Ana Yuliastanti
10 Juni 2023
Shutterstock

Robekan Perineum Sangat Parah saat Persalinan Normal, Ini Penyebabnya!

Sekitar 9 dari 10 ibu yang baru pertama kali melahirkan pervaginum atau persalinan normal akan mengalami robekan atau harus di-episiotomi. Namun, tidak selalu ya Mums. Sebagian Mums hanya mengalami robekan kecil dan sembuh dengan cepat. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang robekan perineum yang perlu Mums pelajari menjelang persalinan. 

 

Apa itu robekan perineum?

Perineum adalah area antara lubang vagina dan anus. Robekan biasanya terjadi secara spontan (dengan sendirinya) saat vagina dan perineum meregang selama persalinan. Robekan perinemum ini kadang bisa menyentuh area terdekat seperti di dalam vagina atau bagian vulva lainnya, termasuk labia minora dan mayora.

 

Sembilan dari 10 ibu yang baru pertama kali melahirkan normal akan mengalami robekan di perineum, baik itu robekan alami atau dengan episiotomi. Episiotomi ini adalah robekan atau sayatan yang sengaja dilakukan oleh dokter untuk mencegah robekan yang tidak beraturan. 

 

Berdasarkan derajatnya, robekan perinemun dibedakan menjadi:

 

Robekan tingkat pertama. Ini adalah tipe robekan paling ringan dan hanya mengenai kulit di perinemum. Biasanya robekan akan sembuh dengan cepat dan tanpa pengobatan. Robekan tingkat pertama ini juga kecil kemungkinan menyebabkan masalah jangka panjang, meskipun sebagian Mums tetap merasakan nyeri setelahnya.

 

Robekan derajat dua adalah robekan yang sudah melibatkan kulit dan otot perineum. Robekan derajat dua ini biasanya membutuhkan jahitan. Sama dengan robekan tingkat pertama, komplikasi jangka panjang juga jarang terjadi.

 

Robekan tingkat tiga sudah lebih meluas karena tidak hanya mengenai otot tetapi juga sfingter anus atau otot anus. Tentu saja robekan ini membutuhka jahitan dan perawatan yang lebih hati-hati dibandingkan derajat yang lebih ringan.

 

Robekan derajat empat adalah robekan paling berat karena lukanya sudah meluas lebih jauh ke dalam lapisan anus atau rektum. Jahitan yang dibutuhkan untuk menutup robekan perineum derajat empat ini tentu lebih banyak. Mums mungkin akan merasakan lebih nyeri dan penyembuhan lebih lama.

 

Robekan derajat tiga atau empat dapat terjadi pada 6 dari 100 kelahiran (6%) untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan dan kurang dari 2 dari 100 kelahiran (2%) kelahiran untuk wanita yang pernah melahirkan normal sebelumnya.

 

Siapa yang berisiko mengalami robekan derajat tiga dan empat?

Seringkali tidak ada alasan yang jelas mengapa robekan derajat tiga dan empat dapat terjadi. Tetapi ada beberapa faktor risikonya:

  • persalinan pertama kali

  • berat janin lenih dari 4 kg

  • proses persalinan lama terutama di kala dua (tahap mengejan), di mana bahu bayi macet (dikenal sebagai distosia bahu)

  • bidan atau dokter menggunakan forceps atau ventouse untuk melahirkan bayi (assisted birth)

  • posisi jenin occipito-posterior (menghadap ke arah berlawanan dengan punggung menghadap ke belakang) atau sungsang

  • persalinan yang sangat cepat

  •  

    Cara Mencegah robekan perineum

    Ada beberapa hal yang dapat dilakukan mengurangi risiko robekan saat melahirkan.

     

    1. Pijat perineum

    Memijat perineum sejak beberapa minggu terakhir kehamilan dapat mengurangi kemungkinan robekan saat melahirkan. Pijat perineum bermanfaat untuk merileksasi otot-otot dan jaringan perineum sehingga lebih elastitis. Pijat perineum bisa dilakukan sejak usia kehamilan 34 minggu ke atas.

     

    2. Posisi lahir

    Posisi lahir dapat mementukan tekanan atau peregangan pada perineum. Posisi melahirkan dengan berlutut, merangkak, atau berbaring miring diharapkan dapat mengurangi risiko robekan.

     

    3. Atur waktu mengejan

    Ikuti aba-aba dokter atau bidan kapan saat mengejan. Saat kepala bayi sudah terlihat, Mums justru tidak boleh mengejan. Ini akan memberi waktu kulit dan otot perineum untuk meregang tanpa robek.

     

    Apakah Mums akan Merasakan Sakit Saat Terjadi Robekan saat Melahirkan?

    Selama kala kedua persalinan (juga dikenal sebagai tahap mengejan), tubuh Mums sebenarnya akan memandu Mums tentang bagaimana dan kapan harus mengejan. Saat kepala bayi menyentuh perineum, dorongan untuk mengejan menjadi lebih kuat. Seringkali tubuh Mums akan mendorong atau mengejan tanpa disadari. Ini adalah refleks naluriah dan hampir tidak mungkin dihentikan.

     

    Karena banyak tekanan dari kepala bayi di perineum Mums, kecil kemungkinan Mums akan merasakan saat terjadi robekan. Tetapi sebagian Mums mungkin merasakan nyeri, terutama saat kepala bayi sedang mencoba keluar dari jalan lahir.

     

    Referensi:

    Tommys.org. Perineal-tears

     

     

     

     

     

     

    • # Melahirkan
    • # TB Persalinan & Postpartum
    • # TBTrimester3