Arti Bayi Bau Tangan dan Apa yang Harus Dilakukan
Bayi baru lahir memang selalu menggemaskan. Selalu ingin menggendongnya. Saking seringnya digendong, kadang bayi jadi manja. Bayi bau tangan, begitu istilah yang sering disematkan untuk menggambarkan betapa seorang bayi hanya ingin digendong terus menerus.
Sifat manja si Kecil ini tentu membuat repot orang tua maupun pengasuh. Nyaris tidak ada jeda untuk menggendong bayi bau tangan. Apalagi jika merawat bayi baru lahir tanpa pengasuh. Jelas sangat melelahkan. Karena itu perlu trik khusus untuk menyiasati bayi bau tangan.
Bayi Bau Tangan, Cuma Mitos?
Sangat wajar ketika ketika melihat bayi mungil menangis bawaannya ingin segera menggendong dan menenangkannya. Itu merupakan naluri alamiah setiap orang. Sebuah naluri untuk memberikan perhatian tanpa henti dan tanpa pamrih pada bayi baru lahir.
Sayangnya, tidak semua orang sependapat dengan fakta tersebut. Banyak pula yang justru bersikap sebaliknya, yaitu melarang terlalu sering menggendong bayi karena khawatir nanti bayi bau tangan.
Dua hal yang bertentangan ini, hasrat naluri untuk memberikan perhatian dan larangan terlalu sering menggendong karena bisa bikin bayi bau tangan dan manja, jadi membingungkan terutama bagi orang tua baru yang hanya ingin memberikan perhatian penuh pada buah hatinya yang baru dilahirkan.
Kabar baiknya, American Academy of Pediatrics justru merekomendasikan orang tua untuk sering menggendong bayi guna memperkuat ikatan atau bonding dengan bayi dan memberikan rasa aman padanya.
Sentuhan Merupakan Kebutuhan Bayi
Bayi bau tangan bukanlah sebuah kesalahan. Bahkan banyak penelitian membuktikan pentingnya sentuhan bagi perkembangan seoran bayi. Misalnya sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa kedekatan fisik antara bayi dan pengasuh mengaktifkan oksitosin, yaitu hormon kasih sayang, sekaligus jalur serabut saraf tertentu yang sangat penting untuk perkembangan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa sentuhan membantu komunikasi, meningkatkan respons orang tua terhadap kebutuhan bayi, serta memperkuat ikatan, rasa aman, dan perkembangan neurologis.
Hal senada terungkap dari sebuah penelitian tahun 2017 yang dilakukan di Nationwide Children’s Hospital (Ohio) terhadap 125 bayi premature dan cukup bulan. Mereka meneliti respons bayi terhadap sentuhan lembut (seperti saat dipeluk orang tua) dibanding sentuhan tidak menyenangkan, misalnya saat prosedur medis.
Hasilnya, bayi yang mendapat sentuhan lembut menunjukkan respons otak lebih baik dibandingkan yang mendapatkan stimulasi melalui prosedur medis. Artinya jenis sentuhan sangat penting. Bayi yang sering dipeluk dan disentuh dengan penuh kasih sayang akan memiliki perkembangan otak yang lebih optimal dibandingkan dengan bayi yang jarang mendapatkan sentuhan positif.
Menggendong Bayi Memperkuat Bonding
Fakta lain yang tak bisa diabaikan adalah, bayi membutuhkan perhatian terus menerus untuk membangun fondasi petumbuhan emosional, fisik, dan intelektualnya. “Bayi baru lahir perlu belajar bahwa dunia itu dapat dipercaya, bahwa kebutuhan dasarnya akan terpenuhi,” jelas J.Kevin Nugent, Direktur Brazelton Institute di Children’s Hospital Boston yang juga psikolog anak.
“Merespons isyarat bayi bukan masalah memanjakan, melainkan soal memenuhi kebutuhan anak,” tegasnya kemudian.
Apalagi pada bayi premature, menggendong dengan metode kanguru sesering mungkin akan memberikan banyak manfaat. Seperti menjaga suhu tubuh, mengurangi tangisan, menstabilkan napas dan detak jantung, meningkatkan berat badan, serta membantu tumbu kembang menjadi lebih baik.
Hal yang sama juga berlaku pada bayi cukup bulan. Menggendong dengan gendongan membuat bayi merasa aman. Karena merasakan hangat tubuh, mendengar detak jantung orang tua, dan bagi ibu menyusui, lebih mudah memberi ASI sambil tetap beraktivitas.
Kedekatan akan meningkatkan interaksi dan ikatan orang tua dan anak. Bahkan, ayah disarankan menggendong bayi dengan “sling” untuk mempererat hubungan sejak dini.
Selain itu menggendong, membuat bayi bahagia apalagi sebelum bisa berjalan. Sebab ia bisa melihat sekeliling dan memperhatikan apa yang dilakukan orang tua, yang sangat menarik bagi mereka dan bagus untuk perkembangan mentalnya.
Dari penjelasan di atas, bayi bau tangan adalah sebuah keniscayaan. Di balik mitos yang beredar seputar bayi bau tangan ini, ada kebutuhan mendasar yang dibutuhkan oleh si Kecil juga kedua orang tuanya. Terlebih bagi bayi yang terlahir premature, menggendongnya lebih sering sangat berdampak positif bagi tumbuh kembangnya yang optimal.
Untuk Mums yang ingin mendapatkan berbagai artikel menarik seputar parenting bayi baru lahir, Mums bisa mengunduhnya di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan berkonsultasi secara online di sini.
Referensi :
WebMD. infants-attention
-
# Gendongan Bayi
-
# Bayi Baru Lahir
-
# Perawatan Bayi Baru Lahir