GueSehat
27 November 2017
guesehat.com

Hati-hati Tertular Infeksi Mata Ikan di Toilet Umum!

Pernahkah Geng Sehat mendengar kata verruca? Verruca adalah salah satu penyakit kulit yang terjadi karena infeksi virus, tepatnya Human Papilloma Virus (HPV). HPV merupakan penyebab penyakit kulit yang biasa dikenal dengan istilah kutil. Yep, verruca adalah salah satu bentuk penyakit kutil yang menyerang telapak atau jari-jari kaki. Verruca dikenal dengan istilah lain, yaitu plantar warts atau mata ikan di Indonesia.

 

Sebenarnya mata ikan bukanlah suatu penyakit yang berbahaya. Akan tetapi, mata ikan yang tumbuh pada telapak kaki menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan terasa menyakitkan saat berjalan atau beraktivitas.

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Kaki dan Rambut Mums saat Sedang Hamil!

 

Selain itu, kulit di sekitar area mata ikan akan mengeras, yang biasa kita kenal sebagai kapalan, dan akan menambah rasa tidak nyaman pada telapak kaki. Gejala lain dari mata ikan di antaranya:

  • Biasanya berbentuk bulat atau oval.

  • Kadang tidak teraba karena berbentuk datar, namun kadang dapat berbentuk benjolan.

  • Warna kulit yang terinfeksi biasanya putih, kadang terdapat bintik hitam pada bagian tengahnya.

  • Ukurannya bervariasi dengan diameter antara 1-10 mm.

  •  

    Cara mudah untuk membedakan mata ikan dengan kapalan (corn) adalah dengan mencubit area yang diduga terkena mata ikan. Apabila terasa sakit, kemungkinan Kamu menderita mata ikan. Namun bila tidak terasa sakit, maka itu bukan mata ikan. Lain halnya apabila Kamu menekan area tersebut. Mata ikan tidak terasa sakit apabila ditekan, sedangkan kapalan (corn) akan terasa sakit jika permukaannya sedikit ditekan.

     

    Pada dasarnya, mata ikan adalah penyakit infeksi. Selain itu, umumnya ini dapat ditularkan apabila seseorang bersentuhan secara langsung dengan virus penyebab, misalnya bersentuhan dengan area mata ikan penderita maupun bertukar alas kaki dan kaus kaki.

     

    Lantai kamar mandi umum, kolam renang, dan toilet umum juga dapat menjadi area penularan penyakit ini. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu mengenakan alas kaki sendiri apabila berada di toilet umum, kamar mandi umum, maupun kolam renang.

    Baca juga: Bolehkah Pipis di Kolam Renang?

     

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mata ikan dapat hilang dengan sendirinya setelah kurang lebih 2 tahun. Apabila tidak terasa sakit dan mengganggu, mata ikan tidak memerlukan perawatan khusus. Namun dengan adanya risiko penularan ke bagian tubuh lain, sebaiknya mata ikan dihilangkan atau diobati.

     

    Ada beberapa cara penanganan yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, antara lain:

    1. Pengobatan Kimiawi

    Dengan menggunakan asam kuat, bisa menggunakan obat yang mengandung asam salisilat, mampu melunakkan lapisan keratin kulit yang keras. Asam salisilat juga dapat digunakan untuk mengurangi kapalan (corn). Selain asam salisilat, dapat juga digunakan asam laktat. Ada juga yang berupa kombinasi keduanya. Obat-obat jenis ini pada umumnya berbentuk larutan, yang digunakan dengan cara dioleskan 1 kali sehari pada permukaan mata ikan. Namun, sebelumnya bersihkan dan rendam area kulit yang terkena mata ikan dengan air hangat selama beberapa menit, agar permukaan mata ikan melunak dan mempermudah obat untuk bekerja. Setelah penggunaan beberapa kali, kulit yang terkena mata ikan akan terkelupas dengan mudah. Disarankan agar obat ini tidak terkena pada bagian kulit yang sehat, karena dapat menyebabkan iritasi.

    1. Penggunaan Lembaran Adhesive atau Plester

    Penggunaan lembaran adhesive atau plester secara efektif dapat mengurangi lesi yang tebal (thick lessions). Gunakanlah losion untuk membantu menjaga kulit tetap lembap.

     

    Jika sudah dilakukan penanganan di atas namun mata ikan tidak kunjung hilang, sebaiknya konsultasikan kepada dokter, agar dapat ditangani dengan tindakan medis yang sesuai.

     

    Beberapa tips agar tidak tertular penyakit ini antara lain:

    1. Menjaga kebersihan kaki dengan cara mencuci kaki menggunakan sabun setelah beraktivitas di luar rumah.

  • Selalu menggunakan alas kaki apabila beraktivitas di luar rumah, terutama bila ke kolam renang, toilet umum, ataupun kamar mandi umum.

  • Tidak menggunakan alas kaki ataupun kaus kaki milik orang lain.

  •  

    Semoga informasinya bermanfaat untuk Gengs Sehat. Kaki sehat, melangkah pun tenang dan nyaman! (Team Medical/AS)

     

    • # Perawatan Tubuh
    • # Penyakit
    • # Gue Sehat dari Muda
    • # HPV