Ella Nurlaila
24 November 2025
Shutterstock

Usia Tepat Lakukan Toilet Training

Ada saatnya mengucapkan selamat tinggal pada popok bayi. Yaitu ketika seorang anak tidak perlu lagi menggunakan popok karena sudah bisa ke toilet untuk buang air kecil maupun buang air besar. Kemampuan inilah yang jadi tujuan dari toilet training pada anak. 


Bagi banyak orang tua, menentukan kapan si Kecil siap untuk melakukan toilet training kadang membingungkan. Tidak sedikit yang khawatir apakah terlalu cepat memulai, atau justru terlalu lambat. Padahal, setiap anak memiliki ritme tumbuh kembang yang berbeda. Ketika anak benar-benar siap, proses toilet training akan berjalan lebih lancar dan alami.

Baca juga: 7 Cara Efektif Toilet Training untuk Anak Usia 1-3 Tahun


Usia Tepat Lakukan Toilet Training


Memang tidak ada usia pasti yang berlaku untuk semua anak mulai melakukan toilet training. Namun sebagian anak menunjukkan tanda siap sejak sejak usia 18 bulan. Sementara lainnya mungkin baru akan tertarik ketika mendekati usia 4 tahun. 


Berdasarkan rekomendasi dari American Academy of Pediatrics, usia rata-rata anak mulai berlatih toilet adalah antara 2 hingga 3 tahun. Dalam hal ini kesiapan anak bukan hanya soal umur, melainkan juga berkaitan dengan kesiapan fisik, emosional, dan kognitif. Misalnya, anak harus sudah bisa mengenali sinyal tubuhnya saat ingin buang air, mampu berkomunikasi, serta mau bekerja sama dalam prosesnya.


Sebagian besar anak mulai bisa menggunakan toilet secara mandiri antara usia 2–3 tahun, dan berhenti memakai popok di siang hari pada rentang usia tersebut. Namun, toilet training malam hari biasanya butuh waktu lebih lama, bahkan sampai usia 4–6 tahun, karena kontrol kandung kemih saat tidur berkembang lebih lambat.


Tanda-Tanda Anak Siap Memulai Toilet Training


Kunci dari kesuksesan toilet training adalah kesiapan anak itu sendiri. Untuk Mums yang masih bingung menentukan apakah anaknya sudah cukup siap melakukan toilet training atau belum, berikut ini beberapa tanda anak siap memulai toilet training : 


1. Tetap kering 

Popok si Kecil tetap kering selama minimal dua jam di siang hari atau bangun tidur siang dengan popok yang masih kering. 


2. Instruksi sederhana 

Ketika anak mampu mengikuti instruksi sederhana, seperti “Ayo duduk di toilet,” ketika itulah anak sudah menunjukkan kesiapannya melakukan toilet training. 


3. Tertarik 

Anak yang menunjukkan antuasiasme atau ketertarikan terhadap toilet training, tandanya ia sudah siap mandiri dalam urusan buang air. Atau ketika ia suka memakai celana dalam seperti anak yang lebih besar, suka menggunakan toilet, tandanya si Kecil siap untuk toilet training. 


4. Menyadari popoknya basah 

Saat popoknya basah atau kotor, anak menunjukkan ketidaknyamanannya. Ini juga mejadi pertanda bahwa ia mulai risih dengan popok yang basah akibat buang air kecil maupun buang air besar. 


5. Memberi tahu saat buang air 

Saat ingin buang air, anak akan memberi tahu Mums, baik secara verba maupun menunjukkan dengan bahasa tubuh seperti jongkok, berhenti bermain, atau ekspresi tertentu. 


Cara Memulai Toilet Training Berdasarkan Usia

Agar toilet training berjalan lancar dan berhasil, berikut ini panduan pendekatan toilet training sesuai tahap usia anak:


1. Masa pengenalan

Biasanya dimulai pada anak usia 12–18 bulan. Mulailah memperkenalkan konsep buang air di toilet secara santai. Gunakan percakapan ringan, misalnya: “Mama mau ke kamar mandi dulu, ya.” Atau,  “Kamu mau lihat Elmo belajar pipis?” Selain itu, Mums juga bisa membacakan buku anak tentang toilet training agar menumbuhkan rasa penasaran dan keterlibatan si Kecil.


2. Mengenalkan potty-chair

Di usia 18–24 bulan ini, banyak anak mulai menunjukkan minat dan kesiapan fisik. Mulailah menempatkan potty-chair (toilet kecil anak) di rumah dan biarkan ia membiasakan diri duduk di sana, bahkan jika belum buang air. Cobalah jadwalkan anak untuk duduk di potty setiap beberapa jam, misalnya setelah bangun tidur, sebelum tidur siang, atau sebelum bepergian.


3. Waktu ideal untuk latihan rutin

Latihan ini cocok dilakukan ketika anak menginjak usia 2–3 tahun. Biasanya anak mulai menunjukkan kemampuan fisik dan mental untuk benar-benar melakukan toilet training di usia ini. Jangan lupa beri pujian dan dukungan positif setiap kali anak berhasil, misalnya dengan pelukan atau stiker kecil.


Jangan menghukum atau memarahi saat terjadi “kecelakaan kecil” sebab itu bagian normal dari proses belajar. Ajarkan mencuci tangan setiap kali selesai menggunakan toilet agar terbiasa sejak dini. 


4. Kuatkan kemandirian

Sebagian besar anak di usia 3-4 tahun ini sudah mampu mengatur jadwal buang airnya sendiri. Jika masih ada kecelakaan sesekali, jangan panik, tetap beri semangat. Namun, jika anak menolak total atau tampak stres, tunda latihan selama beberapa minggu, sebelum mencoba lagi. Kadang, sedikit waktu istirahat membuat anak lebih siap dan kooperatif.


Mums, itulah tips dan waktu yang tepat mengajarkan toilet training pada anak. Untuk Mums yang ingin berkonsultasi seputar tumbuh kembang si Kecil, Mums bisa melakukan konsultasi via online  di aplikasi Teman Bumil



Referensi : 

  • # Balita
  • # Toilet training