Pertimbangan Jika Ingin Resign dan Jadi Full Time Mom
Tidak semua Mums bisa menjalankan fungsi ganda pada saat yang bersamaan, yaitu menjadi ibu dan menjalani karier atau tetap bekerja. Banyak yang dihadapkan pada situasi sulit dan mesti memilih salah satu di antara tetap bekerja atau berhenti bekerja untuk menjadi Full Time Mom.
Tentu saja apa pun pilihannya pasti diambil berdasarkan berbagai pertimbangan tertentu. Termasuk jika pilihan tersebut adalah berhenti bekerja, guna menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya yang mengurus keluarga.
Sebelum Berhenti Bekerja, Ini yang Mesti Dipertimbangkan
Menjadi Full Time Mom memang tidak mudah, apalagi bila selama ini sudah menjadi wanita karier dengan perjalanan panjang dan penuh liku. Alias karier impian yang akhirnya bisa terwujud. Namun ketika dihadapkan pada pilihan berhenti bekerja untuk fokus mengurus keluarga dan anak-anak, tentu saja tidak bisa diabaikan begitu saja.
Untuk para Mums yang sedang berada di posisi dilematis ini, berikut beberapa hal yang mesti dipertimbankan sebelum memilih berhenti bekerja :
1. Finansial
Faaktor ekonomi sering kali jadi pertimbangan utama dalam menambil keputusan untuk berhenti bekerja atau tidak. Karena itu pertimbankan kondisi keuangan keluarga sebelum ambil keputusan. Menjadi Full Time Mom artinya berhenti mendapatkan penghasilan tetap dan bergantu pada suami. Perhatikan pula rencana jangka panjang seperti membeli rumah, menabung pendidikan anak, atau investasi. Jadi, pastikan urusan finansial tidak ada masalah.
2. Jaminan sosial
Berhenti bekerja juga membawa konsekuensi lainnya seperti terhentinya jaminan sosial maupun tabungan pensiun. Pastikan hal ini sudah dipertimbangkan baik-baik. Apalagi jika selama ini dua pos anggaran tersebut ditanggung oleh kantor.
3. Dampak emosional dan identitas diri
Tidak semua soal uang. Berhenti bekerja juga bisa berdampak pada identitas diri yang selama ini dibangun, belum lagi dampak emosional yang muncul terutama di masa-masa awal berhenti bekerja. Banyak Mums yang merasa kehilangan sebagian identitasnya setelah berhenti bekerja. Merasa kehilangan interaksi sosial dengan teman kerja, monoton, kurang stimulasi intelektual. Pastikan sebelum berhenti bekerja, Mums siap menghadapi hal ini.
4. Rencana karier jangka panjang
Pertimbangkan arah karier ke depan, apakah akan kembali bekerja suatu hari nanti, termasuk seberapa cepat perubahan atau perkembangan karier ini di masa depan. Termasuk apakah akan menjadi freelance atau ikut kursus maupun webinar online.
5. Siapkan mental dan emosional
Mengasuh anak sepanjang hari bukan hal yang mudah. Butuh energi dan kesabaran luar biasa. Pastikan sebelum berhenti bekerja, Mums mempersiapkan diri terkait hal ini. Jika Mums cenderung merasa terisolasi atau sulit menghadapinya, mungkin perlu mencari komunitas, playdate atau kegiatan lain yang tetap terhubung dengan dunia luar.
6. Komunikasi dengan pasangan
Bicarakan rencana berhenti bekerja dengan pasangan. Beberapa hal yang wajib dibicarakan seperti urusan finansial, pembagian tugas rumah tangga, target jangka panjang, ekspektasi peran masing-masing termasuk potensi masalah yang mungkin timbul nantinya.
7. Rutinitas tanpa libur
Menjadi Full Time Mom artinya melakukan rutintas tanpa libur. Pastikan sebelum berhenti bekerja, Mums siap menghadapinya. Sebab menjadi Full Time Mom artinya tidak ada cuti, tidak ada jam istirahat formal, tidak ada libur akhir pekan, anak dan rumah jadi prioritas utama setiap saat.
8. Jangan terburu-buru
Keputusan berhenti bekerja mesti diambil dengan kesadaran dan waktu yang cukup. Jadi, jangan ambil keputusan ini secara terburu-buru. Luangkan waktu atau buat target khusus sehingga persiapannya akan lebih matang dan maksimal.
Mums, itulah beberapa hal yang mesti menjadi pertimbangan sebelum memutuskan berhenti bekerja. Memang tidak mudah dan tidak semua orang bisa melewatinya. Karena itu pertimbangkan dengan matang dan komunikasikan segala sesuatunya dengan pasangan juga anak-anak, jika mereka sudah bisa diajak berdiskusi.
Sehingga ketika Mums sudah mantap memilih berhenti bekerja, maka segala sesuatunya sudah siap untuk menerima keputusan tersebut. Sebab berhenti bekerja adalah keputusan besar yang tidak bisa sembarangan dalam memutuskannya.
Untuk Mums yang masih dilanda kondisi dilematis, atau masih maju mundur terkait keputusan berhenti bekerja, Mums bisa melakukan konsultasi secara online di aplikasi Teman Bumil dan dapatkan kesempatan bertanya langsung dengan para pakar yang kompeten di sini.
Referensi :
Whattoexpect. What Is a SAHM and Is It Right for You?
Momjunction. pros-and-cons-of-being-a-stay-at-home-mother
-
# ibu rumah tangga