GueSehat
01 April 2019
pexels.com

Mums, Hati-hati Penyakit Mata pada Bayi Baru Lahir

Meski penglihatan bayi masih buram di beberapa minggu pertama setelah kelahiran, bukan berarti ia tidak berisiko mengalami penyakit mata lho, Mums.

 

Justru, mata mungilnya yang masih sangat sensitif ini sangat perlu diperhatikan. Kotoran kecil sekalipun jika masuk ke dalam mata bayi, bisa berisiko menimbulkan penyakit mata, seperti mata berair, kelopak mata berkerak, atau mata juling.

 

Baca juga: 11 Masalah Kulit yang Sering Menyerang Bayi Baru Lahir

 

Permasalahan Mata pada Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir akan mulai melihat objek-objek di sekitarnya pada usia sekitar 6-8 minggu. Meski begitu, bukan berarti si Kecil tidak berisiko mengalami penyakit mata.

 

Beberapa bayi ada yang menderita penyakit mata ketika proses kelahiran terjadi, tepatnya ketika mereka melewati jalan lahir. Namun, ada pula beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan penyakit mata pada bayi baru lahir, seperti genetik, kelainan, ataupun lingkungan luar.

 

Penyakit Mata yang Umum Dialami Bayi Baru Lahir

Ada banyak jenis penyakit mata yang bisa dialami oleh bayi baru lahir. Berikut ini 3 penyakit mata yang umum terjadi pada bayi baru lahir.

 

1. Infeksi mata bayi

Ophthalmia neonatorum adalah jenis infeksi mata atau konjungtivitis yang cukup sering dialami oleh bayi baru lahir. Pada tahun 1800-an, seorang dokter bernama Carl Crede menemukan bahwa bayi yang mengalami infeksi mata ini umumnya terlahir melalui persalinan pervaginam.

 

Carl menemukan bahwa infeksi tersebut disebabkan oleh penyakit gonore (penyakit menular seksual). Apabila infeksi mata ini tidak diobati, maka dapat menyebabkan kebutaan pada bayi.

 

Dari kasus tersebut, Carl mencoba melakukan pengobatan dengan cara menanamkan perak nitrat ke mata bayi baru lahir. Pengobatan tersebut lumayan berhasil dan membuat angka kasus infeksi mata bayi menurun.

 

Sayangnya, perak nitrat yang tertanam pada mata bayi baru lahir lama-kelamaan bisa terasa menyakitkan dan justru menyebabkan konjungtivitis toksik.

 

Karenanya, dunia medis akhirnya mengembangkan jenis obat lain guna mengobati infeksi mata pada bayi baru lahir. Obat tersebut adalah salep mata eritromisin.

 

Eritromisin dapat membuat mata bayi yang terkena infeksi menjadi lebih nyaman dan efektif mengurangi infeksi akibat gonokokus dan klamidia. Sebagai informasi, saat ini klamidia menjadi penyebab utama infeksi mata bayi baru lahir selain gonore.

 

Untuk mencegah infeksi mata bayi baru lahir, biasanya dokter akan menyarankan persalinan caesar jika Mums terdeteksi mengalami infeksi. Maka dari itu, pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan selama masa kehamilan agar mengetahui kondisi kesehatan Mums.

 

Baca juga: Tips Merawat Bayi Baru Lahir

 

2. Saluran air mata tersumbat

Bayi baru lahir biasanya akan mulai mengeluarkan air mata pada usia sekitar 3 minggu. Nah, pada saat ini terjadi, cobalah perhatikan produksi atau pengeluaran air matanya.

 

Beberapa bayi terlahir dengan kondisi saluran air mata yang tersumbat. Saluran air mata yang tersumbat dapat menyebabkan air mata berkumpul di mata dan tertimbun di bagian pipi.

 

Dalam beberapa kasus, air mata yang tidak mengalir dengan baik bisa membuat infeksi bakteri berkembang dengan pesat. Saluran air mata yang tersumbat pada bayi baru lahir harus segera ditangani oleh dokter, karena biasanya membutuhkan penanganan yang serius.

 

Meski begitu, sebagian besar kasus akan sembuh dengan sendirinya, karena saluran akan terbuka pada tahun pertama kehidupannya.

 

Untuk mengurangi risiko infeksi, Mums bisa menggunakan waslap lembut atau bola kapas yang telah dibasahi dengan air hangat untuk membantu membersihkan mata bayi.

 

Lakukan ketika mata bayi sedang terpejam. Usap dengan lembut kedua matanya menggunakan kain atau bola kapas yang berbeda dari bagian dalam hingga ke sudut terluar mata.

 

Apabila infeksi tampak semakin parah atau terjadi pembengkakan pada kelopak mata, segera konsultasikan kepada dokter. Biasanya, dokter anak akan merujuk si Kecil ke dokter spesialis mata.

 

3. Leukokoria (pupil mata putih)

Kondisi lain yang juga sering terjadi pada mata bayi baru lahir adalah leukokoria atau pupil mata berwarna putih. Leukokoria bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti katarak dan retinoblastoma. Beberapa bayi memang ada yang terlahir dengan kondisi-kondisi seperti ini.

 

Katarak sendiri merupakan kondisi ketika lensa alami mata mengalami pengaburan, sehingga tidak dapat melihat dengan jelas. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut, yaitu sekitar 50-60 tahun.

 

Namun, beberapa bayi memang ada yang terlahir dengan kondisi ini. Operasi katarak kemungkinan akan dilakukan untuk mencegah masalah penglihatan permanen di kemudian hari.

 

Penyebab lain dari leukokoria adalah kanker mata langka yang disebut dengan retinoblastoma. Retinoblastoma berkembang di dalam retina, lapisan di bagian belakang mata yang peka terhadap cahaya.

 

Retinoblastoma harus segera diobati, karena dapat merusak kondisi mata secara permanen. Bahkan, sel kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain.

 

Bayi baru lahir memang memiliki kondisi tubuh yang masih sangat sensitif. Perawatan yang tidak tepat bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit mata. Maka dari itu, pastikan Mums selalu menjaga kebersihan diri si Kecil dan rutin memeriksakannya ke dokter. (BAG/AS)

 

 

Sumber:

"Eye Problems in Babies" - The Bump

"How to Keep Newborn Eyes Healthy" - Very Well Health

 

  • # TBN Kesehatan
  • # TBNBulan1
  • # Newborn
  • # Bayi & Balita