60% Ibu bekerja Sulit Berikan ASI Ekslusif karena Kurang Support System
Setiap tanggal 1 – 7 Agustus adalah Pekan ASI Nasional. ASI adalah salah satu hak anak untuk mendapatkan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembangnya dai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Semua ibu pernah merasakan bahwa praktek memberikan ASI, terutama ASI ekslusif selama 6 bulan, itu tidak mudah.
Ibu menyusui membutuhkan support system penuh, agar sukses menyusui. Dukungan tidak hanya dari keluarga, namun juga orang terdekat, bahkan di tempat kerja bagi ibu yang bekerja. Sayangnya belum semua pemberi kerja atau lingkungan kerja memberikan fukungan dan fasilitas untuk ibu menyusui.
Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2023 mencatat lebih dari 60% Ibu bekerja mengalami kesulitan mempertahankan pemberian ASI setelah kembali bekerja, terutama akibat tidak tersedianya ruang laktasi di tempat kerja. Temuan Health Collaborative Center (HCC) juga menunjukkan bahwa Ibu bekerja yang tidak memiliki akses ruang laktasi berisiko lebih tinggi memiliki anak dengan malnutrisi.
Bentuk Support System untuk Ibu Menyusui di Tempat Kerja
Support system bagi Ibu menyusui dari keluarga, teman, lingkungan kerja hingga tenaga kesehatan sangatlah penting, agar Ibu dapat memberikan ASI secara optimal. Support system bagi ibu menyusui di tempat kerja mencakup penyediaan ruang laktasi, kebijakan yang mendukung, dan dukungan sosial dari rekan kerja dan atasan.
1. Ruang laktasi yang nyaman dan bersih
Fasilitas ruang laktasi hendaknya bersih, nyaman, dan dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti kursi, meja, stop kontak, dan wastafel. Selain itu ruangan ruangan harus tertutup dan memberikan privasi bagi ibu saat menyusui atau memerah ASI.
2. Dukungan Kebijakan
Misalnya memberikan waktu istirahat yang cukup untuk ibu menyusui atau memerah ASI. Perusahaan juga seharunya memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja, terutama pada awal-awal masa menyusui dan memberikan izin khusus untuk ibu menyusui jika diperlukan.
3. Dukungan Sosial:
Dukungan bisa berupa dukungan emosional dan memberikan informasi tentang menyusui, termasuk manfaatnya dan cara memerah ASI.
4. Dukungan Lainnya
Dukungan lain misalnya menyelenggarakan kelas menyusui untuk memberikan edukasi dan informasi kepada ibu hamil dan menyusui atau konseling menyusui dari tenaga kesehatan yang kompeten.
Dengan adanya dukungan sistem yang komprehensif, ibu menyusui dapat merasa lebih nyaman, percaya diri, dan termotivasi untuk tetap memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, meskipun bekerja.
ASI Ekslusif Adalah Kebutuhan
Menurut dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS atau yang akrab disapa dr. Tiwi - Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, ASI eksklusif selama 6 bulan bukanlah pilihan, tapi kebutuhan dasar setiap anak.
“ASI adalah nutrisi sempurna, perlindungan alami, dan jembatan penting dalam membangun ikatan (bonding) antara ibu dan anak. Bonding yang kuat sejak awal kehidupan terbukti menjadi fondasi penting bagi perkembangan emosional, kecerdasan, dan kesehatan jangka panjang. Ketika kita mendukung ibu untuk menyusui, ini berarti kita sedang membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya — menuju terwujudnya Generasi Emas Indonesia,” tegasnya acara Bunda Parenting Convention yang diadakan PT Bundamedik Tbk (BMHS) di Jakarta. Acara ini diselenggarakan dalam rangka Hari Anak Nasional sekaligus World Breastfeeding Week 2025.
dr. Tiwi, menambahkan bahwa keberhasilan menyusui tidak hanya tanggung jawab Ibu saja melainkan diperlukan support system yang kuat, dari keluarga, tenaga kesehatan, hingga lingkungan kerja, agar Ibu dapat menyusui secara optimal.
“Pemerintah menjamin hak Ibu menyusui melalui UU No. 4/2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak. Maka diperlukan langkah dan kolaborasi nyata untuk membangun sistem dukungan yang kuat dan berkelanjutan mulai dari kebijakan, layanan kesehatan, hingga dukungan di komunitas dan tempat kerja karena ini cara yang efektif untuk dapat menjadikan menyusui menjadi norma yang didukung dan dilestarikan secara global,” tambahnya.
Agus Heru Darjon, President Director PT Bundamedik Tbk menyatakan, jaringan RS Bunda Group mendukung pemenuhan hak menyusui bagi ibu dan anak melalui advokasi, edukasi, pendampingan hingga mendorong penyediaan fasilitas seperti dengan adanya ruang laktasi di ruang publik dan perkantoran.
Komitmen tersebut sudah diimplementasikan melalui penyediaan fasilitas dan ruang laktasi di seluruh jaringan RS Bunda Group. Tidak hanya memberikan fasilitas, BMHS juga menerapkan kebijakan untuk mendukung Ibu menyusui agar tetap bisa memerah ASI tanpa mengganggu tanggung jawab profesional mereka.
Berdasarkan hasil studi, Ibu dengan akses ruang laktasi lebih mampu mempertahankan pemberian ASI eksklusif, anak dari Ibu tanpa akses memiliki risiko empat kali lebih tinggi mengalami malnutrisi, dan sebanyak 88,3% Ibu pengguna ruang laktasi melaporkan produksi ASI yang mencukupi kebutuhan anak mereka.
Ditambahkan dr. Elizabeth M. H.Kes.- Chief of Medical, Nursing & Quality Officer PT Bundamedik Tbk, "Penyediaan ruang laktasi di tempat kerja bukan hanya berkaitan dengan kenyamanan ibu menyusui, melainkan juga menyangkut hak anak untuk mendapatkan nutrisi terbaik. Ini selaras dengan fokus kami untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan keluarga besar BMHS sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan RS Bunda Group."
-
# Menyusui
-
# Wanita karir
-
# ASI Eksklusif