Bernadette Andika Gitawardani
13 Mei 2022
pexels.com

Gatal-gatal Saat Hamil? Mungkin Mums Alami Kolestasis Kehamilan

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. William

Memasuki trimester ketiga, semakin banyak ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil. Salah satu ketidaknyamanan yang sering dikeluhkan adalah munculnya rasa gatal hampir di seluruh tubuh. Nah, bila Mums adalah salah satu yang juga mengalami ketidaknyamanan ini, bisa jadi Mums sedang mengalami kondisi yang disebut dengan kolestasis kehamilan. Kira-kira apa itu kolestasis kehamilan, dan apa penyebabnya? Berikut penjelasannya!

 

Apa Itu Kolestasis Kehamilan?

Kolestasis kehamilan yang sering juga disebut dengan istilah kolestasis obstetri atau kolestasis intrahepatik pada kehamilan adalah penyakit pada organ hati yang menyebabkan gatal parah di periode akhir kehamilan.

Kolestasis kehamilan disebabkan oleh adanya penurunan fungsi hati sehingga membuat empedu (zat yang dihasilkan oleh hati untuk membantu pencernaan) menumpuk di hati dan masuk ke aliran darah. Ketika kadar empedu dalam darah mencapai titik tertentu, kondisi ini dapat memicu rasa gatal.

Kolestasis kehamilan sebenarnya akan hilang setelah Mums melahirkan. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu hamil dan juga bayi dalam kandungan.

 

Baca juga: Masalah Kulit Akibat Tekanan Pembuluh Darah Selama Kehamilan

 

Seberapa Umumkah Kolestasis Kehamilan?

Kolestasis kehamilan terbilang cukup umum terjadi selama kehamilan. Sekitar 1 hingga 2 dari 1.000 ibu hamil pernah mengalami kondisi ini. Ibu hamil asli Skandinavia, India, Pakistan, dan Chili termasuk yang paling banyak mengalaminya.

 

Penyebab Kolestasis Kehamilan

Empedu adalah zat yang dihasilkan oleh organ hati dan berguna untuk membantu memecah lemak selama proses pencernaan. Pada beberapa orang, ketika kadar hormon seperti estrogen meningkat selama kehamilan, aliran empedu di hari akan melambat atau bahkan berhenti. Perlambatan ini dapat menyebabkan empedu menumpuk di hati dan memasuki aliran darah.

 

Kolestasis kehamilan biasanya berkembang pada trimester ketiga ketika kadar hormon kehamilan berada pada level tertinggi. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bersifat genetik, artinya diturunkan oleh anggota keluarga.

 

Baca juga: Masalah Kulit yang dialami Saat hamil
 

Gejala Kolestasis Kehamilan

Gejala utama dari kolestasis kehamilan adalah gatal parah (pruritus). Gatal ini biasanya dimulai pada bagian tangan dan kaki, tetapi bisa juga menyebar ke bagian tubuh lainnya dan semakin parah dirasakan saat malam hari. Namun, rasa gatal yang timbul dari kondisi kolestasis biasanya tidak menimbulkan ruam pada kulit.

Selain rasa gatal, ada pula beberapa tanda kolestasis kehamilan lain yang mungkin juga menyertai, seperti:

- Mual

- Urine yang berwarna lebih gelap

- Warna feses lebih terang

- Kelelahan ekstrem

- Nafsu makan berkurang

- Nyeri pada perut bagian atas

- Kulit dan mata berwarna kekuningan

 

Bagaimana Diagnosis Kolestasis Kehamilan?

Untuk mendiagnosis kolestasis kehamilan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan juga tes darah. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja dan fungsi hati, serta mengukur tingkat asam empedu dalam darah. Apabila hasil pengukuran total asam empedu menunjukkan angka 10mikromol per liter atau lebih, maka Mums dinyatakan positif mengalami kolestasis kehamilan.

 

Jika sudah dinyatakan positif, maka dokter akan melakukan pemantauan serta menguji darah Mums secara teratur selama kehamilan guna mengontrol kadar empedu dalam darah.

 

Pengobatan Kolestasis Kehamilan

Untuk mengatasi kondisi kolestasis kehamilan, dokter biasanya akan merekomendasikan obat yang disebut asam ursodeocycholic. Obat ini digunakan untuk membantu meningkatkan kinerja fungsi hati dan menurunkan kadar empedu dalam darah.

Selain pemberian obat, dokter juga akan memberikan beberapa saran perawatan lain untuk mengurangi ketidaknyamanan karena rasa gatal yang timbul, di antaranya:

- Menggunakan obat anti gatal

- Mengenakan pakaian yang lembut dan longgar

- Istirahat yang cukup

 

Apabila konsumsi obat tidak juga dapat menurunkan kadar empedu, pilihan terakhir yang ditawarkan oleh dokter adalah proses melahirkan yang lebih awal. Persalinan dini dapat mengurangi risiko komplikasi serius termasuk kelahiran prematur dan lahir mati. Pada usia kehamilan 37-38 minggu, dokter akan melakukan induksi persalinan untuk mengurangi risiko komplikasi kolestasis kehamilan.

 

Kolestasis kehamilan adalah masalah yang cukup umum terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan kontrol secara rutin dan konsultasikan setiap perubahan yang Mums alami selama kehamilan. (BAG)

 

Cleveland Clinic. Cholestasis of Pregnancy.

Royal College of Obstetricians & Gynaecologist. Obstetric Cholestasis.

 

 

 

 

  • # Kehamilan
  • # TB Kesehatan
  • # TBTrimester3