Pola Asuh Helikopter Apa Maksudnya?
Pola asuh yang diterapkan dalam sebuah keluarga akan menentukan karakter dan mental anak-anak di masa depan. Karena itu, pola asuh sangat penting untuk dipahami sebelum diterapkan. Dari beberapa pola asuh yang ada, pola asuh helikopter menjadi salah satu yang banyak diterapkan.
Sama seperti pola asuh lainnya, pola asuh helikopter memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Meski tidak terlalu buruk, namun para ahli menilai bahwa pola asuh helikopter ini bisa menimbulkan masalah jangka panjang bila tidak diterapkan dengan baik.
Pola Asuh Helikopter, Protektif dan Detail
Helicopter parenting atau pola asuh helikopter ini merupakan gaya pengasuhan yang sangat protektif di mana orang tua layaknya helikopter yang bisa melihat apa pun yang ada di bawah sana. Artinya, hampir semua aspek kehidupan anak, akan diperhatikan bahkan diintervensi oleh orang tua.
Dalam hal ini, orang tua dengan pola asuh helikopter yang dianutnya, akan sangat memperhatikan aktivitas dan tugas sekolah anaknya. Tujuannya untuk melindungi buah hatinya dari rasa sakit dan kecewa, sekaligus membantu mereka meraih sukses dalam hidupnya.
Salah satu ciri khas dari pola asuh helikopter ini adalah orang tua cenderung terlalu protektif dan sangat mencemaskan anaknya. Walhasil ia akan lebih sering mengatur detail kehidupan anaknya. Fokus yang berlebihan dari pola asuh helikopter ini bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, citra diri, dan keterampilan mengatasi masalah yang dihadapi anak.
Saking protektifnya, bahkan pola asuh helikopter ini disebut juga dengan over parenting, karena terlalu mengontrol, melindungi, dan “menyempurnakan” anak melebihi pengasuhan yang wajar. Orang tua dengan pola asuh helikopter ini biasanya mengambil terlalu banyak tanggung jawab atau pengalaman, kesuksesan, maupun kegagalan anaknya.
Alih-alih melihat sebagai sebuah masalah, orang tua yang over parenting ini justru bangga dengan keterlibatan yang berlebihan terhadap kehidupan anaknya.
Contoh Helikopter Parenting
Di balik sisi buruk pola asuh helikopter parenting, tanpa disadari orang tua diam-diam melakukan pola asuh helikopter ini sesuai usia anaknya. Berikut ini contoh nyata pola asuh helikopter parenting yang biasa dilakukan, sesuai usia anak :
1. Balita
Di usia dini ini, orang tua dengan pola asuh helikopter parenting biasanya selalu membayangi anak, ikut bermain dan mengarahkan, hampir tanpa memberi waktu sendiri untuk si Kecil.
2. Usia Sekolah Dasar
Contoh pola asuh helikopter parenting saat anak memasuki usia SD, orang tua memastikan anaknya mendapatkan guru atau pelatih tertentu. Pilah pilih teman anaknya, juga aktivitas yang dilakukan. Termasuk terlalu membantu PR anak di rumah.
3. Usia remaja
Walupun anaknya sudah remaja bahkan berstatus mahasiswa, pola asuh helikopter ini terus membayangi. Contohnya, orang tua menghubungi dosen ketika nilai anaknya jelek, mengatur jadwal kuliah atau mengawasi kebiasaan olahraga yang seharusnya bisa dilakukan sendiri oleh anaknya.
Plus Minus Pola Asuh Helikopter
Apa pun bentuk pola asuh helikopter yang diterapkan, pahami ada plus minus di baliknya yang perlu Mums ketahui. Dengan begitu, Mums bisa bersikap lebih jernih dan objektif terhadap pola asuh helikopter ini.
Sisi baik dari pola asuh helikopter, di antaranya anak cenderung disiplin, mengerjakan PR, dan siap dengan rutinitas atau kegiatannya. Selain itu orang tua selalu tahu kondisi anak, siap membantu jika ada masalah akademik, kesehatan, maupun mentalnya.
Sementara itu sisi minus dari pola asuh helikopter di antaranya, kepercayaan diri anak rendah karena selalu didampingi bahkan dibantu, keterampilan coping yang rendah karena anak tidak belajar menghadapi kegagalan, kecewa, atau kehilangan.
Selain itu kecemasan meningkat, keterampilan hidup berkurang, mulai dari tidak bisa mengikat tali sepatu hingga mencuci pakaian karena selama ini dikerjakan orang tua. Juga kurangnya kemampuan advokasi diri sebab anak tidak terbiasa bertanya, meminta klarifikasi, atau berbicara untuk dirinya sendiri.
Mums, itulah penjabaran seputar pola asuh helikopter yang perlu dipahami. Ada plus minus di dalamnya, ada potensi dan kebaikan yang menyertai. Pada intinya, keterlibatan seimbang orang tua terhadap tumbuh kembang anaknya. Dampingi tanpa harus menghambat pertumbuhan dan kemandirian anak, adalah cara paling efektif untuk tetap hadir dan peduli dengan perkembangan si Buah Hati.
Untuk Mums yang ingin berkonsultasi seputar pola asuh, Mums bisa melakukannya secara online di aplikasi Teman Bumil dengan para pakar parenting yang kompetern. Dapatkan pula berbagai artikel menarik lainnya di sini.
Referensi :
Parents. what-is-helicopter-parenting
-
# Anak
-
# Psikologi Anak
-
# Pola Asuh