Kulit Ternyata Terus Berevolusi Sejak Bayi Hingga Dewasa!

Ada dua fakta menarik tentang kulit kita nih, Mums. Yang pertama, ternyata kulit kita terus melakukan evolusi dari waktu ke waktu. Kedua, kulit bayi itu jauh lebih sensitif daripada kulit anak-anak ataupun orang dewasa dan ternyata ini ada alasannya!

Kulit Terus Berevolusi sejak Bayi Hingga Dewasa

Pada umumnya, kita baru menyadari ada perubahan pada kulit ketika muncul guratan-guratan halus atau tumbuh keriput. Padahal, mulai dari bayi hingga dewasa, kulit terus melakukan evolusi tanpa kita sadari lho, Mums.

Waktu bayi, lapisan epidermis kulit lebih tipis, bantalan lemaknya tebal, terasa lembut, lembap, dan tidak kering. Skin barrier-nya belum matang, pelembap alamiahnya sudah terbentuk, tetapi jumlahnya masih sedikit, dan kandungan air pada kulitnya menguap lebih banyak daripada anak-anak dan orang dewasa.

Ketika memasuki masa kanak-kanak, lapisan kulit akan menjadi semakin matang. Mencapai usia 6 tahun, kulitnya pun akan sudah hampir sama dengan kulit orang dewasa. Saat dewasa, lapisan kulit telah terbentuk lengkap dan kadar air serta pH menjadi lebih rendah. Sementara pada lansia, fungsi skin barrier menurun, kulit pun menjadi kering, rapuh, dan mudah luka, sama seperti kulit bayi.

Kulit kita itu sendiri ada banyak sekali lapisannya. Lapisan yang paling atas disebut dengan epidermis. Lapisan kedua disebut juga dermis atau lapisan penunjang. Di situ, ada serabut kolagen. Di bawahnya, ada area yang kita sebut hipodermis atau lapisan lemak. Secara alamiah, pelembap dihasilkan oleh kulit kita sendiri!

Kulit Sensitif Bisa Diturunkan Secara Genetik!

Mums sudah tahu belum kalau kulit sensitif ternyata bisa diturunkan secara genetik? Sebelum itu, Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven, FINSDV, FAADV., staf Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI/ RSCM sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), dalam acara peluncuran Aveeno Dermexa, menyebutkan bahwa kulit sensitif merupakan kondisi saat kulit bereaksi berlebihan terdapat hal-hal yang biasanya tidak mengganggu.

Kondisi ini dapat terjadi saat ada gangguan pada fungsi skin barrier, disfungsi persarafan kulit, dan timbulnya reaksi peradangan pada kulit. Kulit sensitif menimbulkan rasa perih, terbakar, atau nyeri. Peradangan kulit tidak hanya bisa terjadi dari ibu atau ayah, lalu menurun ke anaknya, melainkan dari genetik lain. Jadi, tidak harus selalu dari satu keturunan. Bisa saja neneknya memiliki kulit sensitif, cucunya juga mengalami hal yang sama, meski kedua orang tuanya tidak memiliki kulit sensitif.

Pastikan Kulit Sensitif Selalu Lembap

Bagi pemilik kulit sensitif, penting agar kulit selalu lembap karena dapat membantu menghidrasi kulit, meredakan iritasi, mendukung perbaikan kulit, dan melindungi kulit dari pemicu iritasi. Dokter Hanny menjelaskan, “Salah satu jenis pelembap terkini adalah berasal dari oat colloidal dan ceramide. Oat Complex memiliki berbagai manfaat, di antaranya menghidrasi kulit, memperbaiki skin barrier, mengurangi gatal, dan peradangan pada kulit. Sementara ceramides mengembalikan kelembapan dan meningkatkan proteksi kulit. Kombinasi Triple Oat Complex dan Ceramides saling bersinergi dan menjadi solusi untuk mengatasi keluhan pada kulit sensitif dengan memberi kelembapan maksimal pada kulit, yakni menenangkan kulit, mengurangi kemerahan, memperbaiki tekstur kulit, dan melindungi kulit dari iritan.”