GueSehat
06 Juni 2017
pixabay.com

Ketahui Pentingnya Imunisasi HiB Bagi Anak!

Pernah mendengar tentang penyakit meningitis atau pneumonia?

Bagi yang sudah pernah mendengar, Kamu pasti tahu betapa berisikonya penyakit-penyakit tersebut. Nah, sekarang coba bayangkan jika penyakit-penyakit itu justru menyerang anak-anak. Tentu hal tersebut akan menjadi mimpi buruk bagi mereka, juga bagi para orangtuanya. Untuk mencegah terjadinya mimpi buruk tersebut, penting bagi para orangtua untuk membekali anak dengan perlindungan kesehatan, yaitu berupa pemberian imunisasi.

Adapun imunisasi yang perlu diberikan untuk mencegah anak dari risiko penyakit tersebut adalah imunisasi HiB. Selain dapat mencegah infeksi penyakit meningitis dan pneumonia, imunisasi HiB juga berfungsi untuk mencegah segala infeksi mematikan yang disebabkan oleh bakteri haemophilus influenza tipe B. Beberapa kondisi parah lain yang dapat disebabkan oleh virus HiB adalah septic arthritis (radang sendi), pericarditis (radang kantong jantung), radang epligotis (kerongkongan), dan keracunan darah (septicaemia).

Sebagai upaya pencegahan terhadap serangan bakteri HiB yang cukup berbahaya ini, maka sangat dianjurkan bagi orangtua untuk memberikan imunisasi HiB kepada bayi yang berusia di bawah 1 tahun. Imunisasi diberikan secara berkala sebanyak 4 kali, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 15 hingga 18 bulan. Biasanya, imunisasi HiB diberikan pada bayi dengan cara disuntikkan ke dalam otot di sekitar paha.

Imunisasi HiB umumnya akan diberikan bersamaan dengan imunisasi dasar lain, seperti imunisasi DPT, dan biasanya disebut dengan DPTT/HiB. Kombinasi dari imunisasi ini akan memberikan manfaat yang cukup besar, yakni melindungi anak dari penyakit difteri, pertusis, tetanus, serta penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus HiB.

Perlu diketahui pula kalau anak berusia di atas 5 tahun sebenarnya tidak perlu mendapatkan imunisasi HiB. Namun dalam kondisi tertentu, imunisasi HiB ini perlu diberikan, terutama pada penderita sickle cell, HIV, pengangkatan limpa, tranplantasi sumsum tulang, atau penderita kanker yang sedang menjalani proses kemoterapi.

Efek samping yang ditimbulkan setelah mendapatkan imunisasi umumnya bersifat ringan, seperti demam serta bengkak dan nyeri pada area penyuntikan. Namun, efek samping ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari.

Sebaiknya tunda pemberian imunisasi bila anak sedang dalam kondisi yang kurang sehat dan disertai demam. Tunggu beberapa hari hingga kondisi anak sudah benar-benar fit, barulah ia diperbolehkan untuk menerima imunisasi HiB.

Imunisasi HiB memang terbilang masih asing bagi beberapa orangtua. Karenanya, tidak heran jika orangtua kurang memahami manfaat, biaya, serta efek samping dari imunisasi ini. Namun mengingat manfaatnya yang dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya, maka sangat penting bagi orangtua untuk tidak melewatkan imunisasi ini bagi anak.

 

 

 

  • # Imunisasi
  • # Anak