Bernadette Andika Gitawardani
05 April 2021
freepik.com

Berbagi pada Sesama Dapat Mendukung Kecerdasan Emosional dan Sosial Anak

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Andreas Wilson Setiawan

 

Perkembangan fisik dan kecerdasan intelektual sering menjadi fokus perhatian orang tua ketika membesarkan si Kecil. Namun, di samping 2 aspek tersebut, orang tua juga tidak boleh melupakan pentingnya kecerdasan emosional dan sosial anak, mengingat kelak ia akan tumbuh dan berkembang, serta bersosialisasi dengan orang banyak.

 

Baca juga: Nola AB Three Ajarkan Anak Berbagi Cinta
 

Dukung Kecerdasan Emosional dan Sosial Anak dengan Berbagi

Menurut Psikolog Anak, Fathya Artha Utami, MPsi, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendukung kecerdasan emosional dan sosial anak adalah dengan mengajarkan empati atau berbuat kebaikan. Aktivitas sederhana ini ternyata memiliki dampak yang cukup besar terhadap perkembangan sosial emosional anak.

"Melatih empati adalah proses panjang untuk membesarkan anak yang memiliki kebaikan hati. Meski begitu, ada cara-cara sederhana yang dapat orang tua lakukan dalam keseharian. Misalnya, mengajak anak untuk bersyukur, bercerita tentang pentingnya membantu sesama, serta mengekspresikan kepedulian mereka terhadap orang lain maupun lingkungan," ujar Fathya dalam konferensi pers virtual peluncuran kampanye Bebelac #AnakHebatBerbagi pada Kamis, 25 Maret 2021 lalu.

Berbuat kebaikan tidak hanya dapat menjadikan anak lebih pintar, melainkan juga bisa menjadi bekal untuk membangun pertemanan yang sehat ketika mereka beranjak dewasa. Tak berhenti di situ, selain dapat membahagiakan orang sekitar, manfaat dari berbuat kebaikan juga dapat menjadikan anak-anak lebih optimis dan terbuka dengan dunia luar.

"Dengan berbuat kebaikan, anak cenderung memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang lebih baik. Pertemanan sehat ini yang nantinya menjadi kunci bagaimana akhirnya dia tumbuh jadi individu dewasa yang secure secara fisik dan mental," tambah Fathya.

Ketika berbuat baik, anak akan belajar bahwa ia akan mendapatkan feedback berupa pujian dari orang sekitar, yang membuat dirinya juga ikut puas. Sementara dari segi biologis, anak akan menjadi lebih bahagia ketika berbuat kebaikan. Hal ini karena adanya reaksi penurunan hormon kortisol atau yang dikenal juga dengan hormon stres. Semakin sering melakukan kebaikan, maka efek yang dirasakan, seperti hati yang tenang dan tidak tertekan, akan semakin meningkat.

Mengajarkan anak untuk berbuat baik perlu dilakukan sedini mungkin. Bahkan, Mums sudah dapat melakukannya sejak si Kecil berusia 3 tahun, yakni ketika kemampuan berbahasanya sudah mulai berkembang.

 

Baca juga: Ide Berbagi Selama di Rumah Saja, Tak Harus dalam Bentuk Materi
 

Tantangan Ekonomi Anak-anak di Indonesia

Mengajarkan anak berbuat kebaikan bisa dilakukan dari hal-hal kecil yang ada di sekitarnya, misalnya berbagi makanan ataupun meminjamkan mainan favoritnya. Nah, menyambut bulan Ramadan yang sebentar lagi akan datang, Mums juga bisa mengajak si Kecil untuk berbuat kebaikan kepada teman-teman sebayanya yang yatim piatu atau berada di panti asuhan.

Salah satu permasalahan sosial yang saat ini dihadapi oleh penduduk Indonesia adalah tantangan ekonomi. Data gabungan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2017 menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak-anak di Indonesia dengan anggota keluarga lebih dari 7 orang menghadapi tantangan ekonomi.

Secara lebih umum, pada 2020, BPS juga melaporkan bahwa jumlah penduduk yang menghadapi tantangan ekonomi meningkat cukup signifikan di masa pandemi, yaitu 10,19% dari total penduduk di Indonesia. Angka ini masih melampaui level yang diharapkan oleh pemerintah Indonesia, yaitu di bawah 10% dari total penduduk.

"Dari jumlah anak-anak yang menghadapi tantangan ekonomi tersebut, anak yatim di panti asuhan mengalami kondisi yang paling mengkhawatirkan. Oleh karena itu, dalam nuansa bulan Ramadan, kami mencoba memberi wadah bagi orang tua untuk berdonasi dan mengajak anak hebat mereka untuk menyebarkan kebaikan bersama kami. Dengan semakin banyak orang tua dan anak-anak yang terlibat dalam tujuan sosial ini, kami berharap lebih banyak anak Indonesia yang tercukupi kebutuhan nutrisinya dan bisa merayakan Idul Fitri dengan sehat dan ceria," jelas VP Marketing SN Indonesia Sri Widowati.

Kegiatan #AnakHebatBerbagi merupakan bagian dari kampanye Bebelac, yang bertujuan untuk memberi wadah bagi orang tua dalam membesarkan anak yang tidak hanya pintar, melainkan juga penuh empati dan kebaikan hati. Ada pun kampanye ini meliputi kegiatan untuk orang tua dan anak, talk show edukatif bersama para pakar, serta konten inspiratif.

"Sebagai orang tua, aku ingin sekali Zayn dan Zunaira bisa tumbuh menyeluruh, bukan cuma pintar, berani, tetapi juga punya kebaikan hati. Aku sadar aku perlu memberi contoh baik dan juga melibatkan mereka dalam kegiatan yang edukatif tetapi tetap menarik. Karena itu, kegiatan seperti #AnakHebatBerbagi ini bisa jadi wadah yang baik banget menurutku. Aku bisa berdonasi, melibatkan Zayn dan Zunay untuk kasih pesan kebaikan, dan bonusnya bisa ikutan mencukupi kebutuhan gizi anak yatim piatu di bulan Ramadan ini. Semoga banyak orang tua lain yang tergerak untuk berpartisipasi di kegiatan #AnakHebatBerbagi,” ungkap aktris, Syahnaz Sadiqah. (AS)

 

 

 

  • # TBN 3 Tahun
  • # TBN Tumbuh Kembang
  • # Bayi & Balita