Amanda Sagarmatha
05 September 2020
unsplash.com

Bagaimana Penanganan Diare pada Anak?

Pada anak usia 30 bulan, makanan yang dikonsumsi hampir menyerupai makanan orang dewasa, yang membedakan hanyalah porsi yang di konsumsi si Kecil berbeda. Anak-anak biasanya makan sebanyak  3 kali sehari dengan diselipkan 2 kali camilan seperti buah atau biskuit.

Karena makanan yang dikonsumsi sudah banyak, hampir beberapa orang tua tidak menyadari ketika anaknya sering buang air besar daripada biasanya. Hal itu karena diare adalah kondisi umum yang hampir dialami seluruh anak di indonesia, namun diare hanya berlangsung singkat dan tidak membahayakan. Namun, diare sebenarnya perlu diwaspadai dan ditangani dengan cepat. Pada kenyataannya, menurut WHO pada tahun 2015, 9%  kasus kematian pada anak – anak dibawah 5 tahun di dunia terjadi akibat diare

Baca juga: Yuk, Ketahui Penyebab Diare Pada Anak!
 
 

Apa Penyebab Anak Mengalami Diare?

Diare adalah cara tubuh membersihkan diri dari kuman dan berlangsung selama kurang lebih satu minggu. Jika diare berlangsung lebih dari 2 mingggu, sebaiknya Mums atau Dads segera memeriksakan kondisi si Kecil ke dokter, khawatir ia mengalami diare kronik. Berikut adalah beberapa penyebab yang paling umum mengakibatkan diare pada anak:

  • Infeksi Virus

Infeksi virus seperti rotavirus, bakteri seperti Salmonella dan penyebab langka yaitu parasit seperti giardia adalah beberapa macam virus yang menjadi penyebab anak mengalami diare. Selain feses yang berair, gejala yang ditimbulkan dari infeksi gastroenteritis adalah muntah, demam, sakit perut, dan sakit kepala.

Cara mengobati diare paling tepat ketika diare berlangsung selama 5 – 14 hari adalah dengan tidak kehabisan cairan. Jika si Kecil menolak untuk makan, setidaknya berikan ia minuman atau makanan yang mudah ia telan seperti puding, yogurt atau susu sehingga tidak kehabisan cairan. Jangan hanya berikan si kecil air mineral, karena air saja tidak memiliki cukup sodium, pottasium, dan nutrisi lainnya untuk mengembalikan ketahanan tubuh si Kecil.

Pastikan bahwa Mums bertanya kepada dokter tentang cairan apa yang baik untuk dikonsumsi si Kecil, kapan memberikannya, dan bagaimana mengatasi anak yang tidak ingin mengonsumsi apapun.

 

  • Obat-obatan

Obat-obatan seperti antibiotik yang dibeirkan pada anak juga bisa menimbulkan reaksi diare pada beberapa anak. Bagi anak yang positif terkena diare akibat antibiotik, pastikan cairan tubuhnya selalu terpenuhi. Kemudian Mums bisa berkonsultasi dengan dokter sambil melanjutkan pemberian antibiotik tersebut. dokter mungkin akan menyarankan untuk mengurangi dosis antibiotik, mengganti pola makan, dan menambakahkan probiotik atau mengganti dengan antibiotik lain.

Dilansir dari webmd.com, beberapa penelitian menemukan bahwa mengonsumsi yogurt atau probiotik bisa membantu menghilangkan diare yang diakibatkan oleh antibiotik. Yogurt dan probiotik mengandung bakteri usus sehat yang bisa membunuh antibiotik.

  • Keracunan Makanan

Pada anak yang keracunan makanan, gejala dari diare umumnya muncul dengan cepat seperti muntah-muntah. Penanganan diare akibat keracunan makanan sama saja dengan diare akibat virus, yaitu tetap jaga si Kecil agar terpenuhi cairan tubuhnya.

Jika Mums atau Dads tidak mengetahui dengan pasti apa yang bisa menyebabkan si Kecil mengalami diare, sebaiknya bawa si Kecil ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Jika tidak ditangani dengan tepat, si Kecil bisa mengalami radang usus dan alergi makanan.

 

Gejala Diare Pada Anak

Dehidrasi adalah masalah paling besar dari efek yang ditimbulkan diare. Pada diare ringan, biasanya anak tidak menunjukkan gejala dehidrasi, hanya saja hal itu perlu dikhawatirkan. Dehidrasi parah sangatlah berbahaya, hal itu bisa mengakibatkan kejang, kerusakan pada otak, hingga kematian. Jika anak mengalami beberapa gejala ini, sebaiknya hubungi dokter:

  • Pusing dan padangan buram
  • Bibir kering
  • Urin brewarna kuning gelap dan urin yang keluar sedikit
  • Tidak ada air mata atau sedikit air mata saat menangis
  • Kulit kering
  • Kekurangan energi

 

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Jika si Kecil berusia kurang dari satu tahun, jika ia mengalami demam tinggi dan wajah pucat sebaiknya langsung dibawa ke dokter, namun jika anak usia hampir 2 tahun, Mums bisa membawanya saat ia:

  • Buang air besar lebih dari 3 kali sehari
  • Wajah pucat dan demam tinggi diatas 105 derajat farenheit
  • Sakit perut lebih dari 2 jam
  • Tidak buang air kecil selama 6 atau 12 jam
  • Badannya sangat lemah dan lemas
  • Dehidrasi

Penting bagi orang tua untuk selalu memberikan anak cairan dan makanan yang sehat serta mengandung serat untuk dapat mengetahui kebiasaan si kecil tentang buang air besar. jika ia tidak diberikan cukup serat, anak bisa mengalami sembelit. Tapi, makanan yang tidak higienis atau nutrisi tidak seimbang juga bisa menyebabkan diare pada anak. Sebaiknya selalu perhatikan apa yang ia konsumsi mulai dari sekarang ya Mums! (AD/AS)

  • # Diare
  • # Anak
  • # Pencernaan
  • # Diare (mencret-mencret)
  • # Gangguan Pencernaan
  • # Kesehatan anak
  • # TBN Kesehatan
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 2 Tahun