Ana Yuliastanti
10 April 2024
shutterstock

Anak Ketahuan Merokok, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Selalu ada kejutan dalam hidup ini, termasuk ketika orang tua memergoki anak merokok. Beragam reaksi orang tua bermunculan mendapati hal mengejutkan sekaligus yang paling ditakutkan tersebut. 

Kaget, panik, marah, kecewa, sedih, semua campur aduk yang dirasakan orang tua saat mendapati anak merokok. Para ahli menyarankan orang tua untuk bereaksi dengan tenang dan terukur. Tentu saja hal itu tidaklah mudah. 

Baca juga: Tren Remaja Pakai Vape Meningkat, Ini Bahayanya!

Reaksi Terukur Saat Anak Merokok 

Trend meningkatnya merokok di kalangan remaja jadi problem tersendiri. Orang tua dibuat was-was ketika buah hatinya beranjak remaja yang artinya risiko terpapar rokok sangat besar. Idealnya memang orang tua tetap menahan diri ketika mendapati anak merokok. Alih-alih memarahi anak, lebih baik berdialog dan dengarkan jawab yang diberikan anak. Namun hal ini tidaklah mudah. Terkadang emosi lebih menguasai diri ketimbang upaya untuk meredamnya. 

Selain mengendalikan emosi, berikut ini reaksi terukur orang tua ketika melihat anak merokok:

Ajukan pertanyaan, seputar dari mana ia mendapatkan rokok tersebut, sejak kapan mulai mengenal rokok, dan alasan ia mencoba merokok. Lalu dengarkan jawabannya secara lengkap, jangan diintervensi. Agar mendapatkan pemahaman yang utuh.  

Selain itu, kendati harus ada konsekuensi atas perilaku merokok, sampaikan konsekuensi atau hukuman dengan cara yang tenang dan rasional. Setelah itu tawarkan bantuan pada anak untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut. 

Terkait hal ini, para ahli menyarankan pastikan orang tua tidak merokok sehingga ketika mendapati anak ketahuan merokok, orang tua bisa bersikap tegas karena dirinya sudah menjadi contoh yang baik. Lain halnya ketika orang tuanya sendiri seorang perokok, apapun petuahnya seputar rokok, hampir pasti tidak akan dipatuhi oleh anak. Di sinilah manajemen ekspektasi menjadi kunci, artinya orang tua tidak menjadi perokok dan tidak menggunakan rokok dalam bentuk apapun. 


Dan yang tidak kalah pentingnya pastikan orang tua mempunyai wawasan seputar rokok, risiko dan bahayanya. Termasuk soal bahaya kecanduan merokok di masa muda, yang tidak hanya sulit dihentikan tetapi juga menyebabkan kerusakan otak, dan yang paling menakutkan adalah kecanduan rokok jadi pintu masuk penyalahgunaan obat terlarang. Termasuk rokok elektrik yang sama bahayanya dengan rokok biasa.  

Alih-alih terus menerus membicarakan bahaya rokok bagi anak, sebaiknya berikan pemahaman pada remaja tentang bagaimana produsen produk tembakau mencoba memanipulasi mereka hanya karena remaja belum memiliki pemahaman yang utuh seputar bahaya rokok bagi anak, dan jadi segmen pasar yang sangat besar.

Komunikasi terbuka orang tua dan anak sangat dibutuhkan, sehingga pesan orang tua bisa diterima oleh anak, begitu juga sebaliknya, keinginan dan kegelisahan anak bisa dengan mudah disampaikan pada orang tuanya. 

Tidak menghakimi, ini yang perlu orang tua pahami. Semarah apa pun orang tua ketika mendapati anak merokok, jangan pernah melampiaskan amarah di depan teman-teman si anak. Termasuk ketika mengobrak abrik kamarnya ketika anak merokok, ini adalah sebuah kesalahan besar.  

Pesan moral hanya akan dipahami dengan cara yang bijak ketimbang cara frontal sarat emosi. Dan perubahan perilaku hanya akan terjadi manakala disampaikan secara tenang, santun, dan berwibawa.  

Bahaya Rokok Bagi Anak

Menurut informasi dari laman Kemenkes, remaja atau anak merokok dapat mengganggu prestasi belajar, gangguan kecerdasan dan kemampuan belajar. Selain itu dari aspek kesehatan, merokok dapat menghambat perkembangan paru-paru.

Dampak yang lebih menyeramkan adalam risiko terinfeksi penyakit seperti meningitis, infeksi telinga tengah, pneumonia, bronchitis, Asma, Limfoma, leukemia dan penyakit keganasan lain.

Merokok juga menurunkan kekebalan tubuh sehingga anak atau remaja saat sakit akan sulit sembuh.

Cara Mencegah Anak Merokok 

Apa pun problemnya, pencegahan tetaplah jalan terbaik sebelum segala sesuatunya terjadi. Termasuk dalam urusan drama anak ketahuan merokok. Semua itu bisa dicegah dengan cara-cara berikut Ini : 

  • Tetapkan aturan tegas yang melarang merokok di rumah dan jelaskan alasannya. Seperti perokok berbau tidak sedap, berpenampilan buruk, merusak kesehatan tubuh. 

  • Bicarakan tentang rokok dengan cara yang bijak dan tenang, bukan dalam suasana ketakutan akan hukuman. Tunjukkan bahwa orang tua menghargai pendapat dan ide anak. 

  • Tanyakan apa yang anak-anak anggap menarik dan tidak menarik tentang rokok. Jadilah pendengar yang sabar. 

  • Diskusikan cara-cara menghadapi tekanan teman sebaya untuk merokok. Anak mungkin akan baik-baik saja hanya dengan mengatakan tidak. Namun berikan tanggapan lain juga misalnya, pakaian dan napas jadi bau karena merokok. 

  • Kepercayaan diri adalah kunci melindungi diri terhadap tekanan teman sebaya. Pastikan anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi. 

  • Fokus pada apa yang dilakukan anak dengan benar daripada apa yang salah. 

  • Jika diperlukan, pastikan anak-anak tidak melakukan kesalahan jika ia menolak tekanan teman sebaya untuk mencoba merokok. 

  • Dorong anak untuk terlibat dalam aktivitas yang tidak membolehkan merokok seperti olahraga. 

  • Jelaskan seberapa besar daya rusak merokok terhadap kehidupan seseorang. 

  • Sebagai orang tua, pengawasan tetap diperlukan untuk menghindari perilaku tidak baik dari anak, salah satunya merokok. Saat mendapati anak merokok, bersikaplah bijak dan lakukan pendekatan yang smooth. Ajak bicara. Bisa jadi anak hanya coba-coba dan ikut tren saja, sehingga orang tua harus memanfaatkan momen ini sebelum terlanjur anak kecanduan rokok.

    Referensi : 

    Kidshealth. Smoking.

    • # Anak
    • # Merokok