iera sipahutar
04 Januari 2022
freepik.com

Pertolongan Pertama di Rumah saat Anak Sakit

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Andreas Wilson Setiawan

Menjadi seorang ibu tak ubahnya menjadi perawat sekaligus dokter ketika si Kecil sakit. Apalagi ketika si Kecil sakit, pastinya ia hanya mau menempel pada Mums dan lebih rewel. Nah, sebelum si Kecil sakit, ada baiknya Mums mengantongi dulu ilmu pertolongan pertama. Jadi jika si Kecil sakit, Mums tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan. Simak hingga akhir, ya!

 

1. Demam

Sering disebut sebagai penyakit, demam sebenarnya merupakan gejala dari sebuah penyakit. Tubuh menaikkan suhunya agar terjadi demam karena enzim yang melawan infeksi bekerja lebih baik pada suhu yang lebih tinggi. Pada anak-anak, demam biasanya dikaitkan dengan infeksi telinga, pilek, flu, atau sebagai reaksi setelah divaksin. Saat bayi dan anak-anak demam, umumnya mereka akan terlihat lesu dan rewel.

 

Cara menanganinya: Beberapa orang tua mengalami "fobia demam", sehingga ingin segera membawa si Kecil ke dokter saat ini terjadi. Padahal, demam nyatanya tidak selalu semenakutkan itu, lho. Langkah yang bisa Mums lakukan adalah dengan banyak memberikan si Kecil minum, mandikan dengan air hangat atau kompres dengan air bersuhu ruang, serta memakaikan pakaian yang tipis. Jika dengan cara tersebut si Kecil tak membaik dan ia terlihat kesakitan, barulah Mums bisa memberikannya parasetamol. Ingat, demam adalah respons normal terhadap infeksi dan tidak selalu berbahaya. Jadi, Mums tidak perlu buru-buru memberikan parasetamol saat si Kecil mengalaminya.

 

Catatan: Demam merupakan tanda bahaya dan harus segera mendapatkan penanganan medis jika:

  • Terjadi pada bayi baru lahir.
  • Anak berusia di bawah 1 tahun demam mencapai 38°C atau lebih tinggi.
  • Jika si Kecil demam 40°C atau lebih tinggi.
  • Demam berlangsung lebih dari tiga hari. 
  • Terjadi perubahan drastis dalam perilaku, misal si Kecil menjadi sangat lesu.
  • Perubahan nafsu makan atau si Kecil menolak menyusu beberapa kali secara berturut-turut.
  • Si Kecil sulit dibangunkan atau mengantuk terus.

 

Baca juga: 5 Cara Menambah Nafsu Makan Balita 

 

 

2. Batuk pilek (Common cold/selesma)

Pada saat musim pancaroba dan musim hujan, penderita batuk pilek atau biasa disingkat batpil umumnya meningkat tajam, khususnya di kalangan balita. Temperatur yang sering berubah-ubah dan kelembapan yang rendah dapat membuat daya tahan tubuh menurun. Kondisi ini juga sangat ideal bagi banyak virus untuk berkembang biak, termasuk virus penyebab selesma. 

 

Anak-anak sangat wajar mengalami batpil sebanyak enam sampai delapan kali dalam setahun. Gejala yang biasa terjadi adalah hidung berair atau tersumbat, bersin, batuk, dan terkadang demam. Kondisi ini biasanya berkembang selama dua hingga tiga hari, memuncak selama tiga hingga lima hari, kemudian mereda.

 

Cara Mengobati: Batpil bersifat self-limited atau dapat sembuh sendiri dengan beberapa langkah sederhana, yaitu:

  • Beri si Kecil banyak cairan, seperti air minum, larutan elektrolit, jus buah, dan sup hangat. Ini membantu mencegah tubuhnya kehilangan cairan (dehidrasi).
  • Pastikan si Kecil cukup istirahat.
  • Untuk meredakan hidung tersumbat, Mums bisa memberikan si Kecil semprotan hidung saline yang dapat dibeli tanpa resep dan relatif lebih aman untuk anak-anak, ketimbang semprotan dekongestan hidung yang dapat memperburuk gejala.
  • Jauhkan si Kecil dari asap rokok karena dapat membuat iritasi pada hidung dan tenggorokan semakin parah.
  • Berikan obat batuk pilek sesuai saran dokter jika diperlukan. Ingat, hindari memberikan obat batuk pilek yang dijual bebas kepada anak di bawah usia 4 tahun, kecuali atas saran dokter.
  • Pasang pelembap udara (humidifier) di kamar si Kecil untuk membuat saluran pernapasannya lebih lega dan ia tidur lebih nyenyak. Pasalnya, udara kering dapat memperburuk gejala batpil yang terjadi.

 

Catatan: Jika batpil terjadi pada bayi baru lahir atau jika si Kecil demam tinggi mencapai 38°C bahkan lebih, segeralah ke dokter.

 

3. Infeksi telinga

Bahasa tubuh bayi memang rumit karena ketika ia mengantuk, ia juga bisa menggosok-gosok telinganya. Namun, jika Mums memperhatikan si Kecil sering menarik telinga diikuti dengan gejala keluarnya cairan dari telinga, demam, tidak mau makan dan minum, atau jadi lebih rewel, infeksi telinga bisa menjadi penyebabnya.

 

Apalagi, anak-anak hingga berusia 3 tahun sangat rentan terhadap penyakit ini. Pasalnya, bentuk saluran yang menghubungkan telinga, hidung, dan tenggorokan (saluran eustachius) pada anak lebih pendek dibanding orang dewasa, sehingga lebih rentan mengalami infeksi.

 

Cara Mengobati: Infeksi telinga pada umumnya dapat sembuh sendiri selama beberapa hari. Untuk meredakan keluhannya, Mums bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Kompres hangat telinga si Kecil selama 15-20 menit beberapa kali dalam sehari, untuk meredakan nyeri pada telinga.
  • Berikan anak cukup cairan. Gerakan ketika menelan cairan dapat membantu membuka saluran eustachius, sehingga cairan yang menumpuk di dalam saluran tersebut dapat mengalir.
  • Posisikan kepala si Kecil sedikit lebih tinggi dengan meletakkan bantal yang lebih tinggi di bawah kepalanya saat tidur.
  • Berikan obat penghilang rasa sakit sesuai anjuran dokter, seperti parasetamol atau ibuprofen. Anak di bawah usia 16 tahun tidak boleh diberikan aspirin. 
  • Ciptakan udara yang bersih di rumah dan buat pergantian udara yang lebih lancar. Jauhkan pula ia dari asap rokok dan debu.

 

Catatan: Jika si Kecil mengalami infeksi telinga, kondisinya bisa saja membaik dalam beberapa hari, tetapi kembali menunjukkan gejala pada beberapa hari selanjutnya. Jika gejala tidak membaik, infeksi parah yang tidak diobati dapat menyebabkan gendang telinga pecah, dan infeksi telinga berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Jika Mums mencurigai adanya infeksi pada telinga si Kecil, satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan memeriksakannya ke dokter. (AS)



 

Referensi

Parents. When Baby Sick

Verywell Family. Baby Sick

Kids Health. Paracetamol

  • # TBN Kesehatan
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 1 Tahun