Bernadette Andika Gitawardani
02 April 2020
pexels.com

Terapkan Pola Diet Vegan Selama Hamil, Siapa Bilang Tidak Mungkin?

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Yurika Elizabeth Susanti
diet vegan yang sedang hamil sebaiknya memasukkan sumber DHA dalam makanan mereka setidaknya 200 hingga 500 miligram per hari. Selain dari suplemen, DHA juga dapat diperoleh dari kacang kenari, biji chia, dan biji rami.

,

 

,

4. Sumber zat besi

,

Wanita perlu memiliki zat besi dalam jumlah cukup untuk mencegah anemia selama kehamilan. Wanita hamil membutuhkan sekitar 27 miligram zat besi setiap hari. Namun bagi pelaku vegan, mereka membutuhkan lebih dari jumlah tersebut, yakni sekitar 45 miligram per hari.

,

 

,

Sumber zat besi di antaranya lentil, kacang-kacangan, sayuran hijau, biji-bijian, dan sereal fortifikasi. Mums juga dapat memasangkan makanan yang mengandung zat besi dengan sumber vitamin C, seperti beri dan paprika, untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

,

 

,

Untuk menentukan apakah Mums boleh menjalani diet vegan atau tidak, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Hal ini karena semua asupan yang Mums konsumsi sangat berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan janin. (AS)

,

 

,
Baca juga: Pentingnya Zat Besi untuk Kehamilan dan Mencegah Anemia
 

Sumber

,

Babygaga. "How To Safely Eat Vegan While Pregnant".

,

Healthline. "Vegan vs Vegetarian - What's The Difference?".

,

Medical News Today. "What is the difference between veganism and vegetarianism?". 

,

-->

Jika Mums adalah seseorang yang sedang menjalani diet vegan, mungkin Mums akan bertanya-tanya apakah harus mengubah pola makan selama kehamilan atau tidak jadi masalah karena nutrisi selama hamil tetap bisa terpenuhi secara optimal?

 

Menjadi vegan saat hamil sebenarnya bisa saja. Akan tetapi, zat gizi untuk Mums dan janin harus menjadi perhatian khusus karena menjadi vegan berisiko akan mengalami kekurangan gizi. Oleh sebab itu, perlu ada pengawasan penuh dari dokter kandungan Mums.

 

Baca juga: Vegetarian dan Vegan, Apa Bedanya Ya?

 

Apa Itu Vegan?

Sebelum mencari tahu seperti apa pola diet vegan yang tepat bagi seorang ibu hamil, yuk ketahui dulu lebih jauh mengenai vegan. Pola makan vegan dapat dipandang sebagai vegetarianisme yang paling ekstrem.

 

Bagi para pelaku diet vegan, veganisme didefinisikan sebagai cara hidup yang berupaya untuk menghindari segala bentuk eksploitasi dan kekejaman terhadap hewan. Ini termasuk eksploitasi untuk makanan dan tujuan apa pun.

 

Karenanya, pola makan vegan tidak hanya mengecualikan daging hewan, tetapi juga susu, telur, dan bahan-bahan turunan hewani lainnya. Ini termasuk gelatin, madu, carmine, pepsin, lak, albumin, whey, kasein, dan beberapa bentuk vitamin D3.

 

Hal inilah yang membedakan pola diet vegan dengan vegetarian.Para pelaku diet vegetarian umumnya masih mengonsumsi produk turunan hewani, sedangkan vegan tidak sama sekali.

 

Baca juga: Keuntungan Menjadi Seorang Vegan

 

Pola Diet Vegan Bagi Ibu Hamil

Sebagai ibu hamil, tentu Mums tidak hanya membutuhkan nutrisi untuk tubuh Mums saja, melainkan juga untuk si Kecil dalam kandungan. Pola makan vegan meliputi sayuran, biji-bijian, dan protein.

 

Mums bisa mempertimbangkan sumber protein, seperti tempe, tahu, lentil, gandum, quinoa, buncis, kacang-kacangan atau biji-bijian, dan selai kacang. Selama kehamilan, diet ini harus mencakup 25 hingga 30 gram protein setiap kali makan. Untuk lebih jelasnya, berikut pola diet vegan bagi ibu hamil yang bisa diterapkan.

  

 

1. Sumber vitamin B12

Vegan sering kali kekurangan vitamin B12, yang dapat ditemukan dalam telur, daging, dan unggas. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan persalinan preterm, pre-eklampsia, dan berat lahir rendah.

 

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencukupi kebutuhan vitamin B12 selama tahap kehamilan. Bagi vegan, sumber vitamin B12 dapat diperoleh melalui ragi atau beberapa jenis minuman nabati yang telah diperkaya vitamin ini. Mums juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin B12, tetapi tetap konsultasikan kepada dokter terlebih dulu.

 

2. Sumber kalsium non-susu

Selama kehamilan, Mums membutuhkan sekitar 1.000 mg kalsium setiap harinya untuk menjaga pertumbuhan tulang pada bayi. Vegan tidak mengonsumsi susu, tetapi Mum dapat memperoleh cukup kalsium dari biji wijen, sayuran berdaun hijau, kacang almond, kacang-kacangan, dan minuman nabati yang telah diperkaya dengan kalsium. Mums juga disarankan untuk meminum setidaknya 1 cangkir susu berbahan nabati setiap hari sebagai sumber kalsium.

 

3. Sumber lemak omega-3

DHA adalah salah satu asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk perkembangan otak dan mata janin selama trimester kedua. Umumnya, DHA dapat ditemukan dalam ikan. Pelaku diet vegan yang sedang hamil sebaiknya memasukkan sumber DHA dalam makanan mereka setidaknya 200 hingga 500 miligram per hari. Selain dari suplemen, DHA juga dapat diperoleh dari kacang kenari, biji chia, dan biji rami.

 

4. Sumber zat besi

Wanita perlu memiliki zat besi dalam jumlah cukup untuk mencegah anemia selama kehamilan. Wanita hamil membutuhkan sekitar 27 miligram zat besi setiap hari. Namun bagi pelaku vegan, mereka membutuhkan lebih dari jumlah tersebut, yakni sekitar 45 miligram per hari.

 

Sumber zat besi di antaranya lentil, kacang-kacangan, sayuran hijau, biji-bijian, dan sereal fortifikasi. Mums juga dapat memasangkan makanan yang mengandung zat besi dengan sumber vitamin C, seperti beri dan paprika, untuk meningkatkan penyerapan zat besi.

 

Untuk menentukan apakah Mums boleh menjalani diet vegan atau tidak, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Hal ini karena semua asupan yang Mums konsumsi sangat berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan janin. (AS)

 

  • # Kehamilan
  • # TB Nutrisi & Kebugaran
  • # TBMinggu1
  • # TBTrimester1