Ella Nurlaila
18 Juli 2024
shutterstock

Mengenal 5 Jenis atau Metode Persalinan

Metode atau jenis persalinan yang beragam membuat ibu hamil bisa memilih mana yang terbaik untuknya. Berkonsultasi sedari awal dengan dokter terkait pilihan jenis persalinan akan sangat membantu menentukan pilihan. 


Jangan ragu untuk bertanya apa saja kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis persalinan yang tersedia. Selain sebagai dasar mengambil keputusan, tidak ada salahnya menambah wawasan seputar dunia persalinan. 


5 Jenis Persalinan yang Perlu Diketahui 

Setidaknya ada 5 jenis persalinan yang perlu diketahui. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk menentukan jenis persalinan yang diinginkan, tentu saja berdasarkan kondisi kehamilan itu sendiri.


Dokter akan menjelaskan kebutuhan jenis persalinan yang tepat sesuai kondisi kehamilan. Hal ini berdasarkan indikasi yang ditunjukkan. Berikut ini 5 jenis persalinan yang lazim direkomendasikan oleh tim medis dalam menangani pasien ibu hamil menjelang cukup bulan : 



1. Persalinan pervaginam alami 

Salah satu jenis persalinan yang paling banyak diminati karena persalinan pervaginam alami atau persalinan normal tanpa bantuan. Ini merupakan salah satu puncak pencapaian seorang wanita. Persalinan pervaginam tanpa bantuan, sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi. Bagi ibu, jenis persalinan pervaginam membuat pemulihan pasca melahirkan menjadi lebih cepat, menghindari dampak dari risiko pembedahan dan infeksi. 


Sementara bagi bayi, jenis persalinan pervaginam alami membuatnya cenderung memiliki lebih sedikit masalah pernapasan, dan meningkatkan imunitas. Tentu saja, ada indikasi ketat ketika ibu hamil boleh melahirkan secara pervaginam alami ini. 


2. Pervaginam dengan bantuan 

Berbeda dengan persalinan pervaginam alami, jenis persalinan pervaginam dengan bantuan ini dilakukan ketika dokter kandungan atau bidan menggunakan salah satu dari beberapa alat bantu persalinan. Seperti forsep, serupa alat penjepit yang digunakan untuk memegang kepala bayi guna memandunya keluar dari jalan lahir. 


Lalu persalinan ekstraksi vakum, yang membantu menarik bayi saat Mums mengejan dan mendorong bayi untuk keluar. Selain itu ada metode episiotomy di mana dokter atau bidan akan membuat sayatan bedah yang memperlebar lubang vagina agar bayi lebih leluasa keluar dari jalan lahir. Dan amniotomy dengan cara memecah air ketuban untuk menginduksi atau memajukan persalinan. 


Jenis persalinan pervaginam dengan bantuan ini dilakukan ketika : persalinan tidak mengalami kemajuan, ibu terlalu lelah untuk mengejan, ibu atau bayi menunjukkan tanda-tanda kesulitan, durasi proses melahirkan sudah terlalu lama.   


3. Water birth 

Jenis persalinan yang satu ini sangat populer sejak 2 dekade terakhir. Persalinan di dalam air membuat ibu harus menjalani sebagian atau seluruh tahapan persalinan di bak mandi khusus yang portable, mirip dengan bak mandi air panas. 


Salah satu manfaat water birth memungkinkan proses persalinan yang lebih menenangkan dan tidak terlalu menyakitkan. Konsep air ini sejalan dengan filosofi janin dalam kandungan yang terlindung dalam balutan air ketuban. 


Persalinan dengan water birth ini memungkinkan ibu untuk berpindah ke berbagai posisi yang terasa lebih nyaman, alami dan tidak terlalu menyakitkan. Support dari pasangan juga bisa dilakukan dengan cara ikut berada dalam kolam bersama istri, merasakan perjuangannya dalam melahirkan si buah hati.



4. Operasi Caesar 

Dikenal dengan istilah medis C-section, jenis persalinan yang satu ini sangat mendominasi. Metode ini dilakukan dengan cara membuat sayatan horizontal di perut bagian bawah tempat bayi dilahirkan. Setelah proses operasi selesai, dilanjutkan dengan rawat inap sekitar 2-3 hari untuk memastikan sayatan bekas operasi perlahan mulai sembuh. Pemulihan pasca operasi Caesar memakan waktu sekitar 8 minggu. 


Salah satu keuntungan dari jenis persalinan yang satu ini adalah dapat direncanakan dan ditentukan tanggal melahirkan yang diinginkan. Beberapa indikasi persalinan Caesar yaitu riwayat melahirkan secara Caesar sebelumnya, mengidap plasenta precia, posisi bayi sungsang, bayi besar, memiliki fibroid rahim atau penyumbatan lainnya, dan kondisi darurat lainnya. 



5. VBAC 

Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC) merupakan jenis persalinan yang memungkinkan Mums melahirkan pervaginam setelah persalinan sebelumnya dilakukan secara Caesar. Atau dikenal dengan istilah kelahiran normal setelah operasi Caesar. Mengingat salah satu risiko dari jenis persalinan VBAC ini, berupa kekhawatiran tekanan persalinan pervaginam dapat menyebabkan rahim terluka bahkan pecah sepanjang bekas lokasi operasi Caesar sebelumnya. Karena itu, kriteria VBAC sangatlah ketat. Harus dipenuhi agar risiko tersebut bisa dihindari. 


Kriteria untuk bisa menempuh jenis persalinan VBAC, di antaranya : sayatan melintang rendah saat operasi Caesar sebelumnya, tidak memiliki bekas luka atau kelainan rahim lainnya, pernah mengalami persalinan pervaginam sebelumnya, belum pernah mengalami rupture uteri. 


Mums, itulah 5 jenis persalinan yang bisa dijadikan rekomendasi dalam menentukan metode persalinan yang akan dipilih. Ingat ya, apa pun pilihannya, pasti didasarkan atas indikasi dan kondisi kehamilan itu sendiri. Dokter akan menentukan dan membantu mengarahkan dalam memilih jenis persalinan yang tepat. Tentu saja demi tujuan utama yaitu keselamatan dan kesehatan ibu serta janin yang dikandung. 


Referensi : 

Clevelandclinic. pregnancy-types-of-delivery

  • # Kehamilan
  • # Persalinan Sesar
  • # Persalinan