Bernadette Andika Gitawardani
16 April 2020
pexels.com

Tak Hanya Orang Dewasa, Balita Juga Bisa Bau Mulut!

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Yurika Elizabeth Susanti

 

Bau mulut adalah kondisi umum yang bisa dialami oleh siapa saja. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan istilah halitosis. Tak hanya orang dewasa, bau mulut ternyata juga bisa dialami oleh balita. Sebagian besar bau mulut pada balita dapat disebabkan oleh aktivitas bakteri di mulut, hidung atau gigi. Meski begitu, masih ada beberapa faktor lain yang bisa memicu bau mulut pada balita. Ketahui penyebabnya agar Mums dapat segera mengatasinya.

 

Penyebab Bau Mulut pada Balita

Bau mulut bisa menjadi masalah umum, termasuk pada balita yang dalam kondisi sehat. Jika si Kecil mengalami bau mulut atau halitosis, Mums harus segera mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu agar dapat mengetahui penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa penyebab bau mulut pada balita.

 

1. Mulut kering

Mulut kering bisa menyebabkan bau mulut. Jika si Kecil bernapas melalui mulut karena hidung tersumbat, maka kemungkinan akan mengganggu bakteri mulut dan menyebabkan bau tidak sedap pada mulutnya.

Hal ini karena kondisi tersebut memicu pertumbuhan bakteri anaerob oral, lendir yang berlebihan di tenggorokan, kekurangan oksigen dan air liur. Semua kondisi ini dapat menyebabkan ekskresi senyawa berbau busuk yang disebut senyawa sulfur volatil atau VSC dari bakteri.

Kebiasaan balita lainnya seperti mengisap jari atau mengemut berbagai objek, juga dapat membuat mulut si Kecil kering, yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan bakteri.

 

2. Kebersihan mulut yang buruk

Tidak menjaga kebersihan mulut dalam waktu lama dapat menyebabkan bau mulut. Bakteri di mulut akan bereaksi dengan partikel makanan yang tersangkut di sela-sela gigi, di belakang lidah, atau di permukaan amandel.

3. Benda asing di hidung

Balita mungkin saja tanpa sengaja memasukkan suatu objek, seperti kacang, biji-bijian, atau mainan, ke lubang hidunya. Ini bisa membuat mereka bernapas melalui mulut dan menciptakan bau mulut.

 

4. Perawatan gigi yang buruk

Perawatan gigi yang buruk, seperti abses gigi, penumpukkan karang gigi, dan gigi berlubang, dapat menyebabkan bau mulut.

 

Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Menyikat Gigi Anak

 

5. Konsumsi makanan

Konsumsi makanan, seperti bawang putih atau keju, dapat menyebabkan bau mulut untuk sementara waktu.

 

6. Kesehatan yang buruk

Seorang balita yang menderita penyakit tonsilitis, sinusitis, gastroesophageal reflux disease (GERD), atau alergi musiman dapat mengalami bau mulut. Kondisi seperti gingivitis, seriawan, dan sinusitis akut pada balita juga dapat menyebabkan bau mulut. Gingivostomatitis adalah kondisi lain di mana balita menderita nyeri pada gusi, gusi merah, dan bau mulut.

Meskipun jarang terjadi, infeksi yang disebabkan oleh helicobacter pylori juga dapat menyebabkan bau mulut.

 

7. Penggunaan obat-obatan

Terkadang, penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan bau mulut pada balita. Proses pemecahan bahan kimia dalam obat-obatan lah yang jadi alasannya.

 

Beberapa faktor di atas dapat menyebabkan bau mulut sepanjang hari pada balita. Namun jika bau mulut terjadi pada saat si Kecil bangun tidur, ini adalah kondisi yang sangat umum dan normal terjadi ya, Mums Bau mulut ini disebabkan air liur bekerja aktif ketika balita terjaga guna menjaga mulut tetap bersih dan segar. Sementara saat tidur, air liur tidak diproduksi dan otot mulut berhenti bekerja. Akibatnya, bakteri mulai menumpuk dan menyebabkan bau mulut.

 

Bagaimana Cara Menghilangkan Bau Mulut pada Balita?

Untuk menghilangkan bau mulut pada bayi, menjaga kesehatan mulut adalah kuncinya. Selain itu, meningkatkan produksi air liur juga dapat mengurangi pertumbuhan bakteri. Berikut ini beberapa cara yang dapat Mums lakukan di rumah untuk mengatasi bau mulut pada balita.

 

1. Ajari anak untuk menyikat gigi guna melawan bakteri. Menyikat gigi secara rutin sebanyak 2 kali sehari menggunakan sikat gigi yang lembut akan menghilangkan sisa makanan yang masih tersangkut di gigi dan mencegah terjadinya pembusukan.

2. Ajak anak untuk minum lebih banyak air. Ini dapat membantu meningkatkan produksi air liur.

3. Gunakan pasta gigi non-abrasif. Gunakan pasta gigi fluoride yang direkomendasikan oleh dokter gigi.

4. Bersihkan gigi anak dengan benang floss. Ini dapat menghilangkan partikel sisa makanan di sela gigi yang tidak terjangkau sikat gigi.

5. Ganti sikat gigi secara rutin setiap 3 bulan sekali.

6. Jika anak terbiasa mengisap jari atau benda lain, sering-seringlah mencuci tangannya dan juga mainan-mainannya.

7. Kunjungi dokter gigi secara rutin setelah anak menginjak usia 1 tahun.

 

Nah Mums, itulah beberapa penyebab bau mulut pada balita. Meski terkesan sepele, jangan sampai deh si Kecil mengalaminya. Pasalnya, bau mulut adalah pertanda awal dari permasalahan gigi dan mulut, yang bisa semakin parah jika diabaikan. Maka dari itu, segera lakukan langkah-langkah yang telah disebutkan untuk mengatasi bau mulut si Kecil. (AS)

 

 

Sumber:

 

  • # TBN Kesehatan
  • # TBNBulan24
  • # Bayi & Balita
  • # Kesehatan Mulut
  • # TBN 2 Tahun