GueSehat
27 Januari 2019
unsplash.com

Jenis Kanker Ini Dipicu Oleh Obesitas!

Menurut penelitian terbaru di American Cancer Society, kelebihan berat badan dan obesitas menyumbang sekitar 4% dari semua penyebab kanker pada 2012 di seluruh dunia. Jumlah tersebut juga diprediksi akan meningkat di masa depan. Hal ini karena kasus obesitas semakin meningkat di seluruh dunia sejak 1970-an. Pada 2016, 40% orang dewasa  dan 18% anak-anak berusia 5-19 tahun di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan.

 

Peningkatan terbesar kasus obesitas terjadi di negara-negara berkembang. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh meluasnya penyebaran gaya hidup 'kebarat-baratan', termasuk konsumsi makanan manis dan berlemak, serta penurunan aktivitas fisik. Bahkan, menurut ahli, di kemudian hari obesitas bisa mengalahkan rokok sebagai penyebab kematian akibat kanker. Berbagai penelitian semakin jelas membuktikan hubungan antara kanker dan obesitas. Kanker apa saja yang disebabkan obesitas? Berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Apakah Obesitas Menyebabkan Menstruasi Tidak Teratur?

 

Apa Hubungan Antara Obesitas dan Kanker?

Hampir semua bukti hubungan antara obesitas dan risiko kanker berasal dari penelitian yang bersifat observasi. Artinya data yang didapatkan cenderung sulit dibuktikan apakah benar obesitas merupakan penyebab kanker. Apalagi menentukan kriteria antara orang obesitas dan orang dengan dengan berat badan normal pun tidak sama, dan tidak semata-mata ditentukan dari lemak tubuh saja.  

 

Meskipun memiliki keterbatasan, penelitian-penelitian tersebut memiliki bukti yang cukup konsisten bahwa semakin tinggi kadar lemak tubuh, semakin tinggi juga risiko memiliki kanker. Inilah beberapa jenis kanker yang dihubungan dengan obesitas:

 

Kanker rahim/endometrium. Wanita obesitas memiliki risiko 2 - 4 kali lebih tinggi terkena kanker endometrium ketimbang wanita dengan berat badan normal. Kanker endometrium sendiri merupakan kanker pada dinding rahim. Wanita yang masuk ke golongan obesitas ekstrem bahkan memiliki risiko 7 kali lebih tinggi. Risiko kanker endometrium meningkat pada wanita obesitas yang belum pernah menggunakan terapi hormon untuk menopause. 

 

Kanker esofagus.  Risiko orang obesitas meningkat 2 kali lipat terkena jenis kanker esofagus jenis adenokasinoma esofagus, ketimbang orang dengan berat badan normal. Orang yang masuk ke dalam kategori obesitas ekstrem memiliki risiko 4 kali lipat terkena kanker jenis ini.

 

Kanker lambung. Penderita obesitas berisiko 2 kali lipat terkena kanker lambung, tepatnya pada bagian yang paling dekat dengan esofagus, dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal. 

 

Kanker hati. Meskipun faktor risiko utama kanker hati adalah hepatitis B atau C kronis, namun orang yang obesitas memiliki risiko 2 kali lipat terkena kanker hati, ketimbang orang dengan berat badan normal. Hubungan antara obesitas dengan kanker hati lebih kuat pada pria ketimbang pada wanita. 

Kanker ginjal. Obesitas meningkatkan risiko kanker ginjal hingga dua kali lebih tinggi. Hubungan antara kanker sel renal, sejenis kanker ginjal paling sering ditemukan,  dengan obesitas juga berhubungan dengan tekanan darah tinggi.

 

Multiple myeloma: jika dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal, orang obesitas memiliki risiko lebih tinggi sekitar 10%-20% terkena multiple myeloma. 

 

Meningioma: risiko terkena tumor di membran sekitar otak dan saraf tulang belakang ini meningkat hingga 50% pada orang yang obesitas. 

 

Kanker pankreas: orang yang obesitas memiliki risiko 1.5 kali lipat lebih tinggi terkena kanker pankreas, ketimbang orang dengan berat badan normal. 

 

Kanker usus besar: orang yang obesitas memiliki risiko 30% lebih tinggi  terkena kanker usus besar ketimbang orang dengan berat badan normal. Indeks massa tubuh yang tinggi memang meningkatkan risiko kanker usus besar pada wanita dan pria, namun peningkatannya cenderung ada pada pria. 

 

Kanker empedu: dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal, orang obesitas memiliki peningkatan risiko hingga 60% terkena kanker empedu. Risikonya lebih tinggi pada wanita ketimbang pada pria. 

 

Kanker payudara: banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pada wanita yang sudah memasuki masa menopause, jika memiliki indeks massa tubuh yang tinggi, maka risiko terkena kanker payudara juga meningkat. Misalnya peningkatan 5 unit pada indeks massa tubuh berarti adanya peningkatan risiko kanker payudara sebanyak 12%. Wanita yang sudah menopause dan mengalami obesitas memiliki risiko terkena kanker payudara hingga 20%-40%. Risiko meningkat pada wanita yang tidak pernah menggunakan terapi hormon untuk menopause.

 

Kanker ovarium: peningkatan indeks massa tubuh juga meningkatkan risiko kanker ovarium, khsusunya pada wanita yang tidak pernah menggunakan terapi hormon menopause. Misalnya saja, peningkatan indeks massa tubuh sebanyak 5 unit berarti peningkatan 10% risiko kanker ovarium pada wanita yang tidak pernah menggunakan terapi hormon.

 

Kanker tiroid: indeks massa tubuh yang tinggi juga meningkatkan risiko kanker tiroid sebanyak 10%.

 

Baca juga: Inilah Bagaimana Obesitas Bisa Menyebabkan Kematian

 

Begini Mekanisme Obesitas Meningkatkan Risiko Kanker

Penelitian menemukan beberapa alasan kenapa obesitas bisa meningkatkan risiko kanker jenis tertentu. Orang yang obesitas seringkali memiliki risiko inflamasi kronis yang jauh lebih tinggi. Inflamasi atau peradangan dapat menyebabkan kerusakan DNA, yang pada akhirnya akan menyebabkan kanker. 

 

Sebagai contoh, inflamasi kronik yang disebabkan oleh penyakit refluks gastroesofagus (GERD) akan meningkatkan risiko kanker esofagus. Obesitas juga meningkatkan risiko risiko batu empedu, kondisi yang merupakan inflamasi kronik pada empedu. Riwayat batu empedu kemudian menjadi risiko kuat kanker empedu. Kolitis ulser kronik (inflamasi kronik) dan hepatitis (inflamasi pada hati) juga merupakan faktor risiko kanker usus dan kanker hati.

 

Mekanisme lainnya, jaringan lemak atau jaringan adiposa akan memproduksi estrogen dalam jumlah banyak. Kadar estrogen tinggi juga meningkatkan risiko kanker payudara, kanker endometrium, kanker ovarium, dan jenis kanker lainnya. Orang yang obesitas juga umumnya memiliki kadar insulin dan faktor-1 (IGF-1) tinggi. Kadar insulin dan IGF-1 yang tinggi meningkatkan perkembangan kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker endometrial.

 

Dari penjelasan tersebut, terbukti bahwa obesitas menjadi lingkungan yang disukai sel-sel kanker untuk tumbuh. Inilah yang menjadikan obesitas menjadi salah satu faktor risiko kanker dan mempercepat perkembangan kanker sehingga menghambat pengobatan. Oleh sebab itu, Geng Sehat harus melakukan pencegahan sejak dini, yaitu dengan mempertahankan berat badan seimbang. Jangan pernah lelah menjalani gaya hidup sehat dengan diet seimbang, dan perbanyak aktivitas fisik. Bagaimana cara menurunkan berat badan yang aman, Geng Sehat bisa membaca di Pusat Kesehatan Turun Berat Badan yang ada di amp.guesehat.com! (UH/AY)

 

 

Sumber:

WebMD. Obesity Causes Nearly 1 in 25 Cancers Worldwide. Desember. 2018.

Lauby-Secretan B, Scoccianti C, Loomis D, et al. New England Journal of Medicine. Body Fatness and Cancer--Viewpoint of the IARC Working Group.  2016.

Setiawan VW, Yang HP, Pike MC, et al. Journal of Clinical Oncology. Type I and II endometrial cancers: have they different risk factors?. 2013.

Dougan MM, Hankinson SE, Vivo ID, et al. International Journal of Cancer. Prospective study of body size throughout the life-course and the incidence of endometrial cancer among premenopausal and postmenopausal women. 2015.

Hoyo C, Cook MB, Kamangar F, et al. International Journal of Epidemiology. Body mass index in relation to oesophageal and oesophagogastric junction adenocarcinomas: a pooled analysis from the International BEACON Consortium.  2012.

Chen Y, Liu L, Wang X, et al. Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. Body mass index and risk of gastric cancer: a meta-analysis of a population with more than ten million from 24 prospective studies. 2013.

Chen Y, Wang X, Wang J, Yan Z, Luo J. European Journal of Cancer. Excess body weight and the risk of primary liver cancer: an updated meta-analysis of prospective studies. 2012.

Campbell PT, Newton CC, Freedman ND, et al. Cancer Research. Body mass index, waist circumference, diabetes, and risk of liver cancer for U.S. adults. 2016.

Wang F, Xu Y. International Journal of Cancer. Body mass index and risk of renal cell cancer: a dose-response meta-analysis of published cohort studies. 2014.

Wallin A, Larsson SC. European Journal of Cancer. Body mass index and risk of multiple myeloma: a meta-analysis of prospective studies. 2011.

Sanfilippo KM, McTigue KM, Fidler CJ, et al. Hypertension. Hypertension and obesity and the risk of kidney cancer in 2 large cohorts of US men and women. 2014.

Wallin A, Larsson SC. European Journal of Cancer. Body mass index and risk of multiple myeloma: a meta-analysis of prospective studies. 2011.

Niedermaier T, Behrens G, Schmid D, et al. Neurology. Body mass index, physical activity, and risk of adult meningioma and glioma: A meta-analysis. 2015.

Genkinger JM, Spiegelman D, Anderson KE, et al. International Journal of Cancer. A pooled analysis of 14 cohort studies of anthropometric factors and pancreatic cancer risk. 2011.

Ma Y, Yang Y, Wang F, et al. PLoS One. Obesity and risk of colorectal cancer: a systematic review of prospective studies. 2013.

World Cancer Research Fund International/American Institute for Cancer Research. Continuous Update Project Report: Diet, Nutrition, Physical Activity and Gallbladder Cancer. 2015.

Li L, Gan Y, Li W, Wu C, Lu Z. Obesity (Silver Spring). Overweight, obesity and the risk of gallbladder and extrahepatic bile duct cancers: A meta-analysis of observational studies. 2016.

Renehan AG, Tyson M, Egger M, Heller RF, Zwahlen M. Lancet. Body-mass index and incidence of cancer: a systematic review and meta-analysis of prospective observational studies. 2008.

Munsell MF, Sprague BL, Berry DA, Chisholm G, Trentham-Dietz A. Epidemiologic Reviews. Body mass index and breast cancer risk according to postmenopausal estrogen-progestin use and hormone receptor status. 2014.

Brinton LA, Cook MB, McCormack V, et al. Journal of the National Cancer Institute. Anthropometric and hormonal risk factors for male breast cancer: male breast cancer pooling project results. 2014.

Collaborative Group on Epidemiological Studies of Ovarian Cancer. PLoS Medicine. Ovarian cancer and body size: individual participant meta-analysis including 25,157 women with ovarian cancer from 47 epidemiological studies. 2012.

Kitahara CM, McCullough ML, Franceschi S, et al. Thyroid. Anthropometric factors and thyroid cancer risk by histological subtype: Pooled analysis of 22 prospective studies. 2016.

Gregor MF, Hotamisligil GS. Annual Review of Immunology. Inflammatory mechanisms in obesity. 2011.

Randi G, Franceschi S, La Vecchia C. International Journal of Cancer. Gallbladder cancer worldwide: geographical distribution and risk factors. 2006.

Bishayee A. Advances in Experimental Medicine and Biology. The role of inflammation and liver cancer. 2014.

Gallagher EJ, LeRoith D. Physiological Reviews. Obesity and diabetes: The increased risk of cancer and cancer-related mortality. 2015.

 

  • # Kanker
  • # Obesitas