Ella Nurlaila
15 Oktober 2024
shutterstock

Kenali Tanda-tanda Disleksia Sejak Dini

Tahukah Mums, 80% gangguan belajar merupakan bentuk dari disleksia. Mengenal apa itu disleksia menjadi sangat penting bagi orang tua. Disleksia merupakan sebuah kondisi gangguan tumbuh kembang yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan mengeja. 


Bagi tiap orang yang mengalami disleksia, variasinya sangatlah beragam. Tetapi umumnya anak dengan gangguan ini mengalami kesulitan dalam menghubungkan suara dengan huruf, menggabungkan suara-suara ini menjadi kata-kata. Dan mengalami kesulitan dalam mengenali kata-kata. 

Baca juga: Mengenal Arti Calistung dan Cara Mengajarkan pada Anak


Mengenal Apa itu Disleksia dan Tanda-tandanya Sejak Dini


Mengenal apa itu disleksia sangat diperlukan agar Mums bisa mengenali sejak dini. Sekitar 4-8% anak-anak mengalami disleksia dengan segala variasi dan derajatnya. Kondisi ini bisa berlanjut hingga dewasa. Sangat bersifat genetik dan cenderung turun-temurun.


Berikut ini gejala dan tanda-tanda disleksia : 


1. Sulit mengingat nama huruf

Gejala disleksia menjadi lebih jelas ketika anak-anak mulai belajar membaca dan menulis. Gejala disleksia pada anak rentang usia 5-12 tahun, dapat mencakup beberap hal, seperti kesulitan belajar dan mengingat nama dan suara huruf. 


2. Sulit menghapal daftar urut

Anak kesulitan mempelajari daftar berurutan, seperti huruf alfabet baik dalam bentuk bahasa Indonesia apalagi bahasa asing. Atau nama-nama hari dalam seminggu. Termasuk sulit mengikuti aturan berupa urutan petunjuk. Jadi tidak melakukannya segala sesuatu secara runut.  


3. Kesulitan mengaitkan suara denga huruf

Anak patut dicurigai mengalami dileksia ketika sulit membedakan huruf yang mirip-mirip, sepeti huruf “B” dan “D”.


4. Sulit mengeja

Kesulitan mengeja kata-kata secara fonetik adalah tanda disleksia. Atau dalam konteks sehari-hari suka belibet dalam mengucapkan kata tertentu. Hurufnya atau kosa katanya sering tertukar atau lupa. Mengucap ejaan yang tidak terduga dan tidak konsisten karena bingung dengan urutan huruf dalam kata-kata. 


5. Membaca lambat

Membaca dengan lambat atau membuat banyak kesalahan saat membaca dengan suara keras. Selain itu mudah menjawab pertanyaan secara lisan, tetapi kesulitan menulis jawabannya. Termasuk saat harus menulis butuh waktu lebih lama dari anak non disleksia untuk menyelesaikan pekerjaan menulis. 


6. Tulisan tangan jelek

Memiliki tulisan tangan yang buruk atau masalah menulis lainnya, yaitu kecepatan menulisnya sangat lambat. 


Kelebihan Seorang Disleksia  dan Cara Mengasah Kemampuan Mereka


Di balik kelemahannya, seseorang dengan disleksia memiliki kelebihan tersendiri yang mungkin tidak bisa dimiliki oleh orang normal lainnya. Itu sebabnya para ahli berpendapat, bahwa disleksia seharusnya tidak dianggap sebagai sebuah gangguan melainkan sebagai perbedaan dalam cara otak memproses informasi. 


Berikut ini beberapa kelebihan seorang disleksia : 


1. Memiliki kehebatan lain

Orang disleksia umumnya memiliki keterampilan yang lebih baik di bidang lain. Seperti kreativitas, inovasi, dan memiliki kemampuan untuk lebih mudah beradaptasi dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami disleksia. 


Mereka yang mengalami disleksia sering kali baik dalam hal-hal seperti melihat pola, memecahkan masalah, bercerita, menginventarisasi, membongkar sesuatu untuk melihat cara kerjanya dan menyusunnya kembali. 

Tahukah Mums, deretan ilmuwan hebat berkelas dunia seperti Thomas Edison, Albert Einstein, dan Leonardo da Vinci, diyakini mengalami disleksia. Artinya, orang dengan disleksia memiliki kekuatan atau kelebihan lain. Sebagai kompensasi dari kekurangannya itu. 


2. Pandai menggambar

Selain itu orang dengan disleksia umumnya lebih pandai menggambar atau melukis, membuat desain dan melihat gambaran besar terhadap suatu objek atau sebuah konsep. Sehingga ketika ia berkarya, hasilnya bisa lebih baik dari orang yang tidak mengalami disleksia. 


Karena itulah mengatasi disleksia bisa dilakukan melalui intervensi pendidikan. Di sekolah, anak-anak dengan disleksia harusnya dilatih oleh terapis khusus untuk mempelajari startegi baru dalam membaca, mengeja, dan menulis. Misalnya teknik belajarnya termasuk melatih kesadaran fonik atau instruksi fonik, pelatihan kefasihan membaca, dan pelatihan pendengaran. 


Itulah sebabnya mengenal apa itu disleksia menjadi sangat penting, agar kita memiliki pemahaman yang tepat terhadap mereka yang hidup dengan disleksia. Penting untuk diingat bahwa kecerdasan tidak terpengaruh oleh disleksia. 


Namun, karena otak terhubung dengan cara yang berbeda, seseorang dengan disleksia akan mengalami kesulitan dalam menyimpan dan mengaksis informasi saat membaca. Itulah sebabnya dibutuhkan pendampingan yang maksimal, terapis yang handal dan berpengalaman dalam menuntun anak-anak dengan disleksia dalam belajar dan bersekolah. 


Tujuannya agar potensi maksimal yang ada dalam setiap anak dengan disleksia, bisa terasah bukan justru tenggelam lantaran ketidakberpihakan sistem pendidikan terhadap mereka. Yuk, saatnya mengenal apa itu disleksia untuk lebih peduli dan mengerti bahwa disleksia itu ada dan bisa tetap berkarya dengan potensi yang dimilikinya. 


Referensi : 

Phychcentral. dyslexia-strengths

  • # Anak
  • # Anak Cerdas
  • # Gangguan Kognitif