menderita gejala parah.

 

Baca juga: Apa Itu Parallel Parenting?

 

 

Bagaimana dengan Bayi dan Balita?

Sedikit berbeda dengan aturan perjalanan untuk dewasa, si Kecil di bawah usia 6 tahun mendapatkan kelonggaran. Aturan yang diberlakukan adalah:

  • Tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
  • Wajib melakukan perjalanan dengan pendamping perjalanan yang telah memenuhi ketentuan vaksinasi dan pemeriksaan Covid-19.

 

Keringanan ini disesuaikan dengan kondisi vaksin Covid-19 yang belum tersedia untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun. Sementara bagi anak berusia 6-17 tahun juga tidak diwajibkan untuk menyertakan hasil tes, tetapi harus menunjukkan syarat vaksinasi dosis kedua.

 

Walau begitu, kabar baik ini tentu semestinya tidak menjadikan langkah pencegahan menjadi kendur ya, Mums. Terlebih lagi, si Kecil belum bisa terlindungi secara langsung dari virus Corona melalui vaksinasi. 

 

Nah, ada beberapa langkah yang bisa Mums lakukan, terutama pada saat mudik nanti, ketika banyak bertemu orang:

  • Bijaklah untuk membuat janji temu dengan kerabat, apalagi jika akan berkumpul dengan orang-orang di luar lingkungan rumah. Pastikan Mums setidaknya mengetahui apakah mereka sudah divaksinasi secara lengkap dan dalam kondisi sehat. Langkah ini nyatanya enggak berlebihan, kok. Walau saat ini kita tak diwajibkan untuk diam di rumah dan menghindari bertemu orang lain, perlu disadari bahwa kita masih dalam masa pandemi. Jadi, tetap penting untuk selalu menjaga diri, apalagi jika masih memiliki anak kecil yang rentan dan belum divaksinasi.
  • Bersikap asertif dan menyampaikan lebih dulu agar tidak memeluk, mencium, atau menggendong si Kecil.
  • Ajarkan si Kecil gestur yang sopan untuk menggantikan tradisi salaman, seperti melakukan gerakan namaste, melambaikan tangan, tersenyum, atau salam siku.
  • Memilih tempat berkumpul di luar ruangan merupakan pilihan yang lebih baik. Pasalnya, sirkulasi udara di luar terus bergerak, berbeda dengan di dalam ruangan yang mana sirkulasi udaranya stagnan. Hal ini bisa mengurangi kemungkinan terpapar droplet jika seseorang batuk atau bersin.

 

Beradaptasi dengan kebiasaan baru memang terasa janggal pada awalnya. Namun kembali lagi, semua ini dilakukan demi keselamatan dan kenyamanan bersama. Selamat mudik, Mums! (AS)

 

Referensi

 

  • # TBN Kesehatan
  • # Bayi & Balita
  • # COVID-19
  • # TBN 3 Tahun