Tak Hanya Memenuhi Nutrisi, Menyusui Juga Jadi Momen Penting bagi Ibu dan Ayah

Tumbuh kembang bayi akan berlangsung sangat pesat di 1.000 hari pertama kehidupannya. Maka itu, periode ini disebut juga sebagai periode emas yang krusial bagi ibu dan tentunya bayi.

Selama periode ini, bayi memerlukan pemenuhan nutrisi melalui ASI secara optimal untuk mendukung tumbuh kembangnya. Sayangnya, momen pemberian ASI atau menyusui mungkin bukanlah hal yang mudah bagi semua ibu. Oleh karena itu, bukan hanya dibutuhkan kesabaran ibu, tetapi juga dukungan dari lingkungan sekitar untuk menyukseskan proses menyusui ini.

Baca juga: Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasinya

Menyusui Lebih dari Sekadar Pemenuhan Nutrisi untuk Bayi

Menyusui merupakan aktivitas mendasar yang sangat diperlukan di awal kehidupan bayi. Perlu diketahui, pada awal kehidupannya, dinding usus bayi belum terbentuk sempurna. Pada masa ini, sebenarnya hanya komposisi ASI lah yang benar-benar dapat dicerna oleh sistem pencernaan bayi dan secara bersamaan juga menyempurnakan dinding ususnya. Tak hanya itu, komposisi ASI setiap ibu juga mungkin berbeda. Pasalnya, ASI benar-benar menyesuaikan kebutuhan sang anak.

Dalam sesi talkshow yang diadakan saat acara Peluncuran Pigeon New SofTouch Nursing Bottle Biomass-PP Wide Neck (17/9) lalu, dokter spesialis anak, dr. I.G.A.N. Pratiwi, Sp.A., MARS., mengatakan bahwa menyusui tidak hanya sebatas memberikan ASI kepada bayi, tetapi juga memberikan sejumlah manfaat lain bagi ibu dan bayi.

“Menyusui bukan cuma memberi asi, tetapi juga dapat meningkatkan bonding antara ibu dan anak, serta memberikan stimulus pada payudara yang dikenal dengan neuro-hormonal behaviour. Hal inilah yang nantinya dapat meningkatkan produksi ASI,” jelas dokter Tiwi.

Keberhasilan proses menyusui tentunya juga tak hanya melibatkan ibu, tetapi juga peran ayah dan lingkungan di sekitar ibu. Penelitian mengungkapkan bahwa keberhasilan menyusui tanpa kehadiran ayah itu tidak akan pernah terwujud. Oleh karena itu, menurut dokter Tiwi, peran ayah benar-benar sangat dibutuhkan dalam proses menyusui, terlebih di 6 minggu pertama kehadiran bayi.

“Di minggu-minggu pertama ini, ibu pasti akan menyesuaikan dirinya dengan rutinitas baru. Ga heran kalau ibu pasti akan ngerasa capek banget. Belum lagi di awal-awal setelah melahirkan biasanya ASI tidak akan langsung banyak. Nah, kalau tidak ada dukungan dari suami yang meyakinkan istrinya bahwa hal tersebut tidak masalah, mungkin istri bisa aja jadi stres. Akibatnya nanti produksi ASI nya makin sedikit,” ungkap dokter Tiwi.

Dukungan dari suami bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari memberikan perhatian pada istri hingga membantu merawat bayi, seperti menyendawakan atau menggantikan popoknya.