Bernadette Andika Gitawardani
14 April 2022
pexels.com

Jangan Khawatir, Mums Bisa Tetap Bonding dengan Si Kecil Meski Tidak Menyusui Langsung

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Andreas Wilson Setiawan

Direct breastfeeding atau menyusui bayi secara langsung melalui payudara tak hanya bertujuan untuk memenuhi asupan nutrisi, melainkan juga meningkatkan bonding antara si Kecil dan Mums. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang dapat membuat Mums tidak bisa memberikan ASI secara langsung.

 

Dalam situasi seperti ini, memberikan ASI menggunakan botol menjadi alternatif demi tetap mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil. Namun, mungkin Mums bertanya-tanya, apakah bonding bisa tetap terbangun meski tidak menyusui langsung? Yuk, cari tahu jawabannya!

 

Baca juga: Mums, Hindari 5 Kesalahan Berikut saat Menyusui!
 

Penyebab Ibu Tidak Bisa Menyusui Langsung

Ada beberapa faktor yang membuat ibu tidak bisa menyusui secara langsung melalui payudara. Faktor ini bisa berasal dari Mums sendiri atau justri dari bayi. Secara lebih jelas, berikut beberapa faktor penyebab ibu tidak bisa menyusui langsung.

 

1. Jumlah produksi ASI yang terlalu sedikit

Setiap wanita terlahir dengan memiliki payudara. Namun, tidak semuanya dikaruniai pasokan ASI yang berlimpah. Ada sejumlah faktor yang membuat pasokan ASI terlalu sedikit, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan bayi. Beberapa di antaranya akibat jaringan kelenjar yang tidak mencukupi (payudara hipoplastik) serta pernah melakukan hipotiroidisme operasi payudara, seperti mastektomi atau dan operasi pengecilan payudara. Jika sudah begini, memberikan ASI dengan tambahan susu formula mungkin menjadi cara yang efektif agar nutrisi bayi bisa tetap terpenuhi.

 

 

2. Mengonsumsi obat yang menyebabkan kontraindikasi

Tidak semua obat aman dan cocok dikonsumsi oleh ibu hamil. Ada pula beberapa obat yang mungkin harus Mums konsumsi, tetapi menimbulkan risiko bagi bayi. Beberapa obat tersebut ialah:

- Obat kemoterapi.
- Obat antiretroviral.
- Yodium radioaktif.
- Beberapa obat penenang.
- Obat kejang.
- Obat-obatan yang dapat menyebabkan kantuk.
- Obat-obatan yang menekan pernapasan.

 

Selain berisiko bagi bayi, beberapa obat juga dapat menyebabkan penurunan suplai ASI. Jadi, mau tak mau Mums mungkin harus mencukupi kebutuhan nutrisi bayi dengan tambahan susu formula.

 

3. Mums mengalami penyakit menular

Banyak infeksi umum dapat diobati dan tidak memengaruhi proses menyusui atau membahayakan bayi. Namun, ada beberapa infeksi lain yang dapat menular kepada bayi melalui ASI. Beberapa infeksi tersebut antara lain:

- HIV.

- HTLV (Human T-cell lymphotropic virus 1 (HTLV-1), penyebab leukemia dan limfoma.

- Infeksi tuberkulosis aktif.

- Herpes di payudara.

 

4. Kondisi medis bayi

Sebagian besar bayi dapat menyusu. Bahkan bayi dengan kondisi prematur, bibir sumbing, atau down syndrome sekalipun tetap bisa menyusu secara langsung dengan teknik khusus.

 

Meski begitu, beberapa bayi ada yang terlahir dengan kondisi metabolisme genetik yang langka. Alhasil, menyusui secara langsung tidak mungkin dilakukan. Kondisi metabolisme genetik langka meliputi:

- Galaktosemia klasik, kondisi ketidakmampuan tubuh untuk memecah galaktosa.

- Fenilketonuria (PKU), kondisi di mana bayi tidak dapat memecah fenilanin, asam amino. Fenilanin yang menumpuk dapat menyebabkan kerusakan otak bayi.

 

Baca juga: Drama Menyusui Para Ibu Baru
 

Tips untuk Membangun Bonding Walau Bayi Menyusu Menggunakan Botol

Meskipun Mums tidak bisa menyusui bayi secara langsung, bukan berarti Mums tidak bisa membangun bonding dengan si Kecil. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun bonding dengan anak meski ia menyusu melalui botol:

  • Tetap maksimalkan kontak kulit dengan bayi. Kontak kulit adalah cara paling efektif untuk menjalin ikatan dengan si Kecil. Selama pemberian susu menggunakan botol, bukalah kancing bagian atas baju Mums agar bayi dapat tetap bersentuhan secara langsung dengan kulit Mums. Sentuhan hangat ini akan meningkatkan kadar oksitosin atau 'hormon cinta' pada Mums dan juga si Kecil. Hormon ini juga memegang peranan penting dalam membangun bonding antara bayi dan orang tua.
  • Saat menyusui bayi menggunakan botol, usahakan untuk tetap melakukan kontak mata dengannya. Menatap mata si Kecil akan membantu membangun ikatan yang kuat, meningkatkan hormon oksitosin, dan membuat Mums merasa lebih nyaman.
  • Bayi sudah dapat mengerti perasaan Mums. Jadi, gunakan waktu menyusui untuk berbicara dengannya. Ceritakan kepada si Kecil tentang orang tua dan keluarganya. Mums juga bisa menyanyikan lagu atau membacakan cerita untuknya. Bagi si Kecil, suara Mums terasa seperti musik indah di telinganya, sehingga ia akan merasa lebih tenang.
  • Pastikan untuk selalu berada di dekatnya. Jadikan momen menyusui ini menjadi momen yang berkualitas, meski Mums tidak menyusui secara langsung. Melalui kebersamaan ini, bayi akan merasakan cinta Mums untuk membentuk bonding yang kuat.

 

Tuh kan Mums, siapa bilang jika si Kecil menyusu menggunakan botol, ia tidak bisa memiliki ikatan bonding yang kuat dengan Mums? Mums masih bisa kok membangun ikatan kuat dengan si Kecil melalui beberapa cara yang telah disebutkan. Jangan merasa bersalah dan khawatir ya, Mums! (AS)

 

 

Referensi

First Cry Parenting. "Bonding With Your Bottle Fed Baby".

 

 

 

  • # Menyusui
  • # TBN Menyusui
  • # Bayi & Balita
  • # TBN 1 Tahun