Amanda Sagarmatha
04 Mei 2020
pixabay.com

Ini Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Mencari Pengasuh untuk Anak

Informasi kesehatan ditinjau dan diedit oleh
dr. Yurika Elizabeth Susanti

Momen yang tidak pernah bisa dilewati dengan mudah oleh setiap ibu adalah mempercayakan anak pada pengasuh. Terlebih lagi jika Mums belum yakin, apakah si Kecil berada di tangan yang tepat.

 

Pengalaman mencari pengasuh biasanya sama sekali tidak semudah menghubungi kakek dan nenek si Kecil. Namun permasalahannya, tidak semua pasangan hidup berdekatan dengan orang tua.

 

Minimnya pilihan yang ada tentu membuat Mums terpaksa memaksimalkan upaya untuk menemukan pengasuh. Cermati yuk, pertimbangan penting apa saja yang harus Mums perhatikan saat mengeliminasi kandidat pengasuh si Kecil.

 

Baca juga: Membesarkan Anak Sambil Bekerja

 

Kelebihan dan Kekurangan Menitipkan Anak pada Pengasuh

Segala pilihan selalu ada dampak positif dan negatif. Begitu pula dengan memilki pengasuh anak. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya!

 

Kelebihan

  • Dengan mempekerjakan pengasuh, si Kecil dapat berada di rumah dengan nyaman. Ia akan merasa aman berada di lingkungan yang sudah ia kenal serta tidur di kasur empuknya sendiri.
  • Bayi bisa mendapatkan perhatian penuh dari pengasuhnya, asalkan pengasuh tidak dibebani oleh tugas dan tanggung jawab lain yang bisa mengalihkan perhatiannya.
  • Ada kesempatan bagi pengasuh untuk membangun bonding dengan si Kecil.

 

Kekurangan

  • Bila pengasuhnya sakit, tidak datang, atau tiba-tiba memutuskan untuk berhenti bekerja, Mums pasti kebingungan untuk mencari penggantinya.
  • Ikatan yang terlalu kuat antara pengasuh dan si Kecil dapat menimbulkan masalah ketika pengasuh mendadak pergi. Selain itu, selalu ada potensi berkembangnya rasa iri di hati Mums melihat kedekatan si Kecil dengan pengasuhnya.
  • Beberapa orang tua merasa kehilangan privasi jika ada pengasuh yang tinggal serumah.
  • Mempekerjakan pengasuh bisa menambah banyak biaya, apalagi bila Mums memilih tenaga pengasuh profesional.
 
Baca juga: 6 Nasihat Seputar Pengasuhan Bayi yang Jangan Langsung Dipercaya

 

Di Mana Mums Bisa Menemukan Pengasuh?

Ada beberapa rekomendasi tempat yang Mums bisa coba untuk menemukan pengasuh:

  • Para orang tua lain. Mums memiliki rekan atau teman yang berpengalaman merekrut pengasuh yang andal? Tanyakan informasi ini kepada mereka.
  • Organisasi setempat atau Persatuan Orang Tua Guru dan Murid (POMG). Jika Mums pernah menjadi bagian dari organisasi tertentu yang berkecimpung di dunia pengasuhan anak, coba tanyakan kepada anggota perkumpulan tersebut. Apalagi, komunikasi anggota perkumpulan zaman sekarang biasanya semakin dipermudah berkat layanan grup online di smartphone.
  • Agen pengasuh. Pengasuh profesional biasanya terdaftar di agen atau yayasan resmi. Periksalah referensi pengasuh yang tersedia, lalu sesuaikan profilnya dengan kriteria yang Mums butuhkan.
  • Koran atau media lokal. Periksalah kolom iklan di koran harian. Bila ada yang mencantumkan iklan tentang pengasuh, Mums bisa mencoba menghubunginya.

 

Apa Saja Hal yang Harus Ditanyakan saat Mewawancarai Pengasuh?

Sebaiknya, Mums menulis dengan rinci daftar tugas yang harus dilakukan oleh pengasuh sebelum Mums mewawancarainya. Namun, berhati-hatilah untuk tidak mencantumkan terlalu banyak tugas yang berpotensi membuat pengasuh lalai mengawasi si Kecil ya, Mums.

 

Selain itu, buatlah daftar pertanyaan yang bisa diajukan untuk mengorek profil si Pengasuh. Dengan demikian, Mums menjadi paham pengasuh seperti apa yang dicari untuk kebaikan Si Kecil. Berikut hal-hal yang bisa Mums tanyakan pada sesi wawancara:

  • Mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini?
  • Apakah pekerjaan terakhir Anda dan mengapa Anda berhenti?
  • Menurut Anda, apakah yang paling dibutuhkan oleh bayi seusia anak saya?
  • Bagaimana Anda akan menjalani hari bersama bayi seusia ini?
  • Bagaimana Anda melihat peran Anda terhadap bayi saya?
  • Ketika bayi saya mulai aktif dan lebih sulit diatur, bagaimana Anda akan menanganinya? Bagaimana Anda mendisiplinkan anak kecil?
  • Apakah Anda sudah memiliki anak? Apakah kebutuhan anak Anda akan mengganggu pekerjaan Anda?
  • Apakah Anda memiliki riwayat penyakit tertentu?

 

Sambil menyimak jawaban dari calon pengasuh, cermati pula kesan yang Mums tangkap dari profil orang tersebut selama sesi wawancara. Beberapa kesan yang Mums harus perhatikan, di antaranya:

  • Apakah calon pengasuh datang untuk sesi wawancara dengan keadaan rapi dan bersih? Baju yang kotor, rambut awut-awutan, dan kuku tangan kotor bisa menyimpulkan bahwa orang tersebut tidak bisa menjaga kebersihan dan sebaiknya tidak dipekerjakan.
  • Apakah ia tampak disiplin, teratur, rapi, tepat waktu, dan dapat diandalkan?
  • Apakah secara fisik ia sanggup menangani pekerjaan ini? Pertimbangkanlah jika calon pengasuh sudah berusia lanjut. Bayangkan bila si Kecil bertambah besar dan semakin aktif.
  • Apakah ia kelihatan baik terhadap anak-anak? Sesi wawancara akan semakin lengkap jika Mums mempersilakan ia untuk menghabisakan waktu dengan si Kecil. Amatilah cara mereka berinteraksi. Apakah ia tampak sabar, ramah, peka, dan sigap merespons kebutuhan si Kecil? Jika memungkinkan, Mums juga bisa menanyakan testimoni kepada agen, yayasan, atau orang yang dulu pernah mempekerjakannya.
  • Apakah ia tampak pintar? Mums tentu menginginkan pengasuh yang juga bisa mengajar anak seperti yang biasa Mums lakukan. Standar kecerdasan ini diperlukan untuk menciptakan aktivitas yang bermanfaat bagi si Kecil selama pengasuh hanya berdua saja dengannya.
  • Apakah Mums merasa nyaman dengan pengasuh ini? Inilah hal terakhir yang paling penting untuk dipertimbangkan. Bila Mums cocok dengannya, maka besar kemungkinan si Kecil juga akan cocok dengan pengasuhnya.

 

Jangan Cemas Bila Anak Dekat dengan Pengasuhnya

Setelah berhasil mendapatkan pengasuh, bukan berarti tugas Mums selesai sampai di situ. Mums akan bergulat dengan satu tahapan baru, yaitu masa adaptasi dengan pengasuh. Kadang, termasuk soal adaptasi hati.

 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa semua ibu pasti memerlukan waktu untuk menerima dan merasa senang dengan kehadiran pengasuh. Bahkan terhadap pengasuh yang sangat baik sekalipun.

 

Berikan kesempatan pada diri Mums untuk mengenal lebih dekat kepribadian pengasuh. Sejak awal, mintalah pengasuh untuk rutin melaporkan kegiatan yang ia lakukan selama merawat Si Kecil di rumah.

 

Dari caranya bercerita tentang perkembangan si Kecil atau kejadian yang dialami, Mums dapat menarik beberapa kesimpulan. Salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh pengasuh adalah ia harus mengingat bahwa si Kecil adalah anak Mums. Dengan demikian, segala keputusan penting tentang perawatan si Kecil harus diputuskan oleh Mums.

 

Bila pengasuh tampak kooperatif, maka Mums tak perlu khawatir. Dikutip dari buku Growing Up : Usia 0-12 Bulan oleh tim Parents Guide, inilah 5 alasan mengapa Mums tidak perlu cemas akan kedekatan pengasuh dengan si Kecil.

  1. Sebelum lahir, bayi telah ‘diprogram’ untuk terikat dengan ibunya. Beberapa saat setelah dilahirkan, si Kecil sudah bisa membedakan bau air susu ibu dan bau orang asing. Selama Mums memiliki ikatan yang kuat dengan si Kecil sejak awal, tidak perlu cemas akan hubungan barunya dengan pengasuh.
  2. Ikatan emosional antara ibu dan bayi sudah dimulai sejak sebelum kelahiran. Contohnya, bila Mums marah atau sedih, maka emosi tersebut akan memicu pengeluaran zat kimia dan hormon tertentu di dalam aliran darah. Akibatnya, kondisi ini juga dirasakan oleh janin. Jalinan emosi ini akan terus terhubung seumur hidup.
  3. Setiap bayi bisa terikat secara emosional pada lebih dari satu orang dewasa dalam kehidupannya. Jadi, wajar ya Mums jika si Kecil bisa menunjukkan rasa sayang kepada Dads, kakek, nenek, saudara, bahkan pengasuhnya. Yakinlah tidak ada yang bisa menggantikan perasaan di hati si Kecil terhadap Mums.
  4. Hubungan yang berkembang di antara anak dan pengasuh tidak akan mengurangi ikatan emosional antara si Kecil dan Mums. Pada beberapa kasus, faktanya hubungan dengan pengasuh yang baik bisa meningkatkan kemampuan si Kecil untuk semakin dekat dengan orang tuanya.
  5. Orang tua tidak perlu membangun ‘hubungan instan’ hanya agar bayi tetap lengket selamanya dengan mereka. Ikatan yang si Kecil miliki dengan Mums dan Dads akan terus berkembang, meskipun ia mempunyai interaksi yang intens dengan orang lain.

 

Pertahankan dan jagalah hubungan Mums dengan pengasuh. Hargailah waktu, tenaga, dan pikiran yang telah ia kerahkan untuk merawat buah hati Mums. Bila menurut Mums pengasuh yang tepat belum juga datang, maka jangan mengambil risiko dan cari kandidat yang lain. Jangan sampai si Kecil ditangani oleh pengasuh yang tidak sesuai dengan keinginan Mums. (TA/AS)

 

 

  • # TBN Psikologi
  • # Bayi & Balita
  • # TBN Parents Life
  • # TBN 3 Tahun