6 Program Pendidikan Anak Prasekolah, Montessori Hingga Reggio Emilia
Setiap orang tua menginginkan anak-anaknya tumbuh dengan karakter dan pendidikan yang terbaik. Hal ini tidak terlepas dari model pendidikan anak yang dipilih. Ada banyak pilihan model pendidikan anak saat ini yang bisa diterapkan dalam keluarga.
Beragam metode pendidikan anak prasekolah yang tersedia memungkinkan orang tua untuk punya pilihan yang beragama. Tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, dan gaya belajar dari anak itu sendiri.
Pilihan Model Pendidikan Anak Prasekolah
Beruntung orang tua masa kini memiliki berbagai pilihan model pendidikan anak. Sehingga punya kebebasan dalam memilih yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Di sisi lain, banyaknya pilihan ini membuat orang tua dibuat bingung, mana jenis pendidikan anak yang terbaik sesuai karakter dan kebutuhan si Kecil.
Berikut ini pilihan model pendidikan anak prasekolah yang bisa Mums terapkan untuk si Kecil :
1. Montesori
Program mentosori dikembangkan oleh Dr Maria Montessori, seorang dokter dan pendidik asal Italia. Pendekatan model pendidikan anak yang satu ini menekankan pembelajaran yang berpusat pada anak dan berbasis perkembangan. Kurikulumnya menonjolkan unsur alam, kreativitas, bahan ajar Montessori, juga pembelajaran langsung melalui pengalaman nyata.
Anak-anak bebas memilih sesuai minatnya, sehingga hal ini membantu menumbuhkan kemandirian dan rasa ingin tahunya secara alami. Tujuan utama metode ini adalah mengembangkan indera, karakter, keterampilan hidup praktis, serta kemampuan akademik si Kecil.
Jika anak terbiasa dengan jadwal ketat atau pembelajaran yang sangat diarahkam, model pendidikan Montessori ini mungkin kurang cocok. Kabar baiknya, banyak sekolah Montessori yang juga melanjutkan program pendidikan anak hingga jenjang remaja.
2. Waldorf
Adalah Rudolf Steiner, seorang penulis asal Austria yang mengembangkan model pendidikan Waldorf. Filosofinya berupaya menumbuhkan jiwa, tubuh, dan minat anak secara seimbang.
Kegiatan pembelajarannya bersifat kreatif, berkelompok, dan berbasis pengalaman langsung. Dengan penekanan pada ritme harian dan mingguan. Suasana ruang kelas dirancang hangat dan seperti rumah, tujuannya agar anak merasa nyaman saat belajar.
Model pendididkan anak ini mendorong semangat belajar muncul dari dalam diri anak serta mengembangkan bakat dan kemampuan alami mereka. Pendekatan ini sangat cocok bagi anak yang menyukai rutinitas teratur. Pembelajarannya bersifat teacher-directed dan setiap guru harus memiliki sertifikasi Waldorf untuk menjadi tenaga pendidik profesioal.
3. Reggio Emilia
Pendekatan model pendidikan anak Reggioa Emilia berasal dari Italia yang dikembangkan sejak tahun 1940-an dan dipelopori oleh Loris Malaguzzi. Filosofi yang diusung model pendidikan anak yang satu ini adalah terbuka dan berpusat pada anak. Dengan penekanan pada eksplorasi, ekspresi diri, dan kerja sama.
Anak-anak belajar melalui seni, proyek, dan aktivitas yang mencerminkan minat mereka. Lingkungan dianggap sebagai guru ketiga selain orang dewasa dan teman sebaya. Karena berperan penting dalam menstimulasi pembelajaran.
Berbeda dengan model pendidikan anak sebelumnya, tidak ada pelatihan formal atau sertifikasi khusus bagi guru Reggio Emilia ini. Karena pendekatan yang digunakan lebih merupakan filosofi pendidikan ketimbang metode pendidikan anak yang kaku. Di sini guru berfokus pada potensi intelektual, emosional, dan kreativitas anak untuk mendorong pembelajaran mandiri.
4. HighScope
Menggunakan pendekatan terencana yang disebut dengan active participatory learning, yaitu pembelajaran aktif di mana anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
Pendidikan anak model HighScope ini memungkinkan membantu anak mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah, menyelesaikan konflik, dan mengasah keterampilan berpikir kritis. Kegiatan belajar berlangsung dalam rutinitas harian yang konsisten dan ruang kelas yang terorganisir dengan baik.
HighScope memiliki orientasi akademik dengan pengalaman belajar terencana dalam matematika, membaca, dan sains berdasarkan riset perkembangan anak. Konsep utamanya, anak merencanakan, melakukan, dan meninjai kembali hasil kegiatannya.
5. Bank Street
Dikembangkan oleh Lucy Sprague Mitchell, model pendidikan Bank Street ini terinspirasi oleh filsuf pendidikan John Dewey. Berfokus pada perkembangan mental, sosial, emosional, dan fisik anak secara seimbang.
Dengan pendidikan anak model Bank Street ini diharapkan anak menjadi pembelajar aktif yang memperolah pengetahuan melalui pengalaman langsung. Guru berperan sebagai pembimbing, sementara anak menentukan kecepatan belajarnya sendiri.
Seperti pembelajaran berbasis permainan, metode ini menggunakan aktivitas praktis seperti membangun balok, bermain peran, tanah liar, atau puzzle. Anak-anak belajar dalam lingkungan yang non-kompetitif dan kolaboratif.
Mums, tidak ada satu program pendidikan anak yang terbaik untuk semua anak. Setiap filosofi, memiliki keunggulan dan pendekatan yang berbeda. Sesuai karakter, kebutuhan, dan gaya belajar setiap anak. Yang terpenting, pilihlah program yang membuat anak senang belajar dan merasa aman. Selaras dengan nilai dan gaya pengasuhan keluarga, serta mendukung perkembangan sosial, emosional, dan kognitifnya.
Referensi :
Parents: 6-types-of-preschool-programs
-
# Anak
-
# Anak Cerdas
-
# Tumbuh Kembang