Uliya Helmi Ali
22 Juli 2020
pixabay.com

3 Cara Mengajarkan Empati pada Anak

Banyak yang tidak menyadari bahwa anak-anak sudah bisa mulai menunjukkan tanda-tanda empati atau kekhawatiran sejak dini, bahkan sejak berusia 10 bulan. Contohnya seperti memperlihatkan ekspresi khawatir saat melihat seseorang menangis. 

 

Namun, perkembangan kemampuan empati setiap anak berbeda-beda. Jadi, Mums perlu tahu cara mengajarkan empati pada anak. Dengan mengetahui cara mengajarkan empati pada anak, Mums bisa membantu meningkatkan perkembangan psikologisnya.

 

Jika anak belajar cara bersikap empati sejak dini, ia akan memiliki kemampuan empati yang lebih kuat di masa depan ketika sudah dewasa. Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang baik hati, menghormati orang lain, dan lebih memahami orang lain. Empati bukanlah sifat yang tetap, sehingga bisa dikembangkan. Sifat ini bisa dikembangkan oleh bantuan orang tua. Jadi, Mums harus tahu cara mengajarkan empati pada anak. 

 

Baca juga: Si Kecil Sering Tidur Larut Malam, Harus Bagaimana?
 

3 Cara Mengajarkan Empati pada Anak

Mums bisa mengikuti tiga cara mengacarkan empati pada anak di bawah ini. Cara-cara ini simpel dan mudah diaplikasikan:

 

1. Perlihatkan Cara Menghargai Perasaan

Pertama-tama, Mums perlu menunjukkan kehangatan dan empati terhadap anak. Anak-anak mempelajari cara berperilaku dan berinteraksi dengan cara memerhatikan orang lain. Mums bisa menjadi role model yang baik dengan cara mengakui dan menghargai perasaan orang lain, serta memperlihatkan simpati ketika orang lain merasa sedih, marah, frustrasi, atau membutuhkan pertolongan.

 

Ketika anak menunjukkan emosi negatif, Mums harus mengakui apa yang ia rasakan. Mums perlu memberinya perhatian hingga ia merasa baik-baik saja. Anak-anak biasanya membutuhkan bantuan untuk bisa memahami apa yang mereka rasakan. Jadi jelaskan pada mereka tentang emosi-emosi tersebut. Sebagai contoh, jika anak menangis, Mums bisa berkata: "Sepertinya adik sedang kesal. Ada apa? Sini mama bantu,". Ini merupakan salah satu cara mengajarkan empati pada anak.

 

Baca juga: Mums, Ini Tips Mengatasi Sifat Pemalu pada Anak
 

2. Hubungkan Perasaan, Pikiran, dan Perilaku

Cara mengajarkan empati pada anak yang kedua adalah menghubungkan perilaku dan perasaan kepada anak, sehingga ia memahami konsep sebab dan akibat. Contohnya, Mums bisa berkata, "Si A merasa sedih karena si B mengambil mainannya. Apa yang bisa dilakukan untuk membantu A supaya ia tidak sedih lagi?"

 

Megajarkan anak tentang konsep sebab akibat bisa Mums lakukan lewat banyak cara, seperti menjelaskan sebuah cerita, menonton kartun, ataupun membacakan buku. Mums bisa menjelaskan tentang pikiran, perasaan, dan perilaku karakter-karakter tersebut. 

 

Hubungkan skenario-skenario fiksi tersebut dengan pengalaman anak. Misalnya, jika salah satu karakter merasa sedih karena rindu dengan orang tuanya, Mums bisa mengubungkannya dengan mengingatkan anak ketika ia pernah merasakan kesedihan yang serupa.  Salah satu cara mengajarkan empati pada anak ini bisa membantu anak untuk lebih memahami hubungan antara perasaan, pikiran, dan perilaku, termasuk perilaku memaafkan.

 

3. Membangun Suasana untuk Mendorong Sifat Empati Anak

Cobalah sesekali membangun suasana yang mendorong anak untuk berempati dan memahami orang lain. Misalnya, Mums bisa berpura-pura kehilangan sesuatu. Kemudian Mums mengekspresikan rasa sedih dan menjelaskan kepada anak bahwa ia butuh bantuan.

 

Jika anak berupaya membantu Mums, berilah pujian. Contohnya, Mums bisa mengatakan ,"Adik baik sekali mau membantu mama. Mama akan ingat kebaikan adik. Nantinya kalau adik butuh bantuan, pasti mama juga akan menolong adik,". Cara ini bisa membantu membiasakan anak supaya bisa lebih berempati. (UH)

 

Referensi

  • # Anak
  • # TBN Tumbuh Kembang
  • # TBN 3 Tahun
  • # Bayi & Balita