Kenali Tanda Ketuban Pecah Sebagai Tanda Persalinan

Saat hamil, air ketuban berfungsi melindungi janin dalam kandungungan. Begitu cairan ini keluar dari kantung ketuban, risiko infeksi meningkat. Jika ketuban pecah terlalu dini dalam kehamilan, kondisi ini bisa berbahaya baik bagi ibu maupun bayi.

Ketika kantung ketuban yang melindungi janin pecah sehingga cairan ketuban mengalir keluar melalui vagina. Mums mungkin akan merasakan cairan ketuban keluar perlahan atau mengalir deras. Memang secara umum, air ketuban pecah merupakan tanda bahwa persalinan sudah dekat.

Baca juga: 10 Keuntungan Melahirkan Normal untuk Ibu dan Bayi

Air Ketuban Pecah sebagai Tanda Persalinan 

Karena risiko infeksi meningkat ketika air ketuban pecah, sementara belum menunjukkan tanda kontraksi dalam waktu 24 jam setelahnya, tim medis mungkin akan mempertimbangkan untuk menginduksi persalinan jika sudah cukup bulan. 

Air ketuban pecah memang bisa menjadi salah satu tanda persalinan. Sayangnya hal ini tidak selalu berarti persalinan akan segera terjadi. Perlu diketahui berikut ini kondisi air ketuban pecah sebagai tanda persalinan : 

1. Air ketuban pecah mendekati atau saat kontraksi 

Jika air ketuban pecah terjadi pada saat kontraksi atau mendekati kontraksi, inilah saatnya persalinan akan terjadi. Biasanya kondisi ini terjadi pada kehamilan cukup bulan atau sekitar 37 minggu. Dan persalinan terjadi dalam waktu 24 jam. 

2. Air ketuban pecah tanpa kontraksi 

Pada kondisi lain air ketuban pecah tetapi tidak ada kontraksi yang menyertainya. Hal ini disebut dengan premature rupture of membranes (PROM). Jika hal ini terjadi, biasanya dokter akan memantau kondisi ibu dan janin untuk menentukan langkah medis selanjutnya demi keselamatan keduanya. 

3. Air ketuban pecah dini 

Disebut dengan Pretern Prelabour Rupture of Membranes (PPROM), air ketuban pecah dini atau lebih awal dari yang seharusnya. Yaitu sebelum usia kehamilan cukup bulan atau kurang dari 37 minggu. Sekira 2-3 % kehamilan mengalami PPROM. Hal ini dianggap sebagai kondisi darurat yang perlu perawatan medis segera mungkin. Sebab akan menimbulkan komplikasi seperti lepasnya plasenta dari rahim, masalah pada tali pusat, infeksi pada ibu atau janin.

Jika Air Ketuban Pecah, Lakukan Hal Ini 

Beragam cara dan bentuk pecahnya air ketuban. Ada yang berupa rembesan cairan yang tidak bisa dikendalikan atau berupa semburan air yang keluar dari vagina. Juga ada yang merasakan hanya lembab di pakaian dalamnya, mirip dengan buang air kecil atau keputihan dalam jumlah banyak.