Ella Nurlaila
26 Juni 2025
Shutterstock

Mengatasi Bayi yang Mengalami Pilek, Jangan Panik!

Pilek tidak hanya dialami anak-anak dan orang dewasa. Bayi baru lahir atau usia di bawah 6 bulan juga rentan mengalami pilek. Bayi  terlahir dengan daya tahan tubuh masih rendah, dan ia membutuhkan waktu hingga sistem pertahanan tubuhnya berkembang dan matang.


 Inilah yang menyebabkan si Kecil tetap bisa terpapar infeksi viral, seperti penyakit pilek. Tapi, berbahayakah jika bayi baru lahir sudah sakit pilek dan bagaimana mengatasinya?

Baca juga: Daftar Obat-Obatan Wajib di Rumah yang Berguna Saat Punya Anak Kecil

Pilek pada Bayi Baru Lahir

Pilek sebenarnya adalah bagian dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) disebabkan oleh virus. ISPA atau batuk pilek merupakan penyakit yang sangat umum menyerang anak-anak setelah ia berusia 6 bulan. 


Data menunjukkan, dalam dua tahun pertamanya, setidaknya si Kecil akan mengalami pilek sebanyak 6-8 kali. Semakin bertambah usia, si Kecil pun akan makin sering pilek karena terpapar dari sekolah, tempat penitipan anak, tempat bermain, serta tempat umum lainnya.


Namun, bagaimana jika terjadi pada bayi? Penyakit ini tak bisa dianggap remeh jika terjadi pada bayi baru lahir. Pasalnya, pilek bisa sangat mudah berubah menjadi kondisi yang lebih serius, yaitu pneumonia dan croup (penyumbatan saluran pernapasan atas). 


Kedua penyakit tersebut menunjukkan gejala serupa dengan pilek. Itulah kenapa, jika si Kecil terkena pilek di bawah usia 3 bulan, Mums harus segera memeriksakannya ke dokter spesialis anak, terutama jika disertai gejala demam.


Gejala Ispa pada bayi

Gejala khas yang ditunjukkan jika bayi terinfeksi pilek, antara lain:

  • Keluarnya ingus berwarna bening dan cair sebagai gejala awal, yang kemudian perlahan berubah menjadi kental dan berwarna kekuningan/kehijauan.

  • Rewel.

  • Demam.

  • Bersin-bersin.

  • Batuk, terutama di malam hari.

  • Frekuensi menyusu berkurang.

  • Kesulitan menyusu akibat hidung tersumbat.

  • Sulit tidur.


  • Mums perlu mewaspadai gejala lain yang mungkin saja menyertai pilek si Kecil dan segera bawa ia ke dokter karena berisiko menjurus pada penyakit yang lebih serius. Tanda-tandanya adalah:

    • Ruam.

    • Muntah.

  • Diare.

  • Batuk tiada henti, bahkan terdengar sangat nyaring.

  • Mengeluarkan suara tangisan yang tidak seperti biasanya.

  • Pada daerah dada tampak retraksi (tarikan dinding dada bagian bawah) setiap kali bernapas.

  • Ingus yang sangat kental dan berwarna hijau/berdarah.

  • Demam berlangsung 5-7 hari.

  • Memegang atau menarik telinga, atau area tertentu terlihat kesakitan. 

  • Menunjukkan tanda dehidrasi, seperti tidak berkemih sebanyak biasanya.

  • Menolak menyusu.

  • Semburat kebiruan di sekitar bantalan kuku atau bibir.


  • Cara Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir

    Seperti yang sudah disebutkan di awal, pemeriksaan oleh dokter spesialis anak akan sangat dianjurkan jika Mums menemui gejala pilek pada si Kecil, terutama jika ia berusia kurang dari 3 bulan. 

     

    Jika tidak ada yang serius, umumnya dokter akan menyarankan beberapa langkah perawatan di rumah yang mudah untuk memulihkan kondisi si Kecil, seperti:

     

    1. Susui si Kecil lebih sering

    Seperti yang Mums tahu, ASI merupakan asupan nutrisi sekaligus obat terbaik untuk bayi, karena mengandung antibodi, sel darah putih, dan enzim yang semuanya merupakan “agen penangkal” infeksi.

     

    2. Teteskan dua atau tiga air saline (air garam) ke dalam setiap lubang hidung

    Kemudian, gunakan penyedot khusus hidung bayi untuk menyedot lendir yang menyumbat hidungnya. Meneteskan air saline ke lubang hidung si Kecil dapat membantu mengencerkan lendir, sehingga mudah untuk disedot. 

     

    Air saline bisa Mums dapatkan dengan mudah di toko obat. Atau, juga bisa Mums buat sendiri dengan beberapa langkah berikut:

    • Campurkan ¼ sendok teh garam meja dan 1 cangkir air mendidih.

  • Tunggu campuran dingin bersuhu ruangan.

  • Simpan air garam di dalam botol yang bersih. Beri label kapan air garam tersebut dibuat.

  • Buang setelah 3 hari.

  • Mums bisa menggunakan cara ini maksimal 4 kali sehari. Jika berlebihan, dikhawatirkan akan melukai lapisan hidung si Kecil yang tipis.


    3. Memasang humidifier di rumah

    Udara kering menjadi salah satu penyebab hidung tersumbat dan membuat si Kecil sulit bernapas. Menyalakan humidifier di kamar dapat membantu meringankan hidung tersumbat. Pasalnya, alat tersebut dapat meningkatkan kelembapan udara di sekitar. Selain itu, humidifier juga bermanfaat menghilangkan ketidaknyamanan akibat gejala alergi yang sering menyerang saluran pernapasan.

     

    Jika semua sudah dilakukan dan tidak ada perbaikan, jangan ragu segera pergi ke dokter. Pada bayi, pilek bisa berdampak lebih serius daripada anak yang sudah besar. Mums bisa download aplikasi Teman Bumil untuk artikel lain seputar perawatan anak atau berkonsultasi dengan dokter.


    Sumber:

     Healthline. Colds in Newborn Babies.

    Cleveland Clinic. Common Cold in Babies.

    • # Pilek (Common Cold)
    • # TBN Kesehatan
    • # Bayi
    • # Pilek
    • # TBN 0-6 Bulan